Written by Gery 10:46 am Biblical Talk, Bible & Character, Spiritual Life

Paulus: Bagaimana Sang Penganiaya, Menjadi Pemberita

paulus - gereja gkdi - cover

Paulus, yang dulunya dikenal sebagai Saulus, merupakan tokoh yang unik.

Kisah perjalanan imannya, dari seorang penganiaya jemaat menjadi salah satu pemberita Injil paling berpengaruh, adalah cerita yang menginspirasi banyak orang.

Namun, bagaimana Paulus berubah? Apa yang mengantarkan dirinya dari menganiaya orang Kristen menjadi pemberita Kristus?

[adrotate banner=”4″]

Paulus yang Sangat Keras

Sebelum menjadi pengikut Kristus, Paulus – atau Saulus, dulunya, adalah seorang Farisi yang taat. Keras, bahkan. Ia sangat bersemangat dalam menjalankan agama Yahudi. Seperti yang tertulis di Filipi 4:5-6, ia adalah seorang suku Benyamin; orang Ibrani asli; berasal dari golongan Farisi; tidak ‘bolong’ dalam menaati hukum Taurat.

Yang paling terkenal tentulah reputasi Saulus sebagai penganiaya orang Kristen. Kegigihannya dalam menentang pengikut Yesus tercatat dalam Kisah Para Rasul 8:3, “Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.

Bagaimana ia berubah dari seorang yang keras menjadi mengasihi Yesus?

Ketika Tuhan Memanggil Paulus

paulus - gereja gkdi - 1

Perubahan Saulus dimulai dengan peristiwa dramatis di jalan menuju Damsyik, seperti dicatat dalam Kisah Para Rasul 9:3-6. Di sana, ia mengalami penampakan Yesus yang mengubah hidupnya.

Ia mendengar Yesus berkata kepadanya, “”Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Ia pun jatuh ke tanah dan menjadi buta. Lalu ia bertemu dengan Ananias, yang menyembuhkannya (Kisah 9: 17-19).

Ini semua adalah karena kerja Tuhan. Ia memiliki kuasa untuk mengubah orang yang begitu jahatnya menjadi alat-Nya. Selain itu, kita boleh berasumsi bahwa Paulus, mengerti bahwa ini adalah Tuhan yang berbicara, menerima firman Tuhan di dalam hatinya.

Ini tentu adalah sebuah harapan bagi kita. Tak peduli siapapun kita, selama kita percaya kuasa Tuhan dan menghidupi kebenaran-Nya, kita bisa berubah.

[adrotate banner=”15″]

4 Hal yang Bisa Dipelajari dari Paulus

Begitu drastis perubahan tokoh ini, sehingga ia mampu membuang segala yang ia banggakan, untuk mengejar Kristus (Filipi 3:7-11). Apa lagi yang bisa kita pelajari darinya?

Kemampuan Berubah: Paulus menunjukkan bahwa siapa pun, tidak peduli seberapa keras hatinya, bisa berubah dan digunakan Tuhan untuk tujuan yang mulia.

Kesetiaan pada Panggilan: Setelah pertobatannya, Paulus mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan kabar baik, seperti yang ia tulis dalam Galatia 1:16, “supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi.”

Ketekunan dalam Kesulitan: Paulus menghadapi banyak tantangan, termasuk penjara dan penganiayaan. Namun, ia tetap setia, seperti tertulis dalam Filipi 4:13, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Kemampuan Berdampingan dengan Perbedaan: Paulus menunjukkan bagaimana orang Kristen dari berbagai latar belakang bisa bersatu dalam Kristus, seperti yang ia tekankan dalam Galatia 3:28.

Penutup

Kisah Paulus adalah cerita tentang transformasi yang radikal, tentang bagaimana kasih dan kekuatan Tuhan dapat mengubah hati yang paling keras sekalipun.

Paulus, yang semula penganiaya, menjadi saksi yang gigih tentang kebenaran Kristus, mengajarkan kita bahwa tidak ada yang terlalu sulit bagi Tuhan. Kisahnya menginspirasi kita untuk beriman dan bertumbuh dalam iman kita, tidak peduli apa latar belakang atau kesulitan yang kita hadapi.

Related articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 1,400 times, 1 visits today)

Last modified: Dec 29

Close