Doa Nehemia Sangat Powerful. 4 Hal Ini Rahasianya! 

Doa Nehemia mungkin adalah salah satu hal yang jarang dibahas. Saat kita membahas topik tentang tokoh-tokoh pendoa, kecil kemungkinannya kita menyebut nama Nehemia. Mungkin kita langsung teringat pada Daniel, Hana, dan tentu saja Yesus. Meskipun demikian, jika kita merenungkan Nehemia 1 dan 2 dengan lebih dalam, kita akan tahu, Nehemia adalah seorang pendoa yang luar biasa. 

Tahukah Anda, doa Nehemia sangat powerful. Ia berdoa selama 4 bulan, sebelum ia membangun tembok Yerusalem. Dengan segala tantangannya, pembangunan selesai selama 52 hari saja. Wah, powerful sekali, bukan?

Jadi penasaran, apa sih yang membuat doa Nehemia begitu powerful? Langsung baca di artikel berikut ya. 

1. Doa Nehemia: Memuji Kebesaran Tuhan

“Kataku: “Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya,” – Nehemia 1:5 (TB) 

Apa kata pertama yang kita keluarkan saat kita berdoa? Bisa jadi, “Tuhan, aku mau minta ini… Aku mau minta itu…”

Nehemia tahu kepada siapa ia berdoa, Allah yang luar biasa, maha besar dan maha dahsyat. Ia memuji kebesaran nama Tuhan, sekaligus memperkatakan kembali karakter Tuhan yang penuh kasih dan selalu menepati janji-Nya.

Doa seorang Nehemia menjadi sangat berkuasa, karena ia juga tidak lupa menyebutkan kehebatan kuasa Tuhan, yang kepada-Nya ia meminta. 

Bagaimana dengan kita? Apakah saat kita berdoa, kita juga memuji nama-Nya, kasih setia-Nya, serta perbuatan-perbuatan-Nya yang besar? 

2. Berdoa untuk Pengampunan Dosa Kita dan Orang Lain

“Berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. 

Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu.” – Nehemia 1:6-7 (TB)  

Bagian ini adalah bagian yang sangat menarik perhatian saya. Bayangkan, Nehemia memohon ampun kepada Tuhan, bukan hanya untuk dirinya sendiri. Ia juga memohon ampun untuk segenap bangsa Israel dan kaum keluarganya yang sudah tidak setia kepada Tuhan. 

Berdoa meminta ampun untuk kesalahan sendiri? Itu biasa. Berdoa agar Tuhan mengampuni segala dosa yang dilakukan oleh satu bangsa (termasuk kesalahan nenek moyangnya), itu baru luar biasa. 

Kita tahu, Nehemia seorang yang cinta Tuhan. Yang tetap setia meskipun ia tinggal di tengah bangsa yang tidak setia. Namun, dengan rendah hati, ia meminta Tuhan mengampuni dosanya dan seluruh bangsanya. Amazing, bukan?

Bagaimana mungkin hati Tuhan tak luluh melihat Nehemia yang begitu rendah hati dan cinta Tuhan? Dan itu yang membuat doa Nehemia  menjadi sangat powerful. 

Bagaimana dengan doa kita? Apa yang selama ini kita doakan? Sudahkah kita berdoa meminta ampun untuk kesalahan kita? Sudahkah juga kita berdoa agar Tuhan mengampuni kesalahan keluarga, bangsa Indonesia, atau orang lain secara spesifik?

Mari kita menjadi pendamai antara Tuhan dan orang lain dengan berdoa bagi mereka, seperti yang Nehemia lakukan. 

3. Berdoa Mengklaim Janji-Janji Tuhan

Nehemia 1:8-10 (TB)  “Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa.” 

Tetapi, bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-Ku serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana.  

Nehemia berdoa mengklaim janji-janji Tuhan. Satu insight yang dapat kita ambil, Nehemia tahu janji-janji Tuhan. Nehemia 1:8-10 mengutip dari Imamat 26:33 dan Ulangan 30:1-5. Artinya ia membaca dan tahu apa janji Tuhan untuknya dan bangsa Israel.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita tahu apa janji Tuhan untuk hidup kita? 

Mungkin kita bertanya-tanya, apa sih maksudnya mengklaim janji Tuhan? Artinya meminta Tuhan untuk menepati janji-Nya. Mungkin kurang lebih seperti ini. Seperti seorang anak yang minta ke ayahnya, “Papa, papa kan sudah janji, hari Sabtu kita akan jalan-jalan. Sekarang hari Sabtu. Papa, ayo kita jalan-jalan…” Jika, misalnya, anak kita berkata seperti itu kepada kita, tentu kita akan lebih tergerak hatinya, untuk menepati janji kita, kan?

Mengklaim janji-janji Tuhan membuat doa kita sangat powerful. Banyak janji Tuhan yang kita bisa klaim di dalam doa. Bagaimanacara meng-claim janji Tuhan dalam kehidupan kita sekarang ini? Kita bisa berdoa seperti ini:

“Tuhan di dalam Mazmur 23, Tuhan bilang, bahwa sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tuhan, aku lagi mengalami masa sulit, seperti berada dalam lembah kekelaman. Tuhan, tetaplah besertaku. Jangan biarkan aku sendirian.”

Sudahkah kita mengklaim janji-janji Tuhan di dalam doa?

4. Ora et Labora: Berdoa dan Membuat Rencana

Nehemia 1:11 (TB)  “Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini.” Ketika itu aku ini juru minuman raja. “

Ada yang menarik dari ayat ini. Tulisan yang di-bold tersebut membuat saya berpikir, siapa yang dimaksud dengan kata “orang ini.” Ternyata, yang dimaksud adalah raja Artahsasta. 

Jadi, Nehemia tekun berdoa selama 4 bulan seperti ini. Ia merasa terpanggil untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Hanya saja, saat ini ia ada di Persia. Nehemia butuh belas kasihan dan izin dari raja, karena Nehemia adalah juru minuman raja tersebut. Mungkin, perasaan Nehemia sama seperti kita yang mau izin untuk ambil cuti panjang.

Juru minum adalah posisi yang sangat penting di dalam sebuah kerajaan, layaknya personal bodyguard raja. Dia yang mencicipi dulu makanan, dan minuman untuk raja, memastikan bahwa tidak ada racun di dalamnya. Bukan hanya itu, Dia juga memilih makanan dan minuman yang akan disajikan kepada raja dan para pembesarnya.

Namun, Nehemia tidak hanya berdoa. Ia juga membuat rencana. Jika Tuhan ingin dia untuk pergi membangun, tentu ia butuh belas kasihan dan izin dari raja. Bahkan, ia berdoa agar raja memberinya belas kasihan. Doa Nehemia menjadi luar biasa, karena ia mempraktekkan ora et labora. Berdoa dan juga berusaha.

Seberapa sering kita berdoa, tapi kita juga membuat rencana? Apakah selama ini kita hanya doa-doa saja, tanpa punya iman, bahwa Tuhan sanggup untuk menjawab doa kita, yang tentunya dengan persiapan yang matang?

Kuasa Doa Seorang Nehemia

Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari doa Nehemia. Ia sangat real, jujur, dan juga rendah hati. Namun, setidaknya, ada 4 hal yang bisa kita pelajari secara spesifik, yang membuat doanya begitu powerful. Yaitu, berdoa memuji Tuhan, meminta pengampunan dosa atas dosa kita dan orang lain, meng-klaim janji-janji Tuhan, serta membuat rencana konkret selagi berdoa. 

Ingin doa kita powerful juga? Yuk, kita implementasi doa Nehemia dalam doa kita sehari-hari! Have a powerful prayer!

Related articles:

• Jangan Pernah Berhenti Berdoa
• Powerful Prayers: 5 Cara Berdoa dengan Penuh Kuasa
• Menanti Sebuah Jawaban Doa vs. Memanipulasi Tuhan
• 4 Alasan untuk Berdoa tanpa Jemu-Jemu
• Doa Kristen Yang Membuat Hati Tuhan Tergerak – Bag. 1
• Berdoa di Tengah-tengah Pertempuran

–

–

Last modified: Nov 16