Dosa awal manusia bermula di Taman Eden, yaitu ketika mereka tidak taat pada perintah Tuhan untuk tidak memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat (Kejadian 2:16-17). Akibatnya, manusia diusir dari Taman Eden, serta harus bekerja susah-payah memenuhi kebutuhan, mengalami sakit melahirkan, dan menghadapi kematian (Kejadian 3:17-23).
Bayangkan, sesederhana itu penyebabnya: karena tidak taat, Adam dan Hawa tidak bisa hidup bersama Allah Bapa!
Apa sajakah hal-hal yang menghalangi kita untuk taat kepada Tuhan dan firman-Nya?
Mari kita petik pelajaran dari kesalahan Adam dan Hawa lewat poin-poin tentang ketaatan di bawah ini.
Memutarbalikkan Firman Tuhan
Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” – Kejadian 3:1b
Setelah Allah berfirman bahwa manusia boleh menyantap hasil alam Taman Eden, kecuali buah pohon pengetahuan baik dan jahat (Kejadian 2:16-17), ular, yaitu iblis (Wahyu 12:9), membujuk Hawa untuk melanggarnya. Caranya? Dengan memutarbalikkan firman Tuhan. Sayangnya, Hawa lebih mendengarkan suara iblis ketimbang suara Tuhan.
Memutarbalikkan firman adalah bentuk ketidaktaatan kepada Allah. Ketika firman mengatakan kita harus mengampuni, kita berkata, “Enak saja! Mana bisa semudah itu. Setelah semua yang telah dilakukannya, saya harus begitu saja mengampuni dia? No way!”
Contoh lain, Anda diminta tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman keras serta obat-obatan terlarang karena itu merusak bait Allah dalam tubuh Anda (1 Korintus 3:16). Namun, Anda bersikeras, “Saya adalah saya, bukan Anda. Jangan menghakimi saya. Tuhan menerima dan mau mati buat saya. Lagi pula, di Alkitab tidak tertulis dilarang merokok. Jadi, jangan ganggu hidup saya!”
Kerap kali kita mengira yang kita lakukan bukanlah memutarbalikkan firman, karena kita percaya bahwa Alkitab berisi perkataan Allah. Namun, kita berusaha membela diri, tidak mau rendah hati menerima firman, dan menolak untuk berubah. Bukankah itu sama saja dengan memutarbalikkan firman, yang akhirnya berujung pada kebinasaan bagi diri sendiri?
Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain. – 2 Petrus 3:16b
Membenarkan perbuatan yang tidak sesuai kehendak Tuhan itu sama dengan memutarbalikkan firman-Nya. Belajarlah untuk rendah hati, taat, mengakui kesalahan serta kelemahan Anda. Dengarkan suara Tuhan, dan jangan berikan telinga Anda pada suara iblis.
Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya … murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. – Roma 2:6-8
Memakai Cara Pandang Sendiri
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. – Kejadian 3:6a
Ketika ular datang menghasutnya, dalam pandangan Hawa, buah itu kelihatan sedap dan menarik, apalagi ditambah iming-iming akan mendapatkan banyak pengetahuan. Yang namanya godaan selalu tampak terlalu baik untuk dilewatkan.
Bertobat dari kebiasaan buruk dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik bukanlah proses instan. Anda butuh waktu dan usaha. Namun, waktu demi waktu berlalu, dan Anda belum juga bertobat. Padahal, semua cukup dimulai dengan sebuah keputusan.
Ketika Anda mengambil keputusan untuk taat, secara otomatis pikiran dan perasaan Anda akan mengikuti keputusan tersebut. Sederhana, bukan? Jadi, jangan biarkan perasaan menguasai diri Anda, apalagi membuat keputusan untuk hidup Anda.
Jika Anda memakai cara pandang sendiri, yang terjadi adalah Anda akan gagal melihat rancangan Tuhan—rancangan terbaik untuk hidup Anda. Sebagai manusia, perspektif kita tidak selalu benar. Kita juga bisa salah.
Jadi, kalau Anda memilih untuk taat, kendati tidak mudah dan harus bergumul hebat, janganlah menggunakan cara pandang sendiri. Percayalah pada kekuatan Tuhan dan firman-Nya, maka Anda pasti bisa melakukannya!
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. – Amsal 3:5
Sikap Taat yang Tuhan Inginkan
Seperti apa ketaatan yang Tuhan kehendaki dari kita?
1. Menuruti Semua Perintah-Nya
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” – Yohanes 14-15
Mengasihi Tuhan saja tidak cukup. Dia ingin kita menaati semua firman-Nya, tanpa pilih-pilih ayat. Banyak orang mengaku mengasihi Tuhan, tetapi belum tentu taat pada perintah-Nya.
2. Melakukan Perintah-Nya
“Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?” – Lukas 6:46
Mereka yang percaya Yesus, yang rajin berdoa memanggil nama Tuhan, belum tentu orang yang taat. Taat itu tidak hanya sebatas kepatuhan, tetapi juga melaksanakan perintah-Nya.
Masalahnya, bisakah kita melakukannya?
Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat. – 1 Yohanes 5:3
Jawabannya, bisa. Karena, perintah Tuhan tidak mustahil dan tidak berat.
Lalu, bagaimana agar kita mampu menjalankan perintah Allah?
Bergabunglah dengan komunitas yang aktif menjadikan firman Tuhan sebagai dasar hidup dan keyakinan. Berilah diri Anda waktu untuk mendalami firman-Nya, dan mintalah bimbingan dari orang-orang yang telah berhasil melewati pergumulan mereka. Jika mereka bisa, Anda pun pasti bisa, karena mereka bukan malaikat, tetapi manusia biasa seperti Anda!
Nah, tunggu apa lagi? Taat itu sederhana, bukan? Yuk, belajar tunduk pada perintah Tuhan mulai hari ini!
–
Gereja GKDI saat ini terdapat di 35 kota. Kami memiliki kegiatan Pendalaman Alkitab di setiap wilayah, jika Anda membutuhkan informasi ataupun berkeinginan untuk terlibat didalamnya, hubungi kami di contact Gereja GKDI Official:
WhatsApp 0821 2285 8686 atau Facebook / Instagram GKDI Official
Artikel terkait: Ketika Usaha Gigih Tak Kunjung Membuahkan Hasil
Video inspirasi:
Last modified: Aug 2