Petrus, salah seorang pemimpin kedua belas rasul, dulunya adalah seorang penjala ikan. Mungkin ia tidak pernah bermimpi bahwa jalan hidupnya akan berubah 180 derajat. Bahwa nelayan sederhana seperti dirinya akan diijadikan penjala manusia oleh Tuhan. Pertemuannya dengan Yesus mengubahkan segalanya dalam diri Petrus, mimpi-mimpinya, pengharapannya, dan tujuan hidupnya.
Apa yang bisa kita pelajari dari kegagalan yang mengubah hidup Petrus (Lukas 5:1-11)?
Kegagalan Si Penangkap Ikan Profesional
Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. – Lukas 5:2-3
Hari itu adalah hari buruk bagi Simon. Jerih payahnya sepanjang malam tidak membuahkan hasil (Lukas 5:5). Sebagai nelayan professional, ia tahu betul waktu dan cuaca terbaik untuk memperoleh tangkapan terbanyak. Ia telah bekerja dengan jala terbaik dan perahu yang kuat. Lokasi-lokasi yang diminati banyak ikan juga sudah ia hafalkan di luar kepala.
Putus asa, frustrasi, dan tak habis pikir dengan kegagalannya, Simon dan saudaranya Andreas akhirnya merapat ke pantai. Mereka sedang membasuh jala ketika Yesus datang dan meminjam perahu mereka untuk mengajar orang banyak (Lukas 5:2-3).
Ketika Yesus memintanya untuk bertolak menjauhi pantai, Simon segera menjalankannya. Bagi Simon, adalah sebuah kehormatan jika perahunya dipinjam oleh Yesus.
Apakah sesuatu yang sudah Anda perjuangkan mati-matian tidak memberikan hasil yang sepadan? Anda telah bersusah payah mempertahankan hubungan dengan seseorang yang Anda cintai, tetapi semuanya tetap kandas. Anda mencoba pelbagai usaha untuk memenuhi kebutuhan Anda, tetapi kondisi keuangan Anda tidak membaik. Anda telah belajar mati-matian, dan hasil ujian Anda tetap saja pas-pasan.
Ketika usaha terbaik yang Anda kerahkan tak kunjung membuahkan hasil, apa reaksi Anda? Apakah Anda mengeluh, menyerah, dan menggerutu, “Percuma saja, ujung-ujungnya gagal lagi. Ini hanya menambah daftar panjang kegagalan dalam hidup saya.”
Sama seperti kita, Simon juga mengalami kegagalan. Namun, ketika Yesus datang untuk meminjam perahunya, ia memberikan respon yang benar, yaitu melakukan permintaan-Nya.
Ketika Anda gagal, biarkan Yesus masuk dalam hidup Anda melalui kegagalan tersebut. Jangan melakukan hal sebaliknya—menjauh dari Tuhan, tidak percaya janji Tuhan, dan kehilangan iman. Melalui kegagalan, kita memperoleh pelajaran berharga. Ketika Anda gagal, itulah saatnya Anda membiarkan Yesus datang dan memegang kendali.
Ketaatan Membuahkan Hasil
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” – Lukas 5:4-5
Ketika Yesus menyuruhnya menebarkan jala, Simon bisa saja beralasan bahwa ia lelah, ingin istirahat setelah semalaman bekerja keras. Ia juga bisa menertawakan Yesus dan berkata, “Engkau hanyalah anak tukang kayu! Bagaimana mungkin seorang tukang kayu mengajari nelayan yang berpengalaman seperti aku cara menangkap ikan?”
Alih-alih berdebat dan berdalih, Simon memilih untuk menaati arahan Yesus. Dan, ketaatannya tidak mengkhianatinya.
Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. – Lukas 5:6
Mukjizat terjadi ketika Simon taat! Saat hidup Anda terasa berat, masalah Anda tak terpecahkan, derita yang Anda alami begitu menyesakkan, bukan berarti tidak ada solusinya.
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. – Amsal 3:5
Kegagalan yang Petrus alami justru menjadikannya orang yang berbeda di kemudian hari. Tuhan menggunakan kegagalan untuk membentuk Petrus menjadi seperti rancangan-Nya, yaitu seorang penjala manusia (Lukas 5:10).
Kadang-kadang kegagalan membawa kita kepada kebutuhan akan Tuhan. Tanpa kegagalan, kita mungkin saja menjadi orang yang sombong, keras hati, dan merasa tidak butuh Tuhan. Mari terima dan nikmati kegagalan-kegagalan dalam hidup Anda, karena itu adalah bagian dan cara Tuhan untuk membentuk Anda.
Titik Balik Kegagalan
Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” – Lukas 5:8
Mukjizat yang Yesus lakukan begitu mengherankan Petrus, hingga ia jatuh tersungkur di bawah kaki-Nya. Ia sadar dirinya bukanlah siapa-siapa di hadapan Tuhan, melainkan hanya seorang pendosa. “Saya tidak layak menerima ini,” katanya. This is too good to be true!
Akan tetapi, peristiwa tersebut menjadi titik balik dalam hidup Petrus.
Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” – Lukas 5:10b
Di ayat berikutnya, kita melihat bagaimana akhirnya Petrus meninggalkan segala sesuatunya untuk mengikut Yesus.
Mengapa Petrus mau mengambil keputusan sebesar itu? Karena, Petrus percaya jika Tuhan sanggup membuat mujizat untuk memenuhi kebutuhannya, Dia pun akan sanggup memelihara hidupnya. Ia yakin Yesus mampu memberikan apa pun yang ia butuhkan.
Tak hanya Petrus, rekan-rekan nelayannya, yaitu Yakobus dan Yohanes, juga takjub melihat peristiwa tersebut. Dan, seperti halnya Petrus, mereka tidak hanya puas hanya dengan menyaksikannya. Mereka ingin memiliki persekutuan yang lebih dalam dengan Yesus.
Bagaimana dengan Anda? Apakah banyaknya masalah, tekanan, dan persoalan hidup yang pelik sudah Anda jadikan kesempatan bagi Yesus untuk memasuki hidup Anda? Apakah Anda tetap taat ketika Yesus ingin Anda bertahan, terus berjuang, dan tidak putus asa? Atau, Anda menyerah dan kehilangan harapan?
Temukanlah titik balik dalam hidup Anda, dan Anda akan mendapatkan kehidupan yang berbeda dari yang mampu Anda impikan, yaitu kehidupan bersama Yesus. Jangan hanya tersentuh dengan pertolongan dan kebaikan Tuhan, tapi jadikan momen itu sebagai titik balik hidup Anda. Ikutilah jalan Tuhan, rancangan-Nya, dan cara-Nya, maka Anda akan menerima berkat tersembunyi yang telah Dia sediakan!
–
Kegagalan tidak mesti menjadi sebuah kabar buruk. Kegagalan bisa membuat kita menjadi orang yang lebih baik. Melalui usaha yang gagal, Tuhan bisa bekerja dengan luar biasa dalam kehidupan kita. Jadi, maukah Anda membiarkan Tuhan masuk ke dalam hidup Anda, tetap taat meskipun perintah-Nya terkadang tidak masuk akal, dan berubah seturut dengan rancangan-Nya?
God bless us all!
Related Articles:
- Serahkan “Lima Roti dan Dua Ikan” Anda, dan Lihat Hasilnya!
- Bangkit dari Kegagalan Bersama Tuhan
- Bertumbuh Lewat Kegagalan
- Iman Kristen: Iman untuk Berjalan di Atas Air
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Jul 25