Sebagai orang Kristen, kita memiliki panggilan untuk memberitakan Injil.
Kata Injil sendiri berasal dari bahasa Yunani, euangelion, yang berarti Kabar Baik. Mengapa Kabar Baik? Karena isi Injil adalah Tuhan Yesus menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya. Dulu, setiap dosa diampuni dengan membawa korban bakaran. Yesus menjadi korban yang sempurna, sehingga tak ada lagi korban yang perlu diberikan untuk menebus dosa. Tuhan juga mau supaya semua bangsa mendengar kabar ini dan diselamatkan (Matius 28:18-20).
Namun, menginjil tentu tidak sembarangan. Kita perlu kasih dan hikmat untuk menyampaikannya, terutama bagi mereka yang belum percaya. Dibutuhkan kasih dan hikmat agar Kabar Baik itu bisa sampai ke hati orang. Nah, salah satu metode yang efektif dalam menginjil adalah dengan friendship evangelism, yaitu menginjil melalui persahabatan.
Mengapa Memberitakan Injil Melalui Persahabatan?
Mengapa persahabatan? Karena adanya hubungan dekat dengan orang memampukan kita untuk memberi pengaruh yang baik. Harapannya, akan memudahkan ajaran Injil masuk.
Namun perlu diingat bahwa persahabatan itu harus dijaga, apapun hasil dari penginjilan tersebut.
Melalui friendship evangelism, kita mampu menyentuh hati orang-orang yang kita Injili. Kita tidak hanya mengajar, namun membuat ajaran itu nyata dalam perbuatan kita.
Berikut adalah alasan mengapa friendship evangelism adalah cara menginjil yang efektif.
Mengerti Kebutuhan dan Pergumulan Orang Lain
Friendship evangelism memungkinkan kita untuk mendengarkan dan mengerti kebutuhan serta pergumulan yang dihadapi oleh orang lain. Dengan mendengarkan dengan penuh empati, kita dapat menemukan cara yang tepat untuk menyampaikan Injil yang sesuai dengan situasi mereka.
Tak dapat dipungkiri, Yesus sendiri adalah teladan utama dalam membangun persahabatan untuk menginjil. Dia sering menghabiskan waktu dengan orang-orang yang dianggap terbuang oleh masyarakat, seperti pemungut cukai dan orang berdosa.
Dalam Lukas 19:5, saat Yesus memanggil Zakheus, seorang pemungut cukai, dia berkata, “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Yesus menunjukkan kasih dan penerimaan, yang membuka pintu hati Zakheus untuk menerima Injil. Demikian juga di Matius 9:10, di mana Yesus makan bersama banyak pemungut cukai dan orang-orang berdosa lainnya.
Menunjukkan Kasih Lewat Perbuatan
Memberitakan Injil dengan friendship evangelism berarti memperlihatkan kasih Kristus melalui tindakan dan perkataan kita. 1 Tesalonika 2:8 menyatakan, “Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.”
Adanya tindakan kasih tentu memudahkan orang untuk melihat Kristus di dalam kita. Ketika kita mengajak seseorang bermain, makan bersama, atau menolongnya dalam melakukan sesuatu, demikianlah kasih Allah nyata dari kita kepada orang itu.
Menghilangkan Ketidaknyamanan
Friendship evangelism juga menghilangkan rasa takut dan ketidaknyamanan yang sering kali menghalangi orang untuk terbuka terhadap Injil. Dengan menjadi teman yang tulus, kita bisa mengurangi hambatan dan ketakutan yang mereka miliki tentang Injil. Dalam 1 Korintus 9:22, Paulus berkata, “Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.”
Tentu saja, dalam membangun persahabatan sebagai cara untuk menyampaikan Injil, kita harus waspada untuk tidak mengkompromikan nilai-nilai kita sebagai Kristen. Kita harus tetap berpegang teguh pada kebenaran Injil dan menjalani hidup yang konsisten dengan ajaran-ajaran Alkitab.
Memberitakan Injil dengan Bersahabat
Pada akhirnya, friendship evangelism memampukan kita menginjil dengan bersahabat. Kita menjadi terang dan inspirasi sebagai sahabat, sehingga orang dapat melihat kita sebagai sosok yang berbeda. Pada gilirannya, akan memudahkan orang melihat Yesus hidup di dalam diri kita.
Mari berdoa dan berusaha menjadi sahabat yang baik. Dengan cara itulah kita menginspirasi orang untuk datang kepada Tuhan.
–
Related articles:
- Belajar dari 12 Murid Yesus: Prinsip-Prinsip Tugas Perutusan
- Persahabatan Sejati yang Tuhan Sukai
- Berani Mengatakan Kebenaran di dalam Kasih
- 5 Atribut Penting dalam Mengasihi dari Orang Samaria
- Waspadai Hal-Hal Kecil yang Merusak Persahabatan
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Nov 9