Apa sih, kebaikan itu? Apakah sekadar memberi? Berbuat baik?
Bagaimana dengan mereka yang berbuat baik demi imbalan? Berbuat baik tanpa mengharapkan pamrih, yang berbuat baik dengan tulus?
Berbuat Baik karena Tuhan
Lebih dalam dari sekadar berbuat baik, kebaikan sejati adalah berbuat dengan tulus, tanpa mengharap imbalan atau pengakuan. Seperti yang diajarkan Yesus pada Matius 6:1, “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.”
Ini adalah perbuatan yang tentunya tidak mudah. Kita lebih mudah berbuat baik jika itu menguntungkan kita. Tanpa adanya balasan, sulit bagi kita untuk melakukan yang baik, apalagi demi orang lain.
Sebaliknya, berbuat baik demi Tuhan adalah kebaikan sejati. Ini berarti setiap tindakan baik yang kita lakukan harus didasari oleh kasih dan keinginan untuk menyenangkan hati Tuhan, bukan untuk pujian manusia. Galatia 6:9 mengingatkan kita, “JJanganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
Apa yang kita tuai? Seperti disebutkan di ayat 8, kita akan menuai hidup yang kekal – yakni hidup yang disertai oleh Tuhan.
Bebas dari Pamrih
Ketika berbuat baik, penting untuk mengingat bahwa kebaikan sejati tidak terikat dengan harapan akan balasan.
Yesus mengajarkan kita untuk berbuat baik bahkan kepada mereka yang tidak dapat membalasnya. Lukas 14:13-14 berkata, “apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.“
Mengapa Yesus menggunakan contoh orang buta, orang lumpuh, dan orang miskin? Karena di masyarakat saat itu, mereka tergolong orang yang miskin dan terpinggirkan. Untuk makan saja sulit, alih-alih untuk membalas pemberian.
Jadi, ketika kita berbuat baik kepada mereka, sebenarnya kita sudah extra mile dalam memberi. Mereka tak mampu membalasnya; Tuhanlah yang membalas kita. Entah dengan cara apa, hanya Dia yang tahu.
Dengan demikian, melakukan kebaikan kepada mereka yang kekurangan dan membutuhkan adalah kebaikan tertinggi. Kita tak mengharap imbalan duniawi; yang kita harap adalah balasan surgawi.
Menghayati dan Menerapkan Kebaikan
Menghayati dan menerapkan kebaikan sejati berarti membuatnya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Ini bukan hanya tentang perbuatan besar, tetapi juga tentang tindakan kecil yang dilakukan dengan cinta kasih. 1 Yohanes 3:18 mengajarkan, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.“
Mulailah dengan hal-hal yang kecil. Bantulah orang-orang yang lemah untuk menyebrang. Beri tip ketika naik taksi atau ojek online. Dengarkan curhat teman yang patah hati atau sedang bermasalah; jika bisa membantu, bantulah.
Cerminan Kasih Allah
Dengan memahami dan menerapkan prinsip kebaikan sejati, kita tidak hanya menjadi sumber berkat bagi orang lain, tetapi juga menjalankan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Marilah kita berbuat baik, tidak karena apa yang kita dapatkan, tetapi karena itu adalah cerminan dari kasih Tuhan dalam hidup kita.
Related articles:
- Miliki Hati yang Memberi
- 4 Sikap Hati dalam Memberi Perpuluhan
- Hidupi Iman Kristenmu dengan Tulus
- Lelah Memberi? Begini Cara Mengatasinya!
- Live to the Fullest – 8 Rahasia Hidup yang Berkepenuhan (Bagian 1)
- Berbohong demi Kebaikan, Memang Boleh?
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Dec 18