6 Langkah Memulai Perubahan. Apa Saja Itu?

Perubahan, yaitu melakukan sesuatu yang baru, yang berbeda dari biasanya, belum tentu mudah untuk dilakukan. Butuh motivasi yang kuat di awal, sehingga hal itu mendorong kita berubah. 

Namun, apakah motivasi saja cukup? Tentunya tidak. Kita perlu membuat rencana dan strateginya. Hal-hal teknis apa yang perlu kita siapkan. Secara umum, 6 hal ini yang perlu kita lakukan untuk memulai perubahan. 

1. Awali Dengan Perubahan Pola Pikir

Banyak orang ingin berubah dalam perbuatan, tanpa mengubah pola pikir. Tahukah Anda, bahwa perubahan perilaku tanpa berubahnya pola pikir akan menghambat usaha Anda? Sebuah data menunjukkan bahwa 80% resolusi tahun baru berakhir dalam kegagalan. Ini menunjukkan bahwa perubahan tidaklah mudah; butuh rencana yang matang dan menyeluruh.

Jadi, dari mana Anda harus berubah? Pikiran Anda. Menurut Roma 12:2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Marilah melihat ke diri Anda sendiri. Adakah pola pikir lama yang Anda perlu ubahkan? Meninggalkan pola pikir ala dunia adalah langkah pertama yang perlu Anda lakukan. Mulailah mengenakan pikiran Kristus, dan isilah pikiran Anda dengan firman Tuhan. Jika pola pikir Anda berubah, perilaku Anda pasti akan mengikuti.

2. Lanjutkan Dengan Perubahan Prioritas

Kemudian, fokuslah pada satu hal yang ingin Anda capai.

Seperti tertulis pada 2 Timotius 2:4, “Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.” Paulus berpesan pada Timotius untuk berfokus pada hal-hal yang penting, seperti seorang tentara yang hanya menjalankan perintah atasannya.

Mungkin Anda punya beberapa target untuk dicapai. Anda rindu agar semuanya berubah. Akan tetapi, jauh lebih baik jika Anda fokus pada satu hal terlebih dahulu. Mencoba mengerjakan banyak hal akan membuat pikiran, tenaga, waktu Anda terpecah, sehingga upaya Anda akan tidak efektif dan maksimal. Sebaliknya, konsentrasi pada satu tujuan saja akan meningkatkan kesempatan Anda untuk berhasil.

Lakukan secara bertahap dengan menentukan prioritas, yang mana dulu yang mau Anda ubahkan. Pilihlah satu hal yang paling mudah, agar hasilnya bisa dicapai dalam waktu yang lebih singkat. Keberhasilan kecil itu akan membuat Anda akan terpacu untuk melakukan perubahan berikutnya. 

3. Tentukan Rentang Waktu

Perubahan tidaklah instan; ia membutuhkan proses. Proses itu memerlukan waktu tertentu agar mampu menghasilkan buahnya. Ini karena, dengan terus konsisten seiring berjalannya waktu, dapat membuat suatu perilaku menjadi kebiasaan. Selanjutnya, kebiasaan akan menjadi pola.

Misalkan, jika Anda ingin menurunkan berat badan sebanyak 5 kg. Tetapkan juga kapan Anda ingin mencapainya. Misalnya, Anda menargetkan turun 5 kg dalam 5 bulan, maka Anda perlu fokus untuk menurunkan berat badan secara berkala setiap bulannya sebanyak 1 kg. Ini artinya Anda bisa mulai membangun kebiasaan berolahraga, makan makanan yang sehat, dan membangun kebiasaan-kebiasaan lainnya untuk mencapai target tersebut.

Tuhan sendiri pun mengatur waktu, berapa lama Ia akan mengerjakan sesuatu. Hal ini terlihat saat ia menciptakan langit, bumi, dan segala isinya. Di dalam Kejadian 2:2 tertulis, “Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.”

Tuhan telah menetapkan, berapa hari lamanya Ia akan menciptakan sesuatu dan kapan Ia akan selesai. Kita juga seharusnya melakukan hal yang sama, yaitu membuat target yang realistis untuk segala sesuatu yang kita lakukan. 

Saat Anda ingin mengerjakan sesuatu, apakah Anda juga sudah menetapkan waktu, kapan Anda ingin hal tersebut selesai?

4. Lakukan Berulang Kali

Suatu hal yang baik tidak dapat kita petik hasilnya hanya dengan melakukannya sesekali saja. Dibutuhkan kekonsistenan dan ketekunan hingga kita dapat memetik hasilnya. 

Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. – Yakobus 1:4

Mari kita ambil contoh seorang anak yang sedang belajar berjalan. Seorang anak yang sedang belajar jalan pasti pernah jatuh. Tetapi dia harus bangun lagi dan berlatih terus, sampai dia bisa berjalan. Itulah juga proses yang harus kita lalui.

Apa yang ingin kita latih, harus dilakukan terus-menerus hingga menjadi kebiasaan. Mungkin ada masa Anda menemui kegagalan, ada saatnya Anda menghadapi rintangan. Tapi memang begitulah prosesnya. Tidak ada jalan yang selalu mulus, tanpa tantangan. Dan perubahan itu tidak instan, perlu proses dan tentu saja, waktu. 

5. Tetap Optimis

Ada saatnya kegagalan dan rintangan akan memberatkan pikiran Anda. Anda bisa tergoda untuk berpikir, “Kok gagal lagi ya? Kapan sih berhasilnya?” Di tengah keadaan seperti ini, Anda perlu untuk tetap optimis. Ingat, bahwa perubahan tidaklah instan, semuanya butuh waktu. 

Tak peduli berapa lama dan proses yang Anda hadapi, Anda harus memelihara semangat dan optimisme bahwa kelak Anda akan berhasil. Jagalah agar harapan itu tetap ada, sehingga Anda bisa terus melanjutkan rencana-rencana Anda. 

Saat Anda mulai kehilangan harapan, ingatlah mengapa Anda ingin memulai. Ingatlah apa tujuan dan mimpi Anda lagi. Ingatlah, sukacita apa yang akan Anda dapatkan ketika Anda berhasil. Teruslah bertekun, berdoa, dan kerjakan bagian Anda. 

Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. – Galatia 6:9

6. Carilah Mentor 

Seringkali seseorang berpikir bisa melakukan perubahan tanpa campur tangan orang lain. Cukup Anda berusaha dan berdoa kepada Tuhan. Namun, kita semua memiliki blind spot, tidak mampu melihat kelemahan diri sendiri. Atau, kita juga bisa melewatkan hal-hal yang penting, hanya karena kita baru di bidang tersebut. 

Oleh karena itu, dalam usaha Anda berubah, sangat baik jika Anda memiliki mentor. Amsal 12:15 berkata, Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak. Mentor akan membantu Anda mengenali diri Anda dan memberi nasihat yang tepat, yang akan membantu Anda dalam usaha Anda. Anda pun mampu mengambil tindakan dan pertimbangan yang sesuai.

Mentor juga bisa sangat membantu menyemangati Anda kembali ketika sedang lemah. Pilihlah seorang yang mampu memberikan nasihat yang bijak sesuai firman Tuhan dan rohani, sehingga mampu memahami jiwa Anda.

Saatnya Melakukan Perubahan

Perubahan itu memang tidak mudah, tetapi mungkin. Dan jika Anda berhasil membuat suatu perubahan, pasti Anda pun akan merasa puas dan bahagia, karena berhasil mendapat apa yang Anda inginkan. Namun, di balik semua itu ada harga yang harus dibayar. Perlu waktu, rencana, tenaga, bahkan pola pikir yang baik untuk bisa mencapainya. Akan tetapi, percayalah, selama Anda berusaha, Anda bisa mendapatkan hasil yang terbaik.

Jadi tidak ada kata terlambat untuk berubah. Apalagi ini masih di kuartal pertama. Masih banyak waktu dan kesempatan. Namun, jangan disia-siakan waktu yang ada, karena waktu berjalan sangat cepat. Tanpa sadar, dalam sekejap, kita sudah berada di penghujung tahun. Mari bersama-sama kita lakukan perubahan secara bertahap tapi konsisten. Semangat!

Sumber:
www.abccolumbia.com/2021/12/31/research-shows-80-of-people-abandon-their-new-years-resolutions-by-february

– 

Related Articles:

• KUNCI KESUKSESAN: PERUBAHAN
• Apa Tujuan Hidup Anda?
• Seberapa SMART kah Goal Anda?
• Pembimbing Rohani, Seberapa Penting?
• Sudah Tepatkah Prioritas Hidup Anda

Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas

–

Last modified: Jun 23