Written by Helen Hayasidarta 5:48 pm Devotionals, Bible & Character, Biblical Talk, Spiritual Life

Pesan dari Salib Kristus (The Message of The Cross)

Salib-gereja-gkdi cover

Gereja gkdi lagu

Sebagai seorang Kristen, tentunya kata “salib” bukan sesuatu hal yang baru untuk kita. Kita tahu bahwa Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Dan itulah juga salah satu alasan mengapa kita mau hidup mengikut Yesus. Namun, lebih dalam dari itu, pernahkan Anda berpikir lebih jauh tentang maksud dan pesan dari salib itu dalam hidup Anda? 

Saya pernah membaca dan bersaat teduh dari buku “30 Hari di bawah Kaki Salib”. Mendalaminya membantu saya untuk menghargai pengorbanan Tuhan dengan lebih dalam lagi. Ada banyak pesan dan nilai-nilai yang dapat saya ambil untuk pertumbuhan rohani saya. 

Pesan apa yang Tuhan mau sampaikan melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib? Dan apa yang dapat kita pelajari dan praktekkan dari hal-hal tersebut?

5S: Pesan dari Salib Kristus untuk Kita

1. Saving Love (Kasih yang Menyelamatkan)

Salib-gereja-gkdi 1

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16 

Ayat ini begitu populer di kalangan orang Kristen. Mungkin kita pun sudah hafal mati dengan ayat ini. Pengorbanan Yesus mengingatkan kita akan kasih-Nya yang menyelamatkan kita, meskipun tidak menyelamatkan nyawa-Nya. Kematian-Nya adalah harga yang harus Tuhan bayar agar dosa kita dihapuskan dan mendapat keselamatan kekal. 

Kasih-Nya diberikan kepada kita secara cuma-cuma namun bukan murahan. It’s free but not priceless. Kita menerimanya gratis, bukan karena hal itu tidak berharga. Ada harga mahal yang harus dibayar, yaitu darah-Nya yang tercurah di atas kayu salib. 

Kasih Tuhan yang menyelamatkan (God’s saving love), menyelamatkan kita. Jika ada orang yang mau mati buat kita agar kita bisa hidup, bagaimana sikap kita terhadap orang itu? Sudah tentu kita tidak akan menyia-nyiakan hidup kita dan mengasihi orang itu dengan sepenuh hati

Pertanyaannya, bagaimana respons kita terhadap kasih Tuhan itu? Apakah kita sudah mengasihi Tuhan sepenuh hati? Apakah kita juga mengasihi orang lain sebagaimana Tuhan mengasihi kita? Apakah kita juga memiliki hati untuk menyelamatkan orang lain yang belum mengenal-Nya?

2. Suffering (Penderitaan)

Salib-gereja-gkdi 2

Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. 1 Petrus 2:23-24

Salib Kristus mengingatkan kita akan penderitaan yang Tuhan tidak layak terima. Ia diam seperti domba yang dibawa ke penggirikan, bukan karena Ia pasrah, tetapi karena Ia taat. Bukan karena tidak sanggup melawan, tetapi Ia memilih untuk tidak melawan. Ia menderita bukan karena kesalahan yang Ia lakukan, tetapi karena kasih-Nya kepada kita dan ketaatan-Nya pada Bapa. 

Jika Yesus saja menderita, kita juga pasti akan mengalami banyak penderitaan karena mengikut Yesus. Bagaimana jika kita harus dianggap aneh, dihina, dan dikucilkan karena kita memilih untuk melakukan yang benar? 

Siapkah kita menderita karena menyangkal diri, meninggalkan dosa, dan berubah dari cara hidup yang lama, yang mungkin sudah nyaman untuk kita? Maukah kita membayar harga penderitaan ini dan tetap mengikut Dia?

3. Self-Denial (Penyangkalan Diri)

Salib-gereja-gkdi 3

Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Markus 8:34 

Apa maksud dari menyangkal diri? Menyangkal diri adalah lebih memilih melakukan kehendak Tuhan daripada melakukan keinginan kita yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Contohnya, Anda menahan diri tidak menonton atau bermain media sosial, demi bersaat teduh. Apakah aktif di media sosial itu dosa? Tentu saja tidak. Tetapi saat Anda memilih untuk mengesampingkan keinginan Anda untuk melakukan kehendak Tuhan, saat itu Anda sedang menyangkal diri. 

Tuhan Yesus sudah melakukan penyangkalan diri yang amat besar. Dikatakan dalam Matius 26:39, “…Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”  

Yesus menyangkal diri dengan melakukan kehendak Bapa di atas kehendak-Nya. Ia mau minum cawan yang tidak ingin Dia minum. Ia rela mati di kayu salib demi dosa-dosa kita. 

Bagaimana hidup kita hari ini? Apakah kita masih menyangkal diri dalam kehidupan kita? Kehendak siapa yang lebih sering kita lakukan? Kehendak Tuhan atau iblis atau diri kita sendiri? Maukah Anda menyangkal diri seperti yang Yesus sudah lakukan, yaitu lebih mengutamakan melakukan kehendak Tuhan diatas segalanya?

4. Sacrifice (Pengorbanan)

Salib-gereja-gkdi 4

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Roma 12:1 

Berbicara tentang pengorbanan, tidak terhitung pengorbanan yang Yesus lakukan kepada kita. Dia Tuhan, Raja, pemilik alam semesta, lahir di dunia, mati di atas kayu salib, untuk menebus dosa kita. Dia mengorbankan diri-Nya bagi kita saat kita masih menjadi musuh-Nya (Roma 5:10). Jika kita baik, mungkin ada yang mau mati buat kita. Namun, Jika kita jahat, dan ada Seseorang yang mau mati buat kita, seberapa besar pengorbanan Tuhan itu?

Sebagai orang yang sudah diselamatkan, Tuhan mau kita mengorbankan diri sebagai persembahan yang hidup, yaitu dengan cara hidup kudus dan benar di hadapan Allah. Itulah ibadah yang Tuhan inginkan. Maukah kita juga berkorban bagi Tuhan? Maukah kita berkorban untuk satu sama lain karena kita mengasihi Tuhan?

5. Service (Pelayanan)

Salib-gereja-gkdi 5

Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Matius 20:28 

Ayat tersebut berkata, bahwa Yesus datang ke dunia bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Ia yang adalah Guru dan Tuhan, mau merendahkan diri mencuci kaki murid-murid-Nya, Bahkan sampai mati di kayu salib. Salib adalah  hukuman yang paling brutal, kejam, dan memalukan yang diberikan untuk para budak, tokoh agama atau politik yang melakukan provokator, dan orang-orang yang kehilangan hak asasinya. Padahal Yesus tidak berdosa sama sekali. 

Di dalam Alkitab, kita bisa melihat, sepanjang hidup-Nya, Yesus melayani. Ia mengajar, menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, memberi makan banyak orang, mengasihi dan memberi pengaruh dalam setiap orang yang Dia sentuh.

Pengorbanan Yesus di kayu salib memberi makna bahwa hidup ini bukan soal tentang diri sendiri saja, tetapi juga tentang orang lain. Firman Tuhan di dalam Filipi 2:4 mengajarkan untuk meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentingan kita sendiri. Apakah kita melihat diri sendiri lebih utama sehingga pantas dilayani? Apakah kita, dengan senang hati, siap melayani dan membantu satu sama lain yang membutuhkan?

Kematian Yesus di kayu salib memberikan pesan 5S untuk kita lakukan, yaitu saving love, suffering, self-denial, sacrifice, and service. Sudahkah kita merespon secara serius pengorbanan-Nya untuk kita? Tuhan mau kita hidup mengikuti jejak-Nya dan melakukan 5 hal ini untuk-Nya dan sesama. Apa saja dan sejauh mana kita sudah melangkah menurut kehendak-Nya? Mari kita lakukan 5s tersebut dengan lebih sungguh-sungguh lagi. Semangat!

Referensi: 

www.livescience.com/65283-crucifixion-history.html

www.britannica.com/topic/crucifixion-capital-punishment

– 

Related Articles:

Gereja GKDI terdapat di 37 kota di Indonesia.
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:




Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp

(Visited 3,499 times, 1 visits today)

Last modified: Mar 27

Close