Written by Ayu Dyah Trilestari 12:00 am Devotionals, Biblical Talk, Character, Mental Health, Self Development, Spiritual Life

Mengalami Mental Block? Lakukan 3 Langkah Ini!

Mental Block-gereja-gkdi cover

Gereja gkdi lagu

Apakah Anda pernah mendengar istilah mental block? Apa itu mental block dan seberapa besar pengaruhnya dalam hidup kita? Setiap manusia tentu ingin dapat berkembang secara maksimal. Dan untuk meraihnya, kita membutuhkan pola pikir yang sehat, karena itu akan mempengaruhi keputusan dan tindakan kita. 

Jika pola pikir kita baik, hasilnya juga akan baik. Namun, jika pola pikir kita salah atau negatif, hasilnya tentu tidak akan tidak bagus juga. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Henry Ford, “Whether you think you can or you can’t, you are right.”

Namun, mengarahkan pikiran untuk tetap positif, terkadang tidak selalu mudah. Pernahkah Anda merasa pikiran Anda sudah dipenuhi oleh berbagai kemungkinan yang akan terjadi? Seperti takut gagal atau merasa diri tidak mampu, meskipun Anda belum memulai mengerjakannya. Atau mungkin Anda merasa enggan atau beban untuk melakukannya, meskipun keinginan untuk mengerjakannya itu ada. 

Jika rasa takut, enggan, beban, dan ragu-ragu lebih besar dari semangat Anda untuk mencoba, hati-hati, mungkin Anda sedang mengalami mental block

Apa itu Mental Block dan Bagaimana Efeknya?

Mental Block-gereja-gkdi 1

Mental block adalah bentuk penolakan tak terkendali yang berasal dari otak. Kondisi ini didefinisikan sebagai bentuk penyangkalan di alam bawah sadar terhadap sebuah pemikiran atau emosi. Mental block juga merupakan kondisi dimana Anda tidak mampu berkonsentrasi atau tidak dapat berpikir jernih, sehingga dapat disebut juga sebagai kelelahan mental. 

Pola pikir yang tidak sehat dapat menjadi penghalang dalam memaksimalkan kreativitas dan produktivitas. Hasilnya, pertumbuhan dan perkembangan kita pun terhambat. 

Berpikir sebelum bertindak merupakan hal yang sangat baik. Kita tidak mau mengambil keputusan yang kurang tepat atau terburu-buru dalam bertindak. Namun, jika kita terlalu banyak berpikir dan menimbang-nimbang, ada resikonya juga. Terkadang, kita bisa kehabisan tenaga duluan, sehingga kita malah tidak jadi bertindak. 

Kuncinya adalah kita perlu seimbang antara pikiran dan perbuatan, sehingga kita tidak seperti seorang atlet yang kalah sebelum bertanding! Lalu, ketika kita sedang mengalami mental block, apa yang dapat kita lakukan? 

3 Langkah untuk Mengatasi Mental Block

1. Percaya diri

Mental Block-gereja-gkdi 2

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Ulangan 31:6

Setelah Musa meninggal, Yosua mendapatkan tugas yang besar untuk memimpin bangsa Israel menggantikan Musa. Tentu, ini adalah tugas yang sangat penting sekaligus juga tidak mudah. Musa adalah pemimpin yang lembut dan juga luar biasa. Kedekatannya dengan Tuhan, bahkan bisa berkomunikasi face to face dengan Tuhan (Keluaran 34:29-30),  belum ada yang bisa menyaingi. 

Hal ini dapat membuat Yosua memiliki mental block ketika ia akan memimpin bangsa Israel. Mungkin Yosua bisa bertanya-tanya, “Apakah saya mampu memimpin bangsa Israel dengan baik?” Keraguan dan kekhawatiran bisa menghalangi langkahnya. 

Namun, kita bisa melihat bahwa Yosua taat kepada Tuhan. Dia menguatkan hatinya seperti yang Tuhan perintahkan. Yosua percaya pada janji Tuhan bahwa Tuhan akan menyertai dan tidak akan meninggalkannya. Ia mampu karena Tuhan yang bersamanya!

Saat rasa ragu atau minder mulai muncul, kita perlu berpikir sejenak. Apakah betul kita benar-benar tidak mampu? Atau mungkin pikiran itu hanya perasaan kita saja. Minta kekuatan dari Tuhan melalui doa agar Tuhan sendiri yang memampukan kita. Ubah pikiran kita dengan pikiran yang sesuai dengan firman Tuhan

Percaya dirilah, karena Tuhan yang memampukan Anda! Tuhan menyertai Anda seperti Dia juga menyertai Yosua. Kalahkan mental block dan katakan “Saya pasti bisa!”

2. Tidak Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

Mental Block-gereja-gkdi 3

Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Mazmur 139:13-14

Setelah kita menjadi lebih percaya diri, kita perlu mulai melangkah atau melakukan sesuatu. Di dalam perjalanan tersebut, terkadang kita bisa tergoda untuk membandingkan diri kita dengan orang lain atau hasil yang mereka dapatkan. Jika kita iri atau sibuk membandingkan diri dengan orang lain, kita bisa menjadi tidak berkembang, hilang rasa percaya diri (insecure),  bahkan mundur dari apa yang kita telah lakukan. Ini dapat menjadi mental block baru yang menghalangi pertumbuhan kita.

Seperti yang tertulis dalam ayat di atas, Tuhan menciptakan kita semua dengan spesial. Kita unik dengan kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Mungkin ada hal-hal yang menurut kita sulit,  tetapi tidak untuk orang lain. Begitu juga sebaliknya. Jika Anda ingin melakukan perbandingan, maka bandingkan kita dengan diri kita sendiri 5-10 tahun yang lalu! Dalam hal apa saja kita telah bertumbuh? Atau apakah kita justru mengalami kemunduran?

Jadi berhentilah membandingkan diri Anda dengan orang lain! Kalahkan mental block kita dengan syukuri setiap pertumbuhan dan nikmati setiap proses yang ada. Tuhan sudah menciptakan Anda dengan spesial dan Tuhan memandang Anda begitu berharga (Yesaya 43:4)!

3. Teruslah Berlatih dan Bertekun

Mental Block-gereja-gkdi 4

Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi. Pengkhotbah 21:10

Untuk dapat menang dari mental block kita, kita perlu bertekun dalam setiap hal kita lakukan. Jangan biarkan mental block itu menghentikan langkah kita. Mimpi kita, kemampuan, keberanian, ketekunan kita, harus lebih kuat daripada setiap mental block kita. 

Selain percaya diri, lakukan bagian kita, tidak membanding-bandingkan, kita perlu terus berlatih, belajar, dan bertekun. Tidak ada hasil yang didapat secara instan. Great things take time. Meskipun ada tantangan, kesulitan, kegagalan, serta kita belum melihat tuaian dari apa yang kita tanam, teruslah bertekun. Jangan menyerah!

Pengkhotbah 21:10 di atas mengajarkan kita untuk melakukan segala sesuatu dengan sekuat tenaga. Yang artinya, kita memaksimalkan semua hal yang kita miliki, seperti waktu, tenaga, dan pikiran. Jangan takut untuk memberikan yang terbaik. Lakukan juga evaluasi tentang apa yang harus dibuang, apa yang harus diperbaiki lagi, serta apa yang harus dipertahankan.

Jangan sungkan untuk minta masukan dari orang lain yang lebih berpengalaman. Hal itu juga akan sangat membantu. Milikilah daya juang yang kuat dan jangan mudah menyerah. Hargai setiap proses dan apresiasi diri Anda untuk sekecil apapun kemajuan yang sudah Anda capai.

Meskipun kelihatannya kecil, mental block perlu untuk dibasmi. Hal tersebut dapat menghancurkan pikiran, bahkan hidup kita. Bangun rasa percaya diri, karena Tuhanlah yang memampukan kita. Jangan bandingkan diri kita dengan orang lain. Miliki sikap yang mau belajar, berlatih, dan terus bertekun. Mari kalahkan mental block dan menjadi pribadi yang baru, sesuai dengan rancangan Tuhan. Good luck!

Referensi : 

www.hellosehat.com/mental/mental-lainnya/mental-block/

www.quotefancy.com/quote/482/Henry-Ford-Whether-you-think-you-can-or-you-can-t-you-re-right

– 

Related Articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”14″]

(Visited 558 times, 1 visits today)

Last modified: Jun 28

Close