Sukses Memimpin dengan 5 Pelajaran Berharga dari Yosua

Banyak orang ingin menjadi pemimpin yang sukses, tetapi tidak banyak yang tahu apa kunci kesuksesan seorang pemimpin sejati.

Serba-serbi kepemimpinan ini juga dialami oleh Yosua, yang harus memimpin bangsa Israel sepeninggal Musa. Masa-masa awal penugasannya pastilah tidak mudah karena ia harus mengambil alih peran Musa, salah seorang pemimpin terbesar sepanjang masa. Meski demikian, Yosua sukses memimpin bangsa Israel memasuki tanah perjanjian.

Bagi kita yang sedang belajar memimpin, berikut lima pelajaran yang dapat kita teladani dari kepemimpinan Yosua:

1. Rendah Hati

Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. – Ulangan 8:2

Salah satu kunci kesuksesan Yosua sebagai pemimpin adalah sikap rendah hati. Musa memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dan mengembara selama empat puluh tahun di padang gurun. Sebagai penerusnya, Yosua telah menjadi abdi Musa sejak masih belia (Keluaran 33:11; Bilangan 11:28). Kerendahan hatinya memampukan Yosua untuk menerima didikan dan bimbingan Musa. Tanpa hati yang mau belajar, empat puluh tahun mengabdi adalah waktu yang sangat lama.

Apakah Anda sedang belajar dari cara memimpin seseorang? Tetaplah bersikap rendah hati, supaya pikiran dan hati Anda mudah menyerap banyak pelajaran dari mentor Anda.

2. Taat Firman

Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. – Yosua 1:7

Tuhan menjanjikan kesuksesan kepada Yosua jika ia taat pada firman-Nya. Yosua pun melakukan apa yang diperintahkan Tuhan saat merebut kota Yerikho, sehingga Tuhan memberikan kemenangan kepada bangsa Israel (Yosua 6:1-21).

Pemimpin yang sukses di mata Tuhan adalah mereka yang menaati firman-Nya. Artinya, Anda memilih tetap patuh ketika dihadapkan pada situasi di mana Anda harus memutuskan untuk berkompromi dengan dosa atau melakukan hal yang benar. Alasannya sederhana: pemimpin yang taat akan menjadi teladan buat orang-orang yang dipimpinnya. Dan pada akhirnya, Tuhanlah yang akan memberikan Anda kemenangan.

3. Kuat dan Teguh

“Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.” – Yosua 1:9

Di pasal pertama kitab Yosua, kita melihat bagaimana Tuhan menugaskan ia untuk memimpin bangsa Israel. Tiga kali Tuhan menegaskan agar Yosua menjadi “kuat dan teguh.”

Sebagai pemimpin, Yosua membutuhkan dukungan langsung dari Tuhan yang merupakan sumber kekuatan. Karakter ini sudah terlihat di kitab Bilangan 13, ketika Yosua ditugaskan oleh Musa sebagai pengintai tanah Kanaan. Dari dua belas pengintai, sepuluh bersikap pesimis, dan hanya Yosua dan Kaleb yang optimis dapat merebut tanah tersebut.

Pemimpin yang sukses seperti Yosua selalu mengandalkan Tuhan, karena hanya Dialah yang mampu menguatkan dan meneguhkan hati seorang pemimpin. Dengan menjadi kuat dan teguh, barulah Anda bisa mendorong orang lain untuk percaya dan bersandar pada kekuatan Tuhan.

4. Memuliakan Tuhan

Dan kamu ini telah melihat segala yang dilakukan TUHAN, Allahmu, kepada semua bangsa di sini demi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang telah berperang bagi kamu. – Yosua 23:3

Satu orang saja dari pada kamu dapat mengejar seribu orang, sebab TUHAN Allahmu, Dialah yang berperang bagi kamu, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu. – Yosua 23:10

Yosua adalah pemimpin bangsa Israel, tetapi ia tahu bahwa semua pujian atas kemenangan mereka adalah milik Tuhan. Kebanyakan pemimpin ingin dihargai oleh orang-orang yang mereka pimpin, dan akhirnya tanpa sadar mengagungkan diri sendiri. Pemimpin yang sukses adalah mereka yang mengakui sumber kesuksesannya. Alih-alih memuliakan diri sendiri, mereka menyerahkan kepada Tuhan apa yang menjadi hak-Nya.

5. Menyiapkan Generasi Penerus yang Sukses

Ketika Yosua sudah tua, ia mengumpulkan para tua-tua dan kepala suku Israel untuk mendorong mereka agar tetap setia pada perjanjian dengan Tuhan. Ia juga memperingatkan mereka akan konsekuensi jika melanggar perjanjian tersebut. Sepeninggal Yosua, orang Israel tetap beribadah kepada Tuhan (Yosua 24:1-31).

Pemimpin yang sukses takkan membiarkan tatanan yang telah ia bangun hancur berantakan ketika dia meninggalkan kelompoknya. Kepemimpinan tidak boleh bertumpu pada satu orang saja. Dengan kata lain, pemimpin yang baik tidak hanya memikirkan kesuksesan pribadinya, tetapi juga masa depan generasi penerusnya.

Kesuksesan Yosua tidak menjadikan dirinya sosok yang sempurna. Ia tetaplah manusia biasa seperti kita. Yosua sukses karena memiliki sejumlah karakter yang mendukung: gaya kepemimpinan yang rendah hati, taat firman, kuat dan teguh, memuliakan Tuhan, serta memikirkan kepentingan generasi penerus. Mari terapkan semua itu agar kita bisa menjadi pemimpin yang takut akan Tuhan dan sukses seperti Yosua. Amin.

Related Articles:

• Semua Orang Bisa Menjadi Pemberi Inspirasi
• Bagaimana Caranya Menemukan Talenta?
• Bisakah Saya Jadi Pemimpin?
• 5 Karakter Para Pengukir Prestasi
• Memotivasi Suami: Kiat Jitu Beri Inspirasi Tanpa Menghakimi

–

Last modified: Jul 25