Ketika kita berada di gereja, tantangan dan masalah terasa kecil. Ketika kita kembali ke kehidupan sehari-hari, semua masalah tampak seperti masalah besar.
Pernah mengalaminya? Karena memang, menghadapi tantangan hidup tidak semudah itu.
[adrotate banner=”4″]
Tantangan dan Kekhawatiran
Setiap hari, hidup melemparkan tantangan yang berbeda-beda kepada kita. Baik itu dalam pekerjaan, hubungan, kesehatan, atau tantangan spiritual, kita sering kali merasa kewalahan.
Bagi yang single, masalah itu bisa jadi seperti ini: harus menanggung keluarga (orangtua dan saudara), bos yang killer, pekerjaan yang berat, sampai sulit menemukan jodoh.
Bagi yang menikah, masalahnya lain lagi: menyeimbangkan kebutuhan anak, kebutuhan pasangan, dan kebutuhan diri sendiri, Belum lagi dengan masalah-masalah seperti cicilan KPR, mobil, dan tagihan bulanan. Sudah terbayang?
Semua masalah-masalah itu terasa berat dan memusingkan. Namun, ada satu solusinya: berdoa, meminta petunjuk Tuhan.
Berserah kepada Tuhan

Yang jadi masalah, kita tidak biasa berserah langsung kepada Tuhan. Misalnya Anda bertemu masalah, tentu Anda akan lebih suka mengikuti cara yang Anda sukai, bukan?
Berbeda dengan Daud.
Kisah Daud di 2 Samuel 5:18-25 adalah contoh sempurna tentang bagaimana menghadapi tantangan dengan mengandalkan Tuhan. Pertama kali ia berperang melawan orang Filistin, ia bertanya, ”Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku (ayat 19)?”
Lalu jawab Tuhan, “Majulah, sebab Aku pasti akan menyerahkan orang Filistin itu ke dalam tanganmu.” Sampai sini, jawaban Tuhan masih sesuai keinginan Daud; tentu ia mau cepat maju dan mengalahkan musuhnya.
Memang, Daud akhirnya menang (ayat 20-21). Namun, pertempuran belum selesai. Orang Filistin maju sekali lagi, dan Daud pun bertanya kepada Tuhan. Apa jawab Tuhan? “Janganlah maju, tetapi buatlah gerakan lingkaran sampai ke belakang mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau (ayat 23).”
Tentu ini berkebalikan dari pertempuran yang pertama. Tadi sudah menyerang, sekarang kok malah bergerak mundur? Akan tetapi, Daud taat. Ia pun memetik kemenangan.
Kuncinya satu: Daud berserah kepada Tuhan.
[adrotate banner=”15″]
Kehendak Saya atau Kehendak Tuhan?
Ini mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi tantangan, langkah pertama yang paling penting adalah berserah kepada Tuhan. Akan tetapi, seringkali kita tidak mau begitu.
Sering kita berdoa, “Tuhan, tolong saya, tetapi saya mau cara yang ini.” Kita bukannya memercayai Tuhan, tetapi malah memaksa Tuhan. Karena kita masih keukeuh mau pakai cara kita. Bukan cara Tuhan. Padahal cara-Nya sudah pasti yang terbaik.
Andaikan Daud tidak mengikuti arahan Tuhan, sudah pasti ia kalah. Namun, kita tahu Daud, yang sangat dikenan Tuhan (Kisah Para Rasul 13:22). Sudah tentu ia memilih untuk ikut Tuhan, meski itu mungkin berlawanan dengan keinginannya.
Jika kita mau berserah kepada Tuhan, tentulah kita akan menundukkan diri kepada-Nya. Termasuk menundukkan diri kepada cara-Nya. Dengan cara itulah kita dapat menghadapi semua tantangan yang ada.
Bagaimana Berdoa Menghadapi Tantangan

Lalu bagaimana kita berdoa?
Ingatlah Filipi 4:6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Seperti tulis rasul Paulus, jangan khawatir. Tuhan sanggup menolong dan menyelamatkan. Jadi, buat apa khawatir? Kemudian, nyatakan apa yang menjadi keinginan kita kepada Tuhan. Terbukalah; apa saja yang Anda butuhkan, nyatakan itu kepada Tuhan. Lalu jangan lupa untuk mengucap syukur kepada-Nya.
Doa adalah komunikasi yang tak akan putus dengan Tuhan. Kita perlu berdoa untuk meminta bantuan dan hikmat-Nya. Pertanyaannya, apakah kita mau berdoa, terbuka akan kebutuhan kita, dan berserah kepada-Nya?
Berdoalah, dan Berserahlah
Tantangan memang tak bisa dihindari, tetapi cara kita menanggapinya dapat membuat perbedaan besar. Dengan berdoa, kita tidak hanya mencari solusi, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan Tuhan. Ini karena kita berserah kepada-Nya; kita yakin, kehendak-Nya pasti yang terbaik.
Jadi, saat tantangan datang, ingatlah untuk berhenti sejenak dan berdoa. Karena melalui doa, kita menemukan kekuatan, hikmat, dan kedamaian dalam menghadapi setiap tantangan.
Related articles:
- Sulit Berdoa Karena Stres? Atasi dengan Cara Ini
- Depresi: Kenali Bahaya dan Cara Mengatasinya
- Pemungut Cukai dan Orang Farisi: Sudah Benarkah Sikap Doaku?
- Melewati Badai Bersama Yesus
- Bagaimana Berdoa ketika Merasa Tuhan Tidak Mendengar?
–
[adrotate banner=”13″]
–
[adrotate banner=”11″]
Last modified: Dec 29