Written by Gery 9:15 am Devotionals, Biblical Talk, Character, Lifestyle, Self Development, Spiritual Life

Perfeksionis: Ketika Sempurna Tak Membuat Bahagia

perfeksionis - gereja gkdi - cover

Perfeksionis. Kata yang sangat menggugah, menjanjikan kesempurnaan, dan juga standar tinggi. Bayangkan, seorang yang selalu mengejar kesempurnaan dalam segala hal. Semua pekerjaannya luar biasa, dan hasilnya selalu bagus.

Namun, apakah benar demikian? Adakah bahaya yang mengintai di balik dinding kesempurnaan?

Mau Jadi Perfeksionis? Tunggu Dulu!

perfeksionis - gereja gkdi - 1

Pada dasarnya, sifat perfeksionis muncul dari hasrat kita untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik. Standar tinggi, keinginan agar segala sesuatunya tampak sempurna, dan ketidakmauan menerima kesalahan adalah beberapa ciri khas dari sifat ini. Namun, apa yang tampak menjanjikan ini bisa menjadi pedang bermata dua.

Diam-diam, perfeksionis bisa menggerogoti kebahagiaan seseorang. Pasalnya, seseorang yang perfeksionis seringkali terjebak dalam tekanan untuk selalu menampilkan yang terbaik. Akibatnya, ketidakmampuan untuk menerima kesalahan diri sendiri menjadi hambatan dalam hidup. Frustrasi, kecemasan, dan stres adalah beberapa dampak yang bisa ditimbulkan oleh sifat ini.

Bahkan, beberapa orang bisa merasa tidak berharga jika mereka tidak bisa mencapai standar yang mereka tetapkan sendiri.

Tak Sempurna, Tetapi Bahagia

perfeksionis - gereja gkdi - 2

Kita percaya bahwa Tuhan menciptakan kita dengan segala keunikannya. “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya” (Mazmur 139:14). Tuhan mengasihi kita apa adanya. Dia tahu kelebihan dan kekurangan kita, namun Dia tetap mengasihi.

Jika Tuhan, Pencipta alam semesta, dapat menerima kita dengan segala kekurangan, mengapa kita sulit menerima diri sendiri? Lagipula, dengan menerima diri sendiri (yang tidak sempurna), kita malah akan lebih bahagia.

Lalu, bagaimana cara kita untuk mengurangi sifat perfeksionis ini? Berikut adalah lima cara yang bisa Anda lakukan.

Terima Diri Sendiri

perfeksionis - gereja gkdi - 3

Sadari bahwa Anda adalah ciptaan Tuhan yang unik. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Menghargai diri sendiri adalah langkah awal untuk mengurangi sifat perfeksionis.

Memang kita tidak sempurna, tetapi bukankah kita tetap diciptakan sesuai gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27)? Sadarlah dan terimalah bahwa Anda, seperti apapun kekurangan Anda, memancarkan kemuliaan Allah.

Tetapkan Batasan

Memiliki standar tinggi adalah hal yang baik, namun kita juga harus realistis. Ketahui batasan Anda dan belajar menerima kenyataan bahwa tidak selamanya segala hal bisa berjalan sempurna.

Mindset ini berguna terutama ketika Anda menghadapi kegagalan. Failure is not the opposite of success; but the part of it. Kegagalan bukan lawan dari kesuksesan, melainkan bagian dari kesuksesan itu. Menerima bahwa Anda masih dapat gagal dan kalah akan mendamaikan jiwa Anda.

Berserah pada Tuhan

Ketika Anda merasa tertekan, serahkan segala kekhawatiran Anda kepada Tuhan. “Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau” (Mazmur 55:23). Jika Anda percaya bahwa Tuhan menciptakan Anda, tentulah Anda akan mencari dan mengutamakan Dia. Lagipula, Allah berjanji memberi damai kepada Anda (Filipi 4:7).

Cari Dukungan

perfeksionis - gereja gkdi - 4

Bicaralah dengan teman atau keluarga. Mereka bisa membantu Anda melihat perspektif yang berbeda. Terkadang, perspektif yang berbeda membantu Anda untuk melihat sesuatu dengan lebih jernih.

Hindari Perbandingan

Hidup bukanlah melulu tentang kompetisi. Fokuslah pada pertumbuhan pribadi Anda sendiri, dan hargai setiap proses yang Anda jalani.

Menerima & Mengasihi Diri Sendiri

Sebagai penutup, mari kita ingat bahwa kesempurnaan sejati bukanlah tentang tidak memiliki kekurangan, melainkan bagaimana kita menerima diri sendiri.

Seperti yang dikatakan dalam Roma 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.” Jadi, daripada terjebak dalam sikap perfeksionis yang berlebihan, mari kita belajar mengasihi diri sendiri sebagaimana Tuhan mengasihi kita.

Related articles:

Gereja GKDI terdapat di 37 kota di Indonesia.
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:




Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp

(Visited 223 times, 1 visits today)

Last modified: Sep 20

Close