//3 Rahasia Pengampunan dalam Perumpamaan Anak yang Hilang - GKDI - Gereja Kristus di Indonesia - Gereja GKDI

Written by gery 9:48 am Bible & Character, Biblical Talk, Devotionals, Quite Time & Pray, Spiritual Life

3 Rahasia Pengampunan dalam Perumpamaan Anak yang Hilang

anak yang hilang - gereja gkdi - cover

Perumpamaan anak yang hilang adalah salah satu kisah yang paling dikenal dalam Alkitab. Diceritakan oleh Yesus dalam Lukas 15:11-32, perumpamaan ini menggambarkan kasih dan pengampunan Allah kepada umat-Nya. 

Namun, tentu perumpamaan ini bukan sekadar cerita. Ada suatu kebenaran di dalamnya yang menarik kita pelajari.

Mari kita simak.

Kisah Perumpamaan Anak yang Hilang

Perumpamaan anak yang hilang dimulai dengan seorang ayah yang memiliki dua anak laki-laki. Anak bungsu meminta bagian warisannya lebih awal dan meninggalkan rumah untuk menjalani kehidupan bebas. Dia menghabiskan seluruh hartanya dengan hidup boros dan akhirnya jatuh miskin.

Begitu sulit hidupnya, sehingga ia bekerja sebagai penjaga babi (dianggap najis, karena dalam budaya Yahudi, babi adalah haram, tidak boleh dimakan/disentuh). Dalam kesulitannya, ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. Kemudian, ia teringat akan pekerja-pekerja ayahnya yang berlimpah makanan, yang hidup jauh lebih layak.

Pada saat itulah dia menyadari kesalahannya dan memutuskan untuk kembali ke rumah ayahnya, mengakui dosanya, dan berharap dapat diterima sebagai salah satu pekerja upahan. Namun, ketika dia masih jauh, ayahnya sudah melihatnya dan penuh belas kasihan, berlari untuk memeluk dan menciumnya. 

Ayahnya mengadakan pesta besar untuk merayakan kepulangan anaknya yang hilang, tak peduli kesalahan besar yang anaknya lakukan.

Sikap Hati yang Benar dalam Bertobat

Anak yang hilang adalah cerminan kita semua. Kita semua berdosa, dan membutuhkan Allah untuk menyelamatkan kita.

Namun, sudah tentu bertobat itu tidak mudah. Terkadang, diri kita menghambat pertobatan itu sendiri. Entah dalam bentuk kekerasan hati, ketidaksadaran, atau bahkan rasa bersalah yang berlebihan.

Apa yang perlu kita contoh dari si anak yang hilang?

1. Kesadaran dan Penyesalan

Rahasia pertama dalam pengampunan adalah kesadaran dan penyesalan. 

Anak yang hilang menyadari kesalahannya setelah mengalami penderitaan. Dia berkata, “Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa” (Lukas 15:18). 

Kesadaran akan dosa adalah langkah pertama menuju pengampunan. Tanpa kesadaran ini, seseorang tidak akan pernah bisa bertobat dan kembali kepada Tuhan.

Ketika kita jatuh ke dalam dosa, kesadaran dan penyesalan haruslah ada. Kita menyadari bahwa kita telah berdosa, dan diikuti dengan penyesalan yang sehat. Karena, gabungan kedua hal ini akan membawa kita kembali kepada Tuhan.

2. Pengakuan Dosa

Rahasia kedua adalah pengakuan dosa. 

Ketika anak yang hilang kembali, dia tidak hanya menyesal dalam hatinya, tetapi dia juga mengakui dosanya kepada ayahnya. 

Dia berkata, “Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa; aku tidak layak lagi disebut anak bapa” (Lukas 15:21). Pengakuan ini penting, karena kita mengakui bahwa dosa-dosa tersebut adalah kesalahan kita.

Dalam 1 Yohanes 1:9, kita diingatkan, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Itulah pentingnya melakukan pengakuan dosa.

3. Penerimaan dan Kasih

Rahasia ketiga adalah penerimaan dan kasih

Ayah dalam perumpamaan anak yang hilang tidak hanya menerima anaknya kembali, tetapi juga merayakan kepulangannya dengan sukacita besar. Dia berkata kepada hamba-hambanya, “Bawalah segera jubah yang terbaik, pakaikanlah kepadanya, dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya” (Lukas 15:22). 

Tindakan ini menunjukkan bahwa pengampunan Tuhan tidak hanya berarti menghapus dosa, tetapi juga memulihkan dan memuliakan kita sebagai anak-anak-Nya.

Ingat, Tuhan ingin agar orang berdosa bertobat dan kembali kepada-Nya (Yehezkiel 18:23). Jika Allah bisa menerima kita kembali, makin besar manfaatnya bagi kita untuk bertobat.

Besarnya Kasih dan Pengampunan Tuhan

anak yang hilang - gereja gkdi - 2 (1)

Perumpamaan anak yang hilang mengajarkan kita tentang betapa besar kasih dan pengampunan Tuhan. Dengan kesadaran dan penyesalan, pengakuan dosa, serta penerimaan dan kasih, kita bisa menerima pengampunan Tuhan. 

Kisah ini mengingatkan kita bahwa tidak peduli seberapa jauh kita telah tersesat, Tuhan selalu siap untuk menyambut kita kembali dengan tangan terbuka.

Mari kita terus mengingat dan merenungkan perumpamaan anak yang hilang. Kita tahu, setiap kali kita jatuh dalam dosa, kita bebas untuk kembali kepada-Nya.

Related articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 9,512 times, 1 visits today)

Last modified: Jun 4

Close