Jika Anda mendengar atau melihat seseorang mengalami pencobaan, seringkali kalimat sakti yang kita ucapkan adalah, “Yang sabar ya…” Kata tersebut terucap bisa jadi karena kita tidak tahu bagaimana harus menghibur dan menguatkan seseorang yang terkena musibah tersebut. Mungkin juga Anda tak bisa mengerti perasaan kehilangan atau kesedihan yang mereka derita, karena Anda sendiri belum pernah mengalami apa yang dialaminya.
Namun, jika diri Anda sendiri yang mendapat pencobaan, Anda tentu mengerti betapa tidak mudah, sakit, berat, bahkan sesaknya pencobaan tersebut. Mungkin ada saatnya, Anda ingin lari dari beban berat itu. Bahkan, jika Anda boleh memilih, mungkin Anda akan memilih untuk tidak mengalami pencobaan tersebut.
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa Tuhan memberikan pencobaan itu? Apakah karena Tuhan tidak baik atau tidak mengasihi kita? Atau, justru, Ia ingin kita bertumbuh melalui kesulitan-kesulitan itu?
Mengapa Tuhan Izinkan Pencobaan dalam Hidup Kita?
1. Iman Disempurnakan melalui Pencobaan

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. – Yakobus 1:2-4
Rasul Yakobus mengajarkan sebuah respon yang bertolak belakang dari cara dunia ketika Anda mendapat cobaan. Biasanya, ketika kita mengalami pencobaan, kita akan merasa stres, sedih, atau kecewa. Namun, penulis buku Yakobus mengingatkan kita untuk menganggapnya sebagai sebuah kebahagiaan. Mengapa?
Karena jika kita terus bertahan dan berjuang dalam pencobaan itu, kita akan memperoleh ketekunan. Dan ketika Anda bertekun, iman Anda semakin disempurnakan.
Kisah Nyata: Bertumbuh dalam Pencobaan
Saya teringat seorang saudari di Pontianak, mantan anak bimbingan saya. Suatu hari beliau menelpon dan menceritakan kehidupannya belakangan ini. Ia menemukan tumor dalam rahimnya dan harus berangkat ke Malaysia untuk operasi pengangkatan tumor. Beliau juga bercerita bagaimana mereka bingung dengan biaya dan keuangan.
Setelah berdoa bersama suami, akhirnya suami memutuskan untuk menceritakan permasalahannya kepada bos tempatnya bekerja. Di luar dugaan, bos ternyata berbaik hati menawarkan bantuan untuk membiayai semua pengobatan selama berada di Malaysia. Akhirnya saudari ini pun berangkat ke Malaysia untuk menindaklanjuti tumor dalam rahimnya.
Sesampai di Malaysia, saudari ini kembali dipertemukan dengan saudari yang bekerja di rumah sakit tempat ia menjalani perawatan. Ia pun mengaku mendapat pelayanan yang luar biasa dari saudari di jemaat Malaysia selama di rumah sakit tersebut. Akhirnya saudari ini pun kembali ke Pontianak dalam keadaan sehat tanpa kekurangan apapun. Bahkan, meski dokter memvonisnya tidak akan bisa memiliki anak, beberapa tahun kemudian, saudari ini bahkan akhirnya hamil dan melahirkan.
Saya teringat kalimat saudari ini, “Tuhan punya rumus matematika sendiri!. Tuhan itu luar biasa!” Saya pun dengan bergurau menyebut apa yang dialaminya sebagai “sengsara membawa nikmat.”
Melalui cobaan tersebut, saudari ini semakin diyakinkan bahwa Tuhan itu baik. Tak sekalipun Tuhan membiarkannya jatuh tergeletak tak berdaya. Dan cobaan yang ia alami tidak akan mencobai melampaui kemampuannya. Melalui pencobaan, imannya semakin bertumbuh dan disempurnakan.
Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjianNya dan peringatan-peringatanNya. – Mazmur 25:10
2. Mahkota Kehidupan Tersedia Ketika Bertahan dalam Pencobaan

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. – Yakobus 1:12
Rasul Yakobus tidak mengatakan, “Berbahagialah orang yang berhasil lolos dari pencobaan.” Namun dia berkata, “Berbahagia adalah mereka yang bertahan dalam pencobaan. Dengan demikian, mahkota kehidupan akan menjadi miliknya.”
Apa masalah yang sedang Anda alami saat ini? Kesulitan keuangan, belum menemukan tulang rusuk atau pasangan hidup, sakit penyakit, keluarga yang tidak harmonis? Apakah Anda mulai kehilangan iman, pengharapan, bahkan sulit berbahagia akhir-akhir ini? Teruslah berjuang dan terus bertekun.
Dalam sebuah film berjudul, “Cast Away” yang dibintangi oleh Tom Hanks, pesawat yang ditumpanginya jatuh ke Samudera Pasifik karena hujan badai. Ia terkatung-katung di lautan selama tiga hari tiga malam. Langit gelap dan tidak ada sinar matahari. Namun pada hari ke tiga, setelah ia berjuang dan bertahan, langit kembali cerah. Laut kembali tenang dan matahari mulai tampak dengan sinarnya yang cerah.
Perjuangannya belum selesai. Ia terdampar di pulau tak berpenghuni dan berjuang bertahan hidup sendiri bermodalkan sumber daya yang ada di pulau itu. Empat tahun kemudian, barulah ia dapat keluar dari pulau itu dan kembali ke kehidupan normalnya. Apa pesan yang dapat diambil dari film tersebut? Berjuang dan bertahanlah dalam “badai” apapun dalam hidup kita. Badai pasti berlalu.
Pencobaan, entah itu besar atau kecil, adalah batu lompatan untuk memperoleh mahkota kehidupan. Seperti ketika Anda sekolah, setelah menempuh pembelajaran selama setengah tahun, akan tiba saatnya Anda menempuh ujian, untuk menentukan kenaikan kelas. Demikian juga cobaan dalam hidup Anda, ketika Anda berhasil melewatinya, Anda akan naik ke level berikutnya dalam kehidupan.
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. – 2 Korintus 4:17
–
Ingat, penderitaan yang Anda alami saat ini tak ada artinya dibandingkan dengan kemuliaan kekal yang akan Anda terima kelak. Bahkan, sukacitanya melebihi penderitaan itu sendiri! Lihatlah pencobaan sebagai ujian untuk “naik kelas”. Iman Anda akan bertumbuh, dan pula, ada mahkota kehidupan yang Ia janjikan jika kita terus bertahan. Semangat, kita pasti bisa!
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. – 1 Korintus 10:13
–
Related Articles:
- “Tuhan, Saya Punya Masalah Besar!” – Ketika Putus Asa Melanda
- Ekspektasi Tuhan dan Ekspektasi Manusia
- Berpegang pada Janji Tuhan di Masa Sulit
- Pelangi Usai Hujan: Mengingat Janji Tuhan di Masa Sulit
- Ingin Hidup Penuh Sukacita? Kerjakan 4 Hal Ini dengan Senang Hati
–
[adrotate banner=”11″]
Last modified: Nov 16

