Rasanya hampir setiap orang pernah merasakan kesepian dalam berbagai level. Ada yang kesepian ketika di kos sendirian, jauh dari keluarga. Tidak ada teman yang bisa diajak bicara, karena semua orang sibuk atau merasa tidak ada yang bisa memahami. Karena kehilangan orang yang kita kasihi. Kesepian di hari Valentine, bagi yang masih jomlo. Atau karena pandemi, yang membuat semua orang harus melakukan social distancing dan sulit bertemu satu sama lain.
Sebuah riset yang dilakukan kepada 10,000 orang dewasa di Amerika Serikat pada Januari 2020 menunjukkan bahwa 61 persen responden merasa kesepian. Sementara, di Australia, dari 1,600 orang, satu dari empat orang merasa kesepian. Dan 62 persennya dari kalangan dewasa muda. Sebelas persennya berasal dari orang yang berusia di atas 65 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kesepian adalah isu yang dialami banyak orang.
Sebenarnya, merasa kesepian adalah hal yang wajar. Namun, terus-menerus merasa kesepian, itu berbahaya bagi kesehatan mental, karena dapat meningkatkan stress, memicu depresi, menurunkan imun tubuh, serta menimbulkan rasa sakit secara fisik. Riset menunjukkan bahwa area otak yang menangani pengucilan sosial sama dengan area yang memproses rasa sakit secara fisik.
Lalu, apa solusi untuk mengatasi rasa kesepian berdasarkan firman Tuhan? Mari kita belajar dari seorang tokoh Alkitab bernama Zakheus.
1. Atasi Kesepian dengan Datang kepada Tuhan
Zakheus adalah seorang pemungut cukai yang kaya raya (Lukas 19:2). Pemungut cukai adalah orang yang bertugas untuk memungut bea dan cukai untuk pemerintah penjajah, yang pada masa itu adalah Kekaisaran Romawi. Seringkali, para pemungut cukai memeras rakyat demi keuntungan sendiri. Karena profesinya inilah, Zakheus tidak disukai dan dikucilkan oleh orang-orang sebangsanya, sehingga merasa kesepian.
Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. – Lukas 19:3-4
Ketika Yesus datang ke kotanya, Zakheus berusaha keras untuk melihat-Nya. Ia melakukan segala cara, bahkan sampai memanjat pohon ara, hanya untuk melihat Yesus.
Apa yang kita lakukan di tengah kesepian? Apakah sama seperti Zakheus, kita berjuang sedemikian rupa untuk datang kepada Yesus, melalui doa dan baca Alkitab setiap hari?
Rasa kesepian muncul karena kita merasakan ada satu hal yang kurang atau hilang dari hidup kita. Dan rasa puas dan kepenuhan yang sesungguhnya hanya bisa kita dapat dari Yesus, bukan dari barang, orang, atau lingkungan kita. Hal itu hanya dapat kita temukan di dalam iman kita dan hubungan personal kita dengan Tuhan.
Mari kita datang kepada-Nya, seperti yang Zakheus lakukan!
2. Atasi Kesepian dengan Bertobat

Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” – Lukas 19:8
Apa yang membuat Zakheus dijauhi orang ialah karena pekerjaannya. Sebagai pemungut cukai, dia bisa memeras lebih daripada yang diminta oleh pemerintah Romawi. Namun, Zakheus melakukan pertobatan ekstrem, seperti yang tertulis pada ayat di atas. Setelah ia melakukannya, seharusnya, orang bisa lebih menerima dan mau berteman dengannya.
Apa yang membuat kita merasa kesepian? Apakah karena ada dosa atau kesalahan yang kita lakukan? Mungkin kita sering melakukan sesuatu yang merugikan banyak orang atau tidak bertanggung jawab atas omongan dan janji kita. Setiap ketemuan selalu telat. Suka berbohong. Meminjam uang tetapi tidak mengembalikan. Sombong. Tidak ramah dan tidak menghargai orang lain. Itu adalah area yang kita perlu bertobat. Saat kita berubah, orang lain pun akan lebih nyaman berteman dengan kita.
3. Bangun Komunikasi Dua Arah dengan Real Human

Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. – Lukas 19:5-6
Apa yang membuat Zakheus bersukacita? Ia senang karena Yesus mau datang dan menumpang di rumahnya. Tentunya kedatangan Yesus membuat Zakheus merasa tidak sendiri karena ia punya teman untuk berkomunikasi, berbagi kisah, dan cerita. Selama ini, mungkin tidak ada orang yang sudi berteman dengannya, sehingga ia tidak punya hubungan yang baik dengan sesama.
Orang-orang yang kesepian biasanya mencari pelarian di media sosial. Mereka menyibukkan diri dengan bermain game, diam di rumah, nonton film, update status, post/feed, atau story di media sosial, dan lain lain, yang sifatnya satu arah. Setelah itu, apa yang kita dapatkan? Kita semakin merasa sendiri, karena kita tidak betul-betul terkoneksi dengan orang lain.
Melakukan hal-hal di atas bukanlah dosa. Terkadang kita juga memerlukan me-time, untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan mental kita. Namun, kita juga perlu berinteraksi dan membangun koneksi dua arah dengan orang lain, untuk alasan yang sama.
Sibuk dengan media sosial tidak dapat menepis rasa kesepian. Kita butuh satu sama lain secara nyata. Kita butuh koneksi dengan real human. Mengobrol dan melakukan aktivitas bersama seperti makan, nonton, atau olahraga bersama dapat sangat membantu. Di masa pandemi ini, kita juga dapat memanfaatkan fitur chat, voice call, dan video call. Video call lebih disarankan karena kita bisa melihat ekspresi orang lain juga.
Manusia adalah makhluk sosial. Humans need human touch. Bagi kita yang selama ini lebih suka sendiri, yuk, mulai berteman dan berkoneksi dengan lebih banyak orang secara nyata.
4. Berbuat Baik kepada Diri Sendiri

Terkadang, pikiran atau sikap kita sendirilah yang membatasi kita. Misalnya, kita menyalahkan diri sendiri ketika kita merasa kesepian. Hal ini justru akan memperburuk keadaan. Saat kita kesepian, pastikan kita bersikap baik kepada diri sendiri. Self-care adalah ide yang bagus, terutama ketika kita sedang merasa down.
Ada sejumlah hal yang dapat Anda lakukan agar menjadi lebih baik dalam jangka panjang. Hindari self-talk yang negatif. Berikan ruang dan waktu untuk diri sendiri. Pergilah jalan-jalan santai di tengah alam. Konsumsi makanan yang sehat, berolahraga, serta tidur yang cukup.
Seperti kata pepatah, “Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat”, kita perlu untuk merawat dan bersikap baik kepada diri kita sendiri.
“…Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” – Matius 22:39
Ketika kesepian datang, mari kita datang kepada Tuhan, bertobat, berkomunikasi dan berkoneksi dengan sesama manusia, serta berbuat baik kepada diri sendiri. Semoga empat hal ini dapat membantu Anda mengatasi kesepian!
Sumber:
www.psychologytoday.com/us/blog/click-here-happiness/201902/feeling-lonely-discover-18-ways-overcome-loneliness
www.verywellmind.com/how-to-cope-with-loneliness-3144939
www.alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=pemungut%20cukai
–
Related Articles:
- Baca Alkitab atau Renungan Harian, ya?
- Obati Rasa Kecewa dengan Cara Benar
- Silent-Killer Characters: 5 Karakter yang Membunuh Kita Pelan-Pelan
- Langkah-langkah Memperoleh Pemulihan
- Meraih Kembali Rasa Percaya Diri yang Hilang
–
Gereja GKDI terdapat di 35 kota di Indonesia. Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), Diskusi Alkitab, membutuhkan bantuan konseling, ingin mengikuti ibadah minggu atau kegiatan gereja lainnya, silahkan mengisi form di bawah ini.
[wpforms id=”11767″]
Jika Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan informasi lainnya, silahkan menghubungi kami melalui WhatsApp 0821 2285 8686 berikut.
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://gkdi.org
Facebook: https://www.facebook.com/GKDIOfficial/
Instagram: https://www.instagram.com/gkdiofficial/
Blog: https://gkdi.org/blog/
Youtube: https://bit.ly/yt-gkdi
Whatsapp: https://cutt.ly/gkdi-wa
TikTok: https://www.tiktok.com/@gkdiofficial
Video Musik:
Last modified: Jun 19

