Written by Gery 7:12 am Devotionals, Biblical Talk, Character, Quite Time & Pray, Relationship, Self Development, Spiritual Life

Merasa Hidup Sia-Sia? Renungkan 4 Hal Ini

sia-sia - cover - gereja gkdi

Saya pernah merasa, bahwa hidup ini sia-sia. Bekerja, makan, istirahat, tidur, lalu ulang lagi. Sepertinya begitu-begitu saja setiap hari. Minggu berganti, bulan berganti, sepertinya tidak berbeda, sama sekali.

Kemudian, saya mencoba untuk merenungkan kembali hidup ini. Saya kembalikan kepada firman Tuhan dan apa kehendak-Nya. Adakah prinsip-prinsip dan nilai-nilai, yang bisa kita kejar di dalam hidup? Adakah hal-hal yang bisa saya renungkan, sehingga hidup terasa berarti

Berikut beberapa jawaban yang saya temukan. 

[adrotate banner=”4″]

1. Mengenali Kehadiran Tuhan dalam Segala Hal

sia-sia - gereja gkdi - 1

Seringkali kita merasa sia-sia, karena kita lupa akan kehadiran Tuhan.

Kenyataannya, Tuhan selalu hadir dalam setiap aspek kehidupan kita. Dalam Alkitab, Kitab Matius 28:20, Yesus berkata, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.” 

Pengakuan ini membantu kita mengerti bahwa tidak ada momen dalam hidup kita yang sia-sia, karena Tuhan selalu bersama kita. Dalam situasi apapun, kapanpun waktunya, Ia menyertai kita. Tuhan kita memahami apa yang kita alami, merasakan apa yang kita rasakan, sehingga kita dapat memercayai Dia, apapun yang terjadi (Ibrani 4:15).

[adrotate banner=”15″]

2. Menemukan Kepuasan dalam Melayani Orang Lain

Dunia selalu membuat standar akan bagaimana seharusnya kita hidup. Pendapatan tinggi, berpasangan, memiliki pencapaian tertentu, atau berpenampilan menarik. Mudah untuk merasa bahwa hidup kita sia-sia jika kita tidak mencapai standar tersebut. Namun, Alkitab mengajarkan untuk melayani, alih-alih mementingkan diri sendiri. 

Dalam Galatia 5:13 dikatakan, “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” Saat kita melayani orang lain, kita menemukan tujuan yang lebih besar yang melampaui diri kita sendiri, mengurangi perasaan sia-sia.

3. Memahami Bahwa Kesulitan Membawa Pertumbuhan

sia-sia - gereja gkdi - 2

Kita sering merasa sia-sia ketika menghadapi kesulitan atau kegagalan. Namun, Roma 5:3-5 mengingatkan kita bahwa, “Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” 

Semua masalah dan kesulitan yang kita alami akan menjadi pelajaran yang berharga. Pertanyaannya, bisakah kita melihat mereka sebagai kesempatan bertumbuh, bukannya gangguan?

4. Melihat bahwa Hidup Kita Berdampak pada Orang Lain

Setiap interaksi kita, tidak peduli seberapa kecil, dapat memiliki dampak yang besar pada kehidupan orang lain. Matius 5:16 menegaskan hal ini: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Kesadaran bahwa tindakan kita berarti dan berdampak pada orang lain dapat mengurangi perasaan sia-sia.

Tak Ada Hidup yang Sia-Sia

Jadi, jangan khawatir bahwa hidup akan sia-sia. Hidup menjadi berarti ketika pusatnya adalah Tuhan, bukan diri sendiri, dan bahwa Tuhan hadir dan bekerja di mana saja. 

Ingatlah: bagi Tuhan, tak pernah ada hidup yang sia-sia. Setiap momen adalah kesempatan untuk tumbuh, melayani, dan mencerminkan kasih-Nya kepada dunia.

Related articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 435 times, 2 visits today)

Last modified: Aug 1

Close