Semua manusia pasti mengalami kekhawatiran. Terlebih di tengah situasi pandemi global seperti saat ini, begitu banyak perubahan yang menyebabkan ketidakpastian. Di masa awal pandemi, saya belum terlalu khawatir dengan kehidupan saya. Usaha kecil saya tidak banyak terkena imbas. Penghasilan tetap lancar, hanya omset yang sedikit berkurang.
Sementara teman-teman mulai sibuk berjualan online akibat kehilangan pekerjaan maupun pemotongan gaji, saya masih tidak memerlukannya. Dampak ekonomi akibat pandemi belum terlalu terasa bagi saya.
Memasuki pertengahan tahun 2020, melihat kondisi yang tidak kunjung membaik, kekhawatiran mulai hinggap di hati. Akankah usaha kecil saya mampu bertahan? Apakah semua pengeluaran dan biaya operasional, serta biaya hidup sehari-hari akan tercukupi? Bagaimana jika saya kehilangan bisnis saya? Sederet kekhawatiran mulai mengusik benak saya.
Hidup dipenuhi kekhawatiran bukanlah hal yang mudah. Kekhawatiran membuat pikiran saya keruh dan sulit menikmati hidup. Tak ingin dikalahkan oleh kekhawatiran, saya pun menyelidiki firman Tuhan untuk mencari jawaban. Mari kita sama-sama melihat apa yang firman Tuhan katakan tentang kekhawatiran.
Apa Akar Kekhawatiran Anda?
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. – Matius 6:31-32
Kekhawatiran adalah masalah hati. Di Matius 6:25-34, Yesus membahas masalah kekhawatiran secara gamblang. “Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?” Yesus meminta kita untuk melihat burung-burung di langit dan merenungkan, “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?”
Kekhawatiran berakar dari ketidakpercayaan kita kepada Tuhan. Percaya bahwa Tuhan memelihara hidup kita dan percaya bahwa Tuhan mengetahui apa yang kita butuhkan.
Di dalam doa, saya kerap merenungkan kondisi kehidupan saya belakangan ini. Mengapa kekhawatiran belum muncul di masa awal pandemi? Saat itu meskipun penghasilan saya menurun tajam, tetapi semua kebutuhan, pengeluaran, maupun pembayaran masih dapat tertutup dengan baik. Dan ternyata, dengan situasi yang semakin memburuk saat ini, semua kebutuhan, pengeluaran, dan pembayaran saya pun masih dapat tertutup!
Saat itu juga saya tersadar, bahwa sebenarnya Tuhan tetap mencukupkan di tengah-tengah situasi sulit seperti saat ini! Tuhan mengetahui apa yang saya dan Anda perlukan!
Yesus mengatakan bahwa orang yang tidak mengenal Allah dipenuhi kekhawatiran akan apa yang hendak mereka makan, minum, dan pakai. Ketika kita dipenuhi kekhawatiran, percayalah bahwa Tuhan tahu apa yang kita perlukan! Mari kita bersyukur karena memiliki Allah yang peduli dan selalu menyediakan!
4 Cara Menghadapi Kekhawatiran
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. – Filipi 4:6
Ayat ini adalah sebuah perintah. Perintah untuk Anda dan saya agar tidak khawatir tentang APAPUN juga. Artinya segala hal dalam hidup kita, baik hal kecil maupun besar. Jadi, apa yang harus kita lakukan saat kekhawatiran menghampiri? Mari kita renungkan satu per satu.
1. Berdoa
Alkitab mengajarkan kita untuk menyampaikan segala hal di dalam doa. Apa yang pertama kali kita lakukan saat kekhawatiran menyergap? Apakah bercerita kepada orang lain? Meminta saran dari pendeta dan pembimbing rohani? Atau menghabiskan waktu untuk berpikir dan mencari jalan keluar?
Cobalah untuk berlutut dan berdoa sebelum melakukan semua hal di atas. Tuhan memperbolehkan kita untuk membawa setiap kekhawatiran kita di dalam doa, sekecil apa pun itu. Karena tidak ada satu pun yang luput dari perhatian Allah Bapa.
Ingatlah, Allah mengetahui segala yang kita butuhkan!
2. Mengajukan Permohonan
Selain berdoa, Alkitab juga meminta kita untuk menyatakan keinginan kita dalam permohonan. Doa yang disertai permohonan adalah doa yang tulus, yang muncul dari hati terdalam. Kita memohon saat kita terdesak. Permohonan menunjukkan bahwa kita bergantung sepenuhnya.
Ketika doa kita belum disertai permohonan, mari kita cek bersama. Mungkin masih ada jalan yang kita pikir dapat membantu situasi kita. Mungkin masih ada jaring pengaman yang kita rasa masih dapat kita gunakan dalam keadaan darurat.
Tuhan mengundang dan menantang kita untuk menaikkan permohonan-permohonan kita kepada-Nya. Tuhan rindu melihat kerendahan hati kita. Ia rindu untuk kita bergantung kepada-Nya. Ia rindu mendengar permohonan-permohonan kita terungkap dalam doa-doa kita. Jadi, jangan ragu untuk mengajukan permohonan-permohonan kita kepada-Nya, besar maupun kecil. Mari kita memohon di dalam doa!
3. Naikkan Ucapan Syukur
Saat kita dalam kesulitan dan kekhawatiran, mungkin salah satu hal yang sulit dilakukan adalah merasa bersyukur. Rasa syukur tidak datang secara alami dalam situasi sulit. Itulah sebabnya Tuhan mengingatkan kita melalui firman-Nya!
Ucapan syukur menjaga hati kita dari kekhawatiran, kepahitan, dan ketidakpercayaan. Ucapan syukur juga membantu kita melihat lebih jelas pekerjaan-pekerjaan yang sudah Tuhan lakukan dalam hidup kita. Mari kita menghitung berkat-berkat kita dan berdoa dengan ucapan syukur
4. Tetap Semangat Lakukan Bagian Kita
Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat yang patah? – Amsal 18:14
Ternyata, kita bisa tetap semangat meskipun dalam penderitaan! Di masa-masa pandemi ini, banyak orang kehilangan semangatnya. Saya pun sempat mengalaminya. Ketika hati dipenuhi kekhawatiran dan kita merasa tak berdaya, sangat mudah untuk patah semangat.
Bahkan, ada masanya saya mulai membanding-bandingkan hidup saya dengan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Mengapa hidup mereka sepertinya lebih diberkati daripada saya? Jerih payah dalam mengais rezeki terasa seperti sebuah beban berat di pundak.
Di saat-saat seperti ini, firman Tuhan menguatkan hati saya. Tuhan tidak pernah mengatakan bahwa umat-Nya takkan mengalami beban penderitaan. Sebaliknya, Dia mengatakan bahwa semangat kitalah yang akan membantu kita dalam menanggung penderitaan.
Firman ini membuat saya dapat bangkit, berjuang, dan melakukan bagian saya sebaik mungkin. Sisanya? Saya menyerahkannya ke dalam tangan Tuhan.
Mungkin ini tidak mudah, tetapi mari kita memutuskan untuk percaya kepada firman-Nya. Seperti apa pun keadaan kita saat ini, mari kita terus tekun dan semangat dalam melakukan bagian kita.
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. – Amsal 10:4
Kedamaian yang Dijanjikan Tuhan
Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. – Filipi 4:7
Ketika hidup kita baik-baik saja, mungkin tidak sulit untuk merasa damai. Tetapi, yang Tuhan janjikan jauh melampaui itu. Tuhan menjanjikan kita damai sejahtera di tengah-tengah kesulitan dan permasalahan hidup!
Bukan hanya itu, Dia juga berjanji akan memelihara hati dan pikiran kita di dalam Yesus! Sebuah janji yang indah untuk menghadapi kekhawatiran kita!
Oleh karena itu, mari kita lepaskan segala kekhawatiran hidup. Mari kita menyerahkannya di dalam doa, permohonan, dan ucapan syukur kita. Marilah kita terus semangat melakukan bagian kita sebaik mungkin.
Serahkan segala kekhawatiran kita ke dalam tangan Tuhan, dan kita akan memperoleh damai sejahtera yang melampaui segala akal. Mari tetap semangat dan jangan tercuri iman!
–
Related Articles:
- Mengapa Tuhan Izinkan Pencobaan Terjadi? Berikut 2 Alasannya!
- Hati-Hati! 3 Hal ini Bukan Sumber Hidup Bahagia yang Sejati
- It’s All about Money: Waspadai 3 Gejala Hamba Uang
- Depresi: Kenali Bahaya dan Cara Mengatasinya
- Jangan Pernah Berhenti Berdoa
–
–
Last modified: Jun 28