Pernahkah Anda merasa jatuh ke dalam dosa yang sama, lagi dan lagi? Atau, Anda melakukan sebuah dosa besar, yang tidak terampuni? Biasanya, rasa bersalah karena dua hal ini akan menghantui seumur hidup. Seakan Anda tidak pantas untuk diampuni, atau dikasihi. Termasuk oleh Allah; bahwa kasih Allah mungkin sudah jauh dari Anda.
Namun, maukah Anda percaya bahwa kasih Allah selalu lebih besar dari kesalahan Anda? Bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar di mata Tuhan, selama kita mau bertobat?
[adrotate banner=”4″]
Kasih Allah dan Dosa Anda

Betul, ada perbedaan antara satu dosa dengan dosa lainnya. Yaitu dalam hal konsekuensi, akibat dari dosa tersebut. Misalnya, ketika Anda mengucapkan sesuatu yang tidak sopan, dan ketika Anda melakukan korupsi sebesar Rp 100 milyar. Konsekuensi dua perbuatan ini jelas berbeda.
Berkata kasar membuat Anda terkena teguran, sementara korupsi mengirim Anda ke penjara. Karena korupsi merugikan lebih banyak dan dianggap sebagai kejahatan, sementara ucapan tidak senonoh dirasa kecil.
Cara memandang konsekuensi dosa ini memengaruhi cara pandang kita. Bisa saja, dosa yang lebih “enteng” membuat kita enggan mengakuinya. Sementara, dosa besar (dan dosa yang berulang) membebani kita dengan rasa bersalah.
[adrotate banner=”15″]
Kenyataannya, di mata Tuhan, dosa tetap dosa. Tidak ada dosa kecil atau dosa besar. Yakobus 2:10 berkata, “Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.” Siapa menuruti semua perintah Allah, namun mengabaikan satu saja, sudah dianggap bersalah.
Jadi, apapun dosa Anda, sama saja di hadapan Allah. Kabar baiknya, kasih Allah jauh melebihi kesalahan Anda! Roma 5:8 berkata, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Ia mengasihi Anda, tak peduli apa yang telah Anda lakukan, agar Anda dapat kembali kepada Dia.
Langkah Menerima Kasih Allah

Kasih Allah tak berbatas. Allah mau menerima Anda, apapun yang telah Anda lakukan, dengan satu syarat: pertobatan Anda.
Berikut 3 hal yang bisa Anda renungkan tentang kasih Allah itu.
1. Allah Menginginkan Kita Untuk Bertobat
Dalam Yehezkiel 33:11 dikatakan bahwa Tuhan “tidak berkenan kepada kematian orang fasik,” tetapi agar ia bertobat, “supaya ia hidup.” Ini menunjukkan betapa besar keinginan Allah agar kita semua selamat. Dia tidak menginginkan kita tenggelam dalam dosa, tetapi menghendaki kita untuk kembali kepada-Nya.
Bahkan jika Anda merasa dosa Anda sudah begitu besar, Allah tetap mau supaya Anda bertobat. Karena, satu pertobatan saja pasti membuat seluruh surga bersukacita (Lukas 15:7).
2. Yesus Telah Mati untuk Segala Dosa Kita
Salib adalah bukti nyata dari kasih Allah. Yesus telah mati dan bangkit untuk menebus dosa kita. Seperti yang tertulis dalam Kolose 1:20, “oleh Dialah (Yesus) Ia (Allah) memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.”
Ini berarti, tidak peduli seberapa besar dosa kita, Yesus telah membayar harganya. Kasih Allah dan pengorbanan Yesus lebih besar dari kesalahan Anda, segelap apapun itu.
3. Mengakui Dosa Adalah Kunci Pertobatan
Ujung dari semuanya adalah pertobatan. 1 Yohanes 1:9 mengatakan, “Jika kita mengaku dosa kita, Dia adalah setia dan adil, sehingga Dia akan mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Ayat ini menegaskan bahwa Allah selalu siap menerima dan mengampuni kita, selama kita mau bertobat dan meninggalkan semua dosa itu.
Tak Ada Terlalu Besar atau Kecil
Tidak ada yang terlalu besar atau terlalu kecil bagi Tuhan. Kasih Allah begitu dalam sehingga Dia rela mengorbankan Anak-Nya demi keselamatan kita. Jadi, jika Anda merasa terjatuh dalam dosa, ingatlah bahwa Allah selalu menantikan Anda. Bertobatlah, dan percayalah bahwa Allah menerima Anda dengan penuh kasih.
Dengan mengerti dan percaya akan kasih Allah, kita akan memiliki keberanian untuk bangkit kembali setiap kali kita jatuh. Semoga kita selalu bersyukur dan bertumbuh dalam pemahaman akan kasih-Nya yang tiada akhir.
–
Related articles:
- Kasih Tidak Pernah Gagal. Benarkah?
- Benci Dosa: Ditolak Manusia tapi Dicintai Allah
- Memberi Kesempatan Kedua Kepada Sesama
- Meneladani Salib Yesus dalam Masa-Masa Sulit
- Kasih yang Terbesar
–
[adrotate banner= “13”]
–
[adrotate banner= “11”]
Last modified: Nov 23
