Written by Gery 10:30 am Devotionals, Biblical Talk, Lifestyle, Quite Time & Pray, Spiritual Life

Menghalau Hantu Masa Lalu demi Hidup Damai

hantu - gereja gkdi - cover

Masa lalu sering menjadi hantu dalam hidup.

Ingat saja kembali: kesalahan yang pernah kita buat, impian yang tak tercapai, kegagalan, atau bahkan kehilangan. Mereka ini datang dan menghantui kita tanpa diundang.

Sangat mungkin banyak dari kita mengalami hal itu. Pertanyaannya, bagaimana terbebas dari “hantu” ini? Bisakah kita hidup tanpa terkekang masa lalu?

[adrotate banner=”4″]

Mengenal Hantu Masa Lalu

hantu - gereja gkdi - 1

Hantu masa lalu sering kali muncul dalam bentuk rasa bersalah, penyesalan, atau rasa malu. Mereka menciptakan rasa takut dan keraguan dalam diri kita, menghalangi kita untuk melangkah maju. Seperti hantu, kenangan ini tampaknya tak dapat diusir dan terus mengganggu kedamaian kita.

Biasanya, hantu-hantu tersebut menjadi pelindung agar kita tak mengalami rasa sakit yang sama seperti dahulu kita alami. Di sisi lain, dalam beberapa hal, mereka dapat menghambat pertumbuhan kita. 

Orang yang mengalami broken home biasanya tidak percaya akan hubungan. Tanpa pertolongan yang tepat, mereka akan sulit menjalin kedekatan dalam hidup. Ini karena bayang-bayang masa lalu itu yang terus menghantui mereka.

[adrotate banner=”15″]

Kasih Karunia Allah Lebih dari Hantu Masa Lalu

Dalam menghadapi hantu masa lalu, penting untuk mengingat kasih karunia Allah. Ayat Alkitab, 2 Korintus 5:17, mengatakan, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa di dalam Kristus, kita telah dibebaskan dari masa lalu dan diperbarui.

Langkah Menuju Kedamaian

hantu - gereja gkdi - 2

Meski tidak mudah, kita bisa lepas dari masa lalu. Berikut cara-cara yang bisa dicoba

Pengampunan

Langkah pertama untuk menghalau hantu masa lalu adalah pengampunan. Pengampunan ini tidak hanya ditujukan kepada orang lain tetapi juga kepada diri sendiri. Efesus 4:32 mengatakan, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Penerimaan

Menerima bahwa masa lalu tidak dapat diubah, tetapi kita dapat memilih bagaimana meresponsnya. Filipi 3:13-14 menyatakan, “aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Agar tidak terjebak masa lalu, terimalah dan ikhlaskan apa yang sudah terjadi. Juga, seperti Paulus katakan di atas, temukan satu tujuan yang bisa kita kejar.

Pengharapan

Allah telah menebus kita dengan darah Yesus. Kita menang atas semua rasa bersalah, rasa malu, dan penyesalan kita. Kita menjadi ciptaan baru, dengan pengharapan akan masa depan.

Peganglah janji Tuhan: “Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus (Filipi 1:6).

Menemukan Damai dalam Kristus

Hidup dalam damai bukan berarti menghapus masa lalu, tetapi belajar menerimanya dengan kasih karunia yang diberikan Allah. Yesaya 43:18-19 berkata, “”Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?

Melalui kasih karunia Allah, kita dapat menghalau hantu masa lalu dan menjalani hidup yang penuh kedamaian dan harapan. Di dalam Kristus, kita diberi kekuatan untuk menghadapi masa lalu, merangkul hari ini, dan menatap masa depan dengan penuh harapan.

Related articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 97 times, 1 visits today)

Last modified: Dec 12

Close