Melanjutkan artikel sebelumnya, kita kembali membahas 10 hukum Taurat. Jika hukum-hukum sebelumnya membahas tentang hubungan manusia dengan Tuhan, kini yang dibahas adalah hubungan manusia dengan sesama manusia.
Sekali lagi, meskipun 10 hukum Taurat sudah digenapi oleh Yesus (Matius 5:17), prinsip-prinsip di dalamnya masih sangat relevan. Terutama, dalam relasi kita dengan sesama manusia – baik yang percaya maupun belum.
Apa saja yang bisa kita pelajari dari 10 hukum Taurat?
10 Hukum Taurat: Hukum ke 4-10
4. Ingatlah dan Kuduskan Hari Sabat (Keluaran 20:8)
Hukum keempat dari 10 hukum Taurat Allah adakah: Ingat dan kuduskanlah hari Sabat. Bangsa Israel keluar dari Mesir sebagai budak. Budak tidak punya hidup lain, selain bekerja dan bekerja.
Padahal, Tuhan tahu bahwa manusia butuh istirahat. Juga, Tuhan mau supaya umat-Nya itu punya waktu khusus untuk menyembah-Nya.
Jadilah Tuhan memberi hukum ini. Hari sabat dikhususkan agar bangsa Israel punya waktu menyembah-Nya, juga untuk beristirahat.
[adrotate banner=”4″]
Prinsip hukum ini masih berlaku untuk kita. Kita perlu waktu khusus untuk berhenti bekerja, agar kita dapat beristirahat dan menyembah Allah.
Dengan demikian, kita mengingat bahwa Allah-lah yang berkuasa atas diri kita. Mengasihi kita. Sehingga hidup kita berkenan kepada-Nya.
Refleksi: sudahkah Anda meluangkan waktu untuk beribadah dan bersaat teduh? Menyisihkan waktu untuk beribadah membuat kita terhubung kembali dengan Allah.
5. Hormatilah Ayahmu dan Ibumu (Keluaran 20:12)
Orang tua adalah otoritas pertama yang Tuhan tempatkan. Sangat benar, jika dalam 10 hukum Taurat ini, Tuhan mau kita menghormati ayah dan ibu, karena dengan demikian kita dapat menghormati Allah.
Juga, ayah dan ibu adalah orang yang merawat dan membesarkan kita. Wajarlah jika sudah pantas kita menghormati mereka.
Mungkin tidak semua kita lahir di keluarga yang hangat. Boleh jadi sosok ayah atau ibu kita jauh dari yang kita harapkan. Bisa juga kita menderita karena perlakuan mereka. Namun, perintah Tuhan jelas: hormati orang tua.
Hormat bukan hal yang transactional. Artinya, saya hormat kepada ayah dan ibu, jika mereka… Tapi, perintah Tuhan adalah, kita perlu menghormati orang tua kita, apapun keadaanya.
Refleksi: sudahkah Anda menghormati ayah dan ibu Anda? Dengan cara yang bagaimana kita sudah menghormati mereka?
6. Jangan Membunuh, Jangan Berzinah, Jangan Mencuri (Keluaran 20:13-15)

Perintah dari 10 hukum Taurat ini jelas adanya. Kita tidak mau dibunuh, oleh karena itu jangan membunuh. Kita tidak mau diselingkuhi, jadi jangan berzinah. Kita memiliki hak milik, dan tidak mau barang-barang kita dicuri, jadi jangan mencuri.
Namun, perintah-perintah ini punya dimensi yang lebih dalam. Apakah itu? Yaitu agar kita menghargai sesama kita.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, perintah-perintah ini adalah agar kita hidup dalam kasih. Bukankah tidak masuk di akal, jika kita mengasihi Allah, tetapi tidak mengasihi satu sama lain?
Dengan membunuh, kita tidak mengasihi dan tidak menghargai nyawa seseorang. Padahal, Tuhan yang menciptakan, dan Tuhan pun mengasihi orang itu. Pembunuhan juga bukan soal menghilangkan nyawa, tetapi membunuh karakter. Saat kita menghina, mengejek, menyindir, memarahi dengan kata-kata kasar, kita telah membunuh karakter mereka.
Mengenai perzinahan, Tuhan juga sangat serius tentang dosa yang satu ini. Dari sejak Sodom dan Gomora, hingga bangsa Israel yang dibuang ke Babel, dosa perzinahan ini salah satu penyebabnya. Ibrani 13:4 berkata, “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.” Selain menyakiti hati Tuhan, dosa perzinahan juga sangat menyakiti hati pasangan kita.
Mencuri juga merugikan orang lain. Pencurian tidak hanya sebatas uang, tetapi juga mencuri waktu. Ketika kita bermain games, nonton, atau melakukan hal-hal yang bukan termasuk lingkup kerja kita di jam kerja, kita merugikan perusahaan kita.
Dengan menaati hukum Taurat ini, kita bukan hanya mengasihi Tuhan, tetapi juga sesama,
Refleksi: apakah Anda sudah berusaha untuk hidup dalam kasih dengan satu sama lain? Adakah penghalang yang membuat Anda tidak dapat mengasihi sesama Anda?
7. Jangan Bersaksi Dusta tentang Sesamamu (Keluaran 20:16)
Hukum kesembilan dari 10 hukum Taurat ini adalah: jangan bersaksi dusta tentang sesamamu. Kata “bersaksi dusta” berbicara tentang proses pengadilan. Katakanlah, Anda diharuskan bersaksi tentang seseorang yang tidak bersalah. Namun, ketika Anda bersaksi dusta, Anda mengucapkan kebohongan dengan menuduh orang itu bersalah.
Tentu saja perintah ini tidak hanya berlaku di pengadilan. Lebih jauh, ini adalah perintah agar kita berkata jujur. Jangankan Tuhan, manusia saja dilihat dari ucapannya. Jika seseorang tidak bisa dipercaya perkataannya, siapa yang mau mempercayai dia?
Oleh karena itu, ini adalah panggilan bagi kita untuk memelihara kepercayaan dan kebenaran. Caranya adalah dengan tidak berbohong, tidak menyebarkan kebohongan, dan berusaha sebaik-baiknya untuk menjaga perkataan.
Refleksi: apakah orang-orang dapat memegang perkataan Anda? Apakah Anda suka dengan kebenaran, lebih daripada dusta, gosip, atau hoax?
8. Jangan Mengingini Milik Sesama (Keluaran 20:17)

Mungkin perintah dalam 10 hukum taurat ini terasa paling aneh. Mengapa kita dilarang untuk mengingini? Lagipula, rasanya biasa saja kalau kita ingin memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain. Kenapa harus ada perintah, “jangan mengingini”?
Ini karena dengan mengingini, mengingini, dan terus mengingini, kita bisa tergoda untuk mendapatkannya dengan segala cara, termasuk yang tidak benar. Kita lupa untuk mengendalikan diri. Contohnya, teman Anda punya mobil baru, Anda ingin punya mobil juga. Lalu Anda berutang, tanpa peduli kemampuan Anda membayar. Anda terlilit utang dan keuangan Anda pun memburuk.
Apa yang kita lakukan berasal dari hati. Singkat kata, keinginan yang tak terkendali akhirnya menjauhkan kita dari Tuhan. Penting bagi kita menyadari, bahwa keinginan harus dikendalikan. Kebahagiaan muncul ketika kita merasa cukup. “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu” (Ibrani 13:5).
Refleksi: sudahkah Anda mencukupkan diri di dalam Tuhan? Adakah keinginan atau kekhawatiran yang belum Anda selesaikan?
Hukum yang Berlaku Tanpa Kenal Waktu
10 Hukum Taurat adalah peraturan dari Tuhan sendiri. Dengan hidup berdasarkan prinsip hukum Taurat, kita menjadi makin mirip dengan Tuhan. Kita mengasihi Allah, dan kita mengasihi sesama manusia. Seperti kata Paulus di Roma 10:5, ”Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya.”
Related articles:
- 10 Hukum Taurat: Kunci Hidup Bahagia dan Menyenangkan Allah (Bagian 1)
- Kasih Karunia Allah: Apa Artinya Buat Kita?
- Musa – Bagian 1 Percaya Diri di dalam Kelemahan
- Hukum Taurat: Masihkah Berlaku dan Relevan?
- Belajar Tiga Cara Berharap dari Nabi Habakuk
–
[adrotate banner=”13″]
–
[adrotate banner=”11″]
Last modified: Apr 30