Kasih karunia ibarat sebuah hadiah mahal yang diberikan kepada seorang yang tak pantas menerimanya. Bayangkan saja seorang narapidana yang bebas tanpa syarat meski sudah dijatuhi hukuman.
Sang narapidana harusnya dihukum karena perbuatannya. Akan tetapi, ia tidak dihukum. Ia malah bebas karena mendapat grasi dari presiden. Pantaskah ia menerima hal itu? Tentu tidak. Namun, kebaikan presiden-lah yang membuatnya bebas.
Sekarang cobalah mengganti si presiden dan narapidana dengan Allah dan kita. Seharusnya kita dihukum oleh karena dosa-dosa dan kesalahan kita, namun Allah mengampuni semuanya dan malah memberikan kita sebuah hidup yang baru.
Namun, bagaimana kasih karunia itu berdampak dalam hidup kita? Mari renungkan hal-hal berikut.
1. Keselamatan
Salah satu hasil paling mendasar dari kasih karunia Allah adalah keselamatan. Efesus 2:8 mengatakan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah…”
Kasih Allah memberikan kita keselamatan yang tidak bisa kita capai dengan usaha atau kebaikan kita sendiri. Ini murni hadiah dari Allah, yang membebaskan kita dari dosa dan melayakkan kita untuk hidup yang kekal.
Bukankah mengagumkan? Semua dosa-dosa, kesalahan, bahkan rasa malu kita dihapuskan. Kita diselamatkan dari kuasa dosa yang menodai hidup kita. Kita bahkan bisa menikmati keselamatan – bebas dari dosa – sehingga kita dapat menikmati hidup yang Tuhan janjikan.
2. Hubungan dengan Tuhan

Adanya kasih karunia juga membuka hubungan kita dengan Tuhan. Kata Ibrani 4:16, “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”
Karena dosa-dosa kita sudah diampuni, kita pun beroleh kekudusan, dan mampu memiliki hubungan dengan Tuhan. Tuhan yang dekat dengan kita, sebagai seorang Bapa (Galatia 4:6) dan sahabat (Yohanes 15:14).
Pernahkah kita menyadari, betapa kasih karunia membuat Tuhan jadi dekat sekali dengan kita?
3. Kekuatan dalam Kelemahan
Kasih karunia Allah juga memberi kita kekuatan dalam kelemahan. Dalam 2 Korintus 12:9, Paulus menyatakan bahwa His grace cukup bagi kita, karena kuasa-Nya sempurna dalam kelemahan.
Ini berarti, ketika kita merasa tidak mampu dan lemah, kasih Allah menjadi kekuatan yang memampukan kita. Baik dalam hidup sehari-hari, juga dalam perjuangan kita menuruti perintah Allah dan melawan dosa.
Dengan kata lain, kita tidak sendiri. Apapun perjuangan kita, Tuhanlah yang menyertai. Seperti Paulus juga menyatakan di 1 Korintus 15:10, “tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”
4. Damai yang Melebihi Segala Akal

Filipi 4:7 berbicara tentang “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Kasih karunia Allah membawa damai yang tidak hanya melindungi hati dan pikiran kita, tapi juga melebihi pemahaman manusia.
Mengapa? Karena kita tahu bahwa kita dikasihi. Siapa saja boleh menolak, menekan, memarahi, atau menginjak kita. Tetap saja, kita tahu bahwa Allah mengasihi kita. Jadi, bahkan dalam keadaan yang tidak mengenakkan pun – panik, takut, khawatir – kita bisa merasa damai.
Dunia boleh bergolak, dan masalah boleh datang silih berganti. Kasih Allah (dan penerimaan-Nya) tetap sama.
Kasih Karunia: Hadiah yang Mengubahkan Hidup
Kasih karunia Allah adalah hadiah Allah yang terus bekerja dalam kehidupan kita. Meskipun kita terima secara gratis, tetapi mahal harganya. Ada harga yang Tuhan bayar, yaitu nyawa Yesus.
Efeknya? Ia mengubahkan hati kita. Ia membuat kita memiliki hati dan hidup yang baru. Ia membebaskan kita dan melayakkan kita dekat dengan Allah. Karena kasih Allah, kita menjadi seorang manusia yang baru. Terlebih dari semua itu, kasih-Nya menyelamatkan kita, membuat kita punya kesempatan untuk hidup kekal.
Ingatlah bahwa ini semua adalah karena kebaikan Tuhan sendiri. Bukan karena kita layak menerimanya. Karena begitu besar kasih-Nya kepada kita, hendaknya hidup kita selalu memuliakan Tuhan.
Related articles:
- Manakah yang Menyelamatkan: Kasih Karunia atau Iman kepada Allah?
- Bagi Tuhan Tak Ada yang Mustahil! 5 Renungan yang Menguatkan Iman
- Persembahan Hidup: Hidup yang Kudus dan Berkenan Pada Allah
- Manusia Banyak Lakukan Kejahatan, Kenapa masih Disayang Tuhan?
- Kapan Waktu Terbaik Untuk Saat Teduh?
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Mar 5