Buat Anda, masa depan itu seperti apa?
Cobalah renungkan pertanyaan ini. Bayangkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Apa perasaan Anda? Apa yang ada di benak Anda? Akankah Anda merasa semangat, energik, atau optimis? Atau sebaliknya, apakah perasaan takut, khawatir, atau pesimis?
[adrotate banner= “4”]
Bagi kebanyakan orang dewasa, pilihan kedua pasti sering muncul. Ya, masa depan bisa jadi sangat mengkhawatirkan.
Penyebab Orang Takut akan Masa Depan

Ketidakpastian dan perubahan sering menjadi penyebab orang takut akan hari esok.
Tidak ada yang tahu akan apa yang terjadi di masa depan. Bisa saja krisis ekonomi, yang melenyapkan penghidupan kita. Atau sakit penyakit, yang merenggut orang-orang tercinta. Ada lagi yang takut akan perkembangan zaman, seperti kebiasaan dan nilai-nilai yang silih berganti.
Saya punya seorang tante yang dari luar kelihatan sehat. Beberapa bulan kemudian, ia meninggal karena kanker. Sangat tidak terduga datangnya, sehingga seluruh keluarga saya terkejut. Betapa ketidakpastian begitu cepat mengubah segalanya.
Jika demikian, haruskah kita menyerah saja?
Masa Depan dan Janji Tuhan

Kita sering lupa, bahwa hal-hal di atas adalah hal-hal yang selalu berubah. Sekarang, mari kita melihat hal yang tidak berubah.
Di tengah dunia yang serba tidak pasti, dan masa depan yang tak kita ketahui, firman Tuhan memberi harapan.
Tuhan Yesus di Yohanes 14:18 berjanji, bahwa “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.” Tuhan di Yesaya 41:10a juga berkata, “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu.”
Terlalu sering kita berfokus pada hal-hal yang di dunia, namun kita lupa akan apa yang Tuhan janjikan. Jika kita percaya akan Tuhan yang mahakuasa, bukankah itu berarti kita percaya Dia berkuasa atas hari ini dan hari depan kita? Lagipula, perkataan “jangan takut” tertulis di Alkitab sebanyak 365 kali.
Malahan, pengorbanan dan kebangkitan Yesus memberi kita janji bahwa akan ada dunia yang baru. Ada dunia baru di mana kita terbebas dari sakit dan air mata (Wahyu 21:4).
Berakar dalam Firman dan Iman
Jika Tuhan sudah berjanji akan menyertai kita, dan menjanjikan sebuah upah yang luar biasa, tentulah kita akan melihat masa depan dengan penuh harapan.
Apa yang bisa kita lakukan agar kita memiliki harapan?
Berakar dalam Iman
Mulailah dengan berdoa dan menyerahkan masa depan dengan total kepada Tuhan. Ini berarti kita melepaskan semua ketakutan, bahkan keinginan kita untuk mengendalikan masa depan. Lalu berimanlah akan apa yang Tuhan janjikan. Percayalah, Tuhan tahu apa yang terbaik.
Seperti tertulis dalam Filipi 4:6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Membaca dan Mengamini Firman Tuhan
Bukan hanya sekadar membaca, tetapi merenungkan sampai firman itu masuk, mengubah cara kita berpikir, merasa, dan memandang, juga penting. Itulah caranya sehingga kita betul-betul memegang apa yang Tuhan janjikan.
Ikutilah apa yang dikatakan dalam Yosua 1:8, “Janganlah engkau menjauhkan kitab Taurat ini dari mulutmu, tetapi renungkanlah itu siang dan malam.” Mendalami firman Tuhan akan menjauhkan rasa takut dan kekhawatiran, terganti dengan janji Tuhan.
Pegang Tuhan & Janji-Nya
Masa depan mungkin tidak kita ketahui. Namun, kita tahu bahwa Tuhan akan menyertai kita, langkah demi langkah. Ia tidak akan meninggalkan atau membiarkan kita. Pertanyaannya, sejauh mana kita mau percaya?
Mari terus pegang janji Allah dan berakar dalam firman-Nya. Dengan demikian, kita pun akan teguh, meski masalah terus menerpa.
–
Related articles:
- Memindahkan Gunung: Ketika Masalah Tampak Terlalu Besar
- Berpegang pada Janji Tuhan di Masa Sulit
- Pelangi Usai Hujan: Mengingat Janji Tuhan di Masa Sulit
- Hemat dan Tetap Bersukacita di Tengah Krisis? Bisa!
- Bebas dari Kecanduan Merokok dengan 5 Langkah Ini
[adrotate banner= “13”]
–
[adrotate banner= “11”]
Last modified: Aug 14
