Semua baik, bahkan ketika hidup sedang tidak baik.
Saya yakin kita yakin akan hal ini, tetapi sulit meyakininya ketika hal buruk sedang terjadi. Mudah untuk meyakini semua baik jika hidup sedang baik. Akan tetapi, coba bayangkan jika yang sebaliknya terjadi.
Bisakah kita meyakini bahwa semua baik, bahkan ketika kita tak mengerti?
[adrotate banner=”4″]
Melewati Lembah Kekelaman
Yang perlu kita ketahui, Alkitab tidak pernah berkata bahwa Tuhan akan menjanjikan hidup yang 100% bebas masalah.
Daud pada Mazmur 23:4 berkata, ‘Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.” Kita bisa simpulkan bahwa Daud tahu, akan ada saatnya ia harus melalui jalan-jalan yang gelap. Melalui momen-momen penuh bahaya. Melewati hari-hari yang penuh duka, atau air mata.
Mazmur 90:10 juga berkata, “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan.” Di dalam tahun demi tahun, pastilah ada kesukaran dan penderitaan yang harus kita lalui.
Bahkan, kita tidak pernah tahu kapan penderitaan akan datang. Siapa di antara kita bisa tahu persis tentang masa depan? Siapa yang bisa tahu, kapan ia akan beruntung atau buntung? Kenyataannya, dunia kita memang serba tidak pasti. Apapun bisa terjadi.
[adrotate banner=”15″]
Semua Baik dalam Tuhan

Namun, ada satu janji Tuhan yang bisa kita pegang.
2 Korintus 1:3 berkata, “Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan.” Kita tahu bahwa di dalam Bapa, kita memperoleh penghiburan. Tak peduli apapun penderitaan yang kita alami.
Oleh karena itu, kita tahu bahwa Tuhan tak membiarkan kita sendirian melalui lembah kelam. Apapun yang harus kita lewati – kehilangan orang terkasih, impian yang gagal, bahkan sakit penyakit – ada Tuhan yang membantu, dan menghibur, kita semua.
Semua baik, meskipun kita belum dapat melihatnya sekarang.
Keyakinan bahwa Tuhan baik sepanjang waktu, bahkan saat kita tidak merasa baik-baik saja, adalah fondasi yang harus kita pegang erat. Yakobus 1:17 menyatakan, “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, yaitu dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.” Tuhan tidak berubah; Dia selalu baik, dan semua baik dalam rencana-Nya.
Memahami Rencana Tuhan
Memahami rencana Tuhan mungkin sulit, terutama ketika kita menghadapi kehilangan atau kesedihan. Seperti dikatakan di Yesaya 55:8-9, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”
Tuhan memiliki pandangan yang jauh lebih luas dan lebih dalam dari apa yang dapat kita pahami. Namun, semuanya pasti akan bermuara pada kebaikan. Kita mungkin tak bisa melihatnya, namun pada akhirnya, semua pasti akan baik.
Menguatkan Diri dalam Tuhan

Ketika kita merasa lemah, itulah waktunya untuk mendekat kepada Tuhan.
Firman Tuhan di Mazmur 34:19 mengatakan, “Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” Janji ini adalah bukti bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kita sendirian. Dia selalu ada di dekat kita, terutama ketika kita merasa paling lemah dan rapuh.
Meskipun demikian, hal-hal buruk pasti akan membawa pergumulan. Jika kita sedang mengalami masa-masa yang begitu sulit, berikut cara-cara untuk tetap dekat dengan Tuhan.
1. Tetap Berdoa
Dalam keadaan tergelap sekalipun, Tuhan tetaplah Tuhan yang mendengarkan doa (Mazmur 65:3). Dan bagusnya lagi, kita bisa datang kepada Tuhan dengan berbagai emosi. Baik itu marah, putus asa, berlinang air mata. Sampaikanlah semuanya dalam Tuhan; Ia mengerti, baik dalam kebahagiaan maupun kedukaan.
2. Mengingat Janji-Janji Tuhan
Tuhan berjanji, seperti dijelaskan pada ayat-ayat di atas, untuk tetap menyertai. Bacalah dan renungkanlah perkataan Tuhan, dan biarkan janji-janji itu ada di hati Anda.
Renungkanlah apa kata Tuhan kepada bangsa Israel, “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” Tentu bukan secara harafiah, ini adalah janji-Nya untuk melindungi bangsa Israel, apapun yang akan mereka hadapi.
Tuhan yang sama yang melindungi mereka adalah Tuhan yang kini melindungi kita.
3. Bagikan Kesedihan Anda
Ceritakan dan bagikan rasa sakit yang Anda alami kepada orang-orang yang bisa Anda percaya. Bicaralah pada mentor rohani atau sahabat-sahabat Anda.
Semua Baik dalam Kehendak Tuhan
Meskipun kita mungkin tidak selalu merasa bahwa semua baik dalam momen-momen sulit, kita dipanggil untuk percaya bahwa Tuhan adalah baik dan semua baik dalam rencana-Nya yang sempurna.
Ketika kita menghadapi masa-masa sulit, mari kita terus mengandalkan Tuhan, mencari kekuatan dalam firman-Nya, berdoa, dan mendukung satu sama lain. Dengan demikian, kita dapat menemukan penghiburan dan kedamaian dalam keyakinan bahwa dalam Tuhan, semua baik.
Related articles:
- Tak Tahan Ingin Menangis? It’s Okay to Cry!
- Doa Mengubah Segala Sesuatu. Bagaimana Seharusnya Saya Berdoa?
- Berkat Tersembunyi dalam Kesedihan
- Mengolah Perasaan Menjadi Kekuatan
–
[adrotate banner=”13″]
–
[adrotate banner=”11″]
Last modified: Jul 29
