Written by 10:34 am Biblical Talk, Character, Devotionals, Quite Time & Pray, Self Development, Spiritual Life

Jangan Marah Dengan Cara yang Salah, Ternyata Ini Marah yang Benar

jangan marah - gereja gkdi - cover

“Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.”

  • Mazmur 37:8

Jangan marah. Apapun yang terjadi, jangan sampai kemarahan menguasai.

Itulah mantra yang berkali-kali saya ucapkan kepada diri saya sendiri. Tidak boleh marah, tidak boleh mengamuk. Tahan emosi, jangan meledak.

Namun, tidak marah ternyata sulit. Bagaimanapun kemarahan adalah salah satu emosi manusia, dan ada situasi-situasi tertentu di mana kita memang akan marah. Lalu, kenapa ada ayat di atas yang mengatakan, “jangan marah”?

Jangan Marah dengan Hati yang Salah

jangan marah - gereja gkdi - 1

Jawabannya: jangan marah, kalau hati kita salah.

Jika kita tarik kembali di Mazmur 37 tersebut, pasal itu berbicara tentang marah kepada orang-orang jahat. Orang-orang yang tidak ikut Tuhan, yang tidak sadar akan keberdosaannya

Pada ayat 10, sang pemazmur melanjutkan, “Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik…” Cepat atau lambat, mereka pasti akan hancur. Jadi buat apa membenci mereka?

Jadi, marah itu tidak salah. Yang jadi masalah adalah hati kita. Kenapa kita marah? Dengan cara apa kita marah?

Ketika kemarahan memasuki diri kita, kedagingan dan keberdosaan kita bisa ikut tergelitik. Bahkan ketika kita marah dengan alasan yang benar sekalipun.

Bayangkan ketika teman Anda terlambat datang. Bukan 5 menit 10 menit, tetapi satu setengah jam. Apa perasaan Anda? Marah, bukan? Jika Anda seperti saya, Anda tentu terbayang untuk memaki-maki sang teman.

Apa yang sang teman lakukan memang keterlaluan. Namun, jika reaksi kita salah, kita pun sama berdosanya. Ingat dosa mulai dari hati (Markus 7:20). Dan lagi, kemarahan kita rawan dibonceng oleh dosa-dosa kita. Keluarlah makian yang berujung ke mana-mana, kata-kata yang tidak pada tempatnya, jika kita tidak hati-hati.

Jadilah kita menyakiti dan merendahkan si teman, jika kita tidak hati-hati.

Demikianlah marah dengan cara yang salah. Lalu bagaimana dengan marah yang benar?

Marah yang Benar

Jika dikatakan marah itu sendiri adalah dosa, sepertinya kurang tepat. 

Tuhan Yesus sendiri pernah marah. Tidak percaya? Buka saja Yohanes 2:13-25. Kita melihat Yesus mengusir penukar uang dan penjual hewan dari bait suci, dan akhirnya berkata, “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan” (ayat 16). 

Seperti yang kita lihat, Tuhan sendiri marah. Ia marah karena bait suci dijadikan tempat berdagang dan berjualan. Tempat yang harusnya kudus, di mana semua orang berdoa kepada Tuhan, kini najis dan penuh dengan kejijikan.

Apa beda kemarahan Yesus dengan kita? Pertama, Ia marah karena sesuatu yang benar. Ada kekudusan Allah yang dilanggar. Ada sesuatu yang tidak pantas. Rumah Allah yang suci, kini diinjak-injak dan dikotori.

Kedua, Yesus tidak marah demi diri-Nya sendiri. Ia marah karena cinta-Nya kepada Bapa. Seperti dikatakan di Yohanes 2:17 yang dikutip di atas, kemarahan-Nya adalah karena kecintaan-Nya terhadap rumah Bapa-Nya. Yang bisa juga berarti: karena cinta akan Bapa-Nya sendiri.

Ada saatnya kita perlu marah. Dengan alasan yang tepat, dan di saat yang tepat pula. Ada dosa-dosa yang serius, kita patut marah. Namun, siapa yang akan kita kedepankan ketika kita marah? Tuhan atau diri kita sendiri?

Selain itu, di Efesus 4:26-27 juga mengatakan, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.”

Ada tiga hal yang menarik di sini: jangan berbuat dosa, jangan (menunggu) matahari terbenam, dan jangan beri kesempatan kepada Iblis.

1. Jangan Berbuat Dosa

Jangan marah jika kita tahu kita bisa berbuat dosa. Misalnya, kita tahu kita bermasalah dengan emosi. Ada sesuatu yang memancing, kita bisa tersulut. Jangan marah jika kita tahu ada pikiran-pikiran yang bisa mewujud jadi perbuatan/perkataan yang keliru.

Kata Yakobus 1:20, “sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.” Jangan biarkan amarah menguasai diri kita, dan menjebloskan kita ke dalam dosa. 

2. Jangan Marah Sampai Matahari Terbenam

jangan marah - gereja gkdi - 2

Tentu bukan secara harafiah matahari terbenam. Maksudnya adalah jangan kita menyimpan marah sampai berlarut-larut. Memang, kelakuan orang-orang bisa membuat kita marah, tetapi pantaskah itu mengganggu kita? Masuk sampai ke hati, dan mencemari pikiran kita?

Sebaliknya, segeralah berdamai jika kita tahu ada yang mengganjal dengan teman atau sesama (Matius 5:24). 

3. Jangan Beri Kesempatan Kepada Iblis

Iblis akan selalu mencari kesempatan untuk menggoda kita. Sama seperti Kain, yang tergoda karena kemarahan terhadap Habel, adiknya (Kejadian 4:6-7). 

Belajar dari Kain, mari kita berhati-hati dengan hati kita sendiri. Apakah kita memberi kesempatan bagi si jahat untuk memengaruhi kita? Ketika Iblis datang, tunduklah kepada Allah, minta bantuannya, lalu lawanlah dia. Dengan begitu kita takkan tergoda.

Marahlah, Tapi untuk Kemuliaan Tuhan

Jadi, jangan marah jika marah itu tidak memuliakan Tuhan. Jangan marah jika kemarahan itu tidak berujung pada Tuhan yang makin ditinggikan.

Kata Aristoteles, “Semua orang bisa marah. Akan tetapi, marah kepada orang yang tepat, di waktu yang tepat, dengan tujuan dan cara yang tepat, itu tidak mudah.” Apakah kita akan biarkan kemarahan menguasai kita? Atau kita memilih untuk marah di saat yang tepat, dengan cara yang tepat?

Related articles:

Gereja GKDI terdapat di 37 kota di Indonesia.
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:




Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp

(Visited 77 times, 1 visits today)

Last modified: Jul 25

Close