Written by 6:36 am Devotionals, Biblical Talk, Character, Lifestyle, Self Development, Spiritual Life

Kemerdekaan Terbesar Kita: Merdeka dari Dosa

kemerdekaan - gereja gkdi - cover

Di bulan Agustus ini, Indonesia kembali merayakan hari kemerdekaan. Tak terasa, sudah 78 tahun bangsa ini berdiri, bebas merdeka dari penjajahan bangsa lain. Perjuangan para pahlawan menjadikan bangsa kita bebas dan berdaulat. Itulah sesuatu yang kita nikmati sampai hari ini.

[adrotate banner= “4”]

Di sisi lain, selain merdeka secara fisik, kita pun beroleh kesempatan untuk merenungkan satu lagi kemerdekaan yang kita alami, yaitu merdeka dari dosa.

Kemerdekaan dari Penjajahan Dosa

kemerdekaan - gereja gkdi - 1

Sepanjang sejarah, dosa telah memperbudak umat manusia. Ini dimulai dari Adam dan Hawa, yang karena memakan buah terlarang di taman Eden, mengakibatkan dosa mencengkeram takdir manusia erat-erat. Seperti kata Paulus di Roma 5:12, “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.”

Akan tetapi, Tuhan tidak tinggal diam. Dalam kasih dan kemurahan-Nya, Ia membuat rencana untuk menyelamatkan manusia. Tuhan tidak meninggalkan manusia dalam dosa; Ia mengirim Yesus, Anak-Nya yang tunggal, untuk menebus dosa kita. Penyaliban Yesus menjadi titik balik di mana cengkeraman dosa diputuskan dari manusia. 

Inilah kemerdekaan kita. Tidak diperjuangkan dengan senjata, namun melalui pengorbanan agung Yesus di kayu salib. Sebagaimana Indonesia berjuang dan menang atas penjajahan, demikianlah Yesus berjuang dan menang atas dosa-dosa. Sebagai hasilnya, kita beroleh pengampunan dosa dan kesempatan untuk bebas dari dosa-dosa itu. “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh (1 Petrus 2:24).”

[adrotate banner= “15”]

Bukankah ini luar biasa? Kita yang kotor, terpisah, dan diperbudak dosa kini dijadikan suci, dekat dengan Allah, dan mengasihi Kristus. Tak ada satupun perbuatan kita yang dapat mengalahkan kasih Kristus; sekelam dan seburuk apapun kita, kita beroleh kesempatan untuk merdeka.

Kemerdekaan yang Harus Dipertahankan

kemerdekaan - gereja gkdi - 2

Namun, sebagaimana Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya, kita pun harus menjaga kemerdekaan kita dalam Kristus.

Dunia kaya dengan godaan. Ia akan selalu mencoba untuk menarik kita ke hidup lama. Namun, kita tak perlu khawatir. Yesus telah mengalahkan dunia (Yohanes 16:33) dan dengan firman Allah yang berkuasa, kita mampu mengalahkan setiap godaan yang datang. Ingatlah janji Yesus di Yohanes 8:36, “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” Selama kita tinggal di dalam Dia, kita tetap merdeka.

Tentu, melawan godaan tidak hanya sekali dua kali. Kita harus terus mengingat harga kemerdekaan kita. Bagaimana caranya? Lihatlah dan renungkanlah salib Kristus setiap hari. Salib mengingatkan kita akan pengorbanan dan kasih Yesus yang abadi, dengan darah-Nya yang tak ternilai harganya untuk membayar dosa-dosa kita.

Merdeka di Dalam Kristus

Jadi, selagi kita merayakan hari kemerdekaan, marilah kita sejenak merenungkan kemerdekaan yang kita miliki dalam Kristus. Kebebasan dari dosa adalah sebuah kenyataan bagi kita yang percaya. Oleh karena kebebasan itulah kita memiliki sukacita, harapan, dan kekuatan.

Sebagai penutup, Paulus dalam Roma 6:22 berkata, Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Inilah kemerdekaan sejati yang kita miliki, merdeka di dalam Kristus.

Related articles:

[adrotate banner= “13”]

[adrotate banner= “11”]

(Visited 5,091 times, 1 visits today)

Last modified: Aug 18

Close