Waktu kecil kita ingin cepat besar. Tak heran anak-anak sering meniru cara bersikap dan berpakaian orang dewasa. Namun, ketika dewasa, kita ingin kembali jadi anak-anak lagi. Hidup penuh kebebasan, tak perlu memikirkan keuangan dan masa depan.
Itulah manusia; tak pernah ada puasnya. Saat lajang (single), mereka khawatir, ingin cepat punya pacar dan menikah. Setelah menikah, lalu dihadapkan pada berbagai persoalan yang jauh lebih kompleks, mereka berkata, “Jika boleh memilih, saya ingin kembali jadi single.” Mental kurang bersyukur inilah yang membuat banyak orang hidup menderita.
Jadi, jika saat ini Anda masih single, selamat! Tahukah Anda bahwa Anda punya begitu banyak hal untuk disyukuri dan dinikmati?
Single Is Freedom
Salah satu berkat masa lajang Anda adalah freedom, alias kebebasan. Di periode inilah Anda bisa bereksplorasi dan memiliki kebebasan paling tinggi ketimbang fase-fase lain dalam hidup.
Saat masih anak-anak, Anda punya tanggung jawab belajar. Anda dibiayai dan menjadi tanggungan orang tua, sehingga tidak dapat bertindak sebebas-bebasnya. Setelah menikah, Anda bertanggung jawab terhadap generasi di atas (orang tua) dan di bawah Anda (anak). Di usia lanjut, Anda mungkin punya banyak uang dan waktu, sedikit atau tidak ada tanggungan. Namun, energi dan kesehatan Anda sudah menurun.
Single adalah periode yang sempurna untuk berkarya dan bertumbuh. Anda punya uang, waktu, dan energi yang luar biasa (jika pandai mengelola ketiganya). Para lajang belum punya banyak tanggungan—meski ada juga yang jadi tulang punggung keluarga. Namun, secara umum, Anda hanya bertanggung jawab atas diri sendiri dan Tuhan. Anda punya kebebasan untuk mengatur hidup Anda sendiri.
Berikut tiga kebebasan istimewa yang dimiliki para singles:
1. Kebebasan Waktu
Mereka yang sudah menikah tak punya luang sebanyak yang dimiliki para lajang. Ada tanggung jawab, baik terhadap suami, istri, anak, maupun keluarga pasangan. Selain itu, mereka harus membagi waktu untuk bekerja, mengurus rumah tangga, serta menjaga hubungan pribadi dengan Tuhan. Akan muncul perasaan: “Kok, sepertinya waktu saya tidak pernah cukup untuk melakukan semuanya, ya?”
Hari ini, jika Anda masih single, bersyukurlah! Manfaatkan privilese masa lajang Anda dengan sebaik dan sebijaksana mungkin. Pakailah waktu Anda untuk hal-hal yang bermanfaat. Kalau Anda ingin berpetualang mengunjungi tempat-tempat baru, meraih impian setinggi langit, atau hendak mempelajari keterampilan baru, inilah saatnya.
Jangan buang-buang waktu atau menunda apa yang ingin Anda capai dengan berpikir, “Nanti saja kalau sudah menikah, saya akan …” Hati-hati, periode lajang adalah masa keemasan yang singkat. Akan datang waktunya Anda harus masuk ke fase kehidupan lain yang lebih membatasi kebebasan Anda.
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. – Efesus 5:15-17
2. Kebebasan Berteman
Cara pikir kita menentukan hidup kita. Anda bisa berpikir, “Aduh, menyedihkan sekali hidup saya. Teman-teman lain sudah punya pacar, menikah, bahkan punya anak. Saya masih saja sendiri.” Anda bisa berpikir hidup single Anda tampak menyengsarakan. Atau, Anda bisa melihat periode single sebagai masa yang indah dan menyenangkan. Anda bebas berteman dengan siapa saja tanpa ada yang marah atau cemburu.
Kalau sudah punya pacar, Anda tidak lagi punya kesempatan berteman dengan lawan jenis sebebas saat ini. Apalagi kalau sudah menikah, sahabat terbaik dari lawan jenis Anda haruslah pasangan Anda. Justru berbahaya kalau sahabat lawan jenis itu bukan pasangan Anda.
Jadi, kapan lagi waktu yang tepat untuk membuka diri untuk persahabatan kalau bukan saat single?
Daripada sibuk bergalau, lebih baik gunakan kebebasan Anda untuk membangun sebanyak mungkin persahabatan, baik dengan sesama maupun lawan jenis. Berkenalanlah dengan sebanyak mungkin orang baru dan belajarlah dari mereka. Semakin banyak network yang Anda bangun, semakin banyak pula peluang hubungan baru yang dapat tercipta. Namun, ingatlah selalu untuk membangun persahabatan yang positif dan saling membangun di dalam Tuhan.
Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang. – Amsal 13:20
3. Kebebasan Melayani Tuhan
Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi.
Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
– 1 Korintus 7:32-35
Dalam versi Inggris, frasa ‘melayani tanpa gangguan’ ditulis sebagai undivided devotion—melayani dengan fokus yang tak terbagi kepada Allah. Jadi, syukuri dan manfaatkan semaksimal mungkin kebebasan Anda untuk melayani Tuhan di masa lajang.
Seperti kata Paulus, setelah menikah, fokus Anda akan otomatis terbagi-bagi. Anda punya tanggung jawab membahagiakan pasangan Anda. Akan lebih sulit untuk berfokus 100% kepada Tuhan tanpa gangguan. Bagaimana mau fokus, kalau baru hendak bersaat teduh, tiba-tiba anak Anda menangis?
Yesus memulai pelayanan-Nya semasa single. Dia tahu itulah masa yang berharga untuk dapat berbuat banyak bagi Allah Bapa yang mengutus-Nya. Sudah seharusnya kita meneladani Yesus dengan memanfaatkan masa single kita demi kemuliaan Tuhan.
Bagaimana Anda akan menghabiskan masa single Anda? Dengan melayani Tuhan dengan sepenuh hati? Menumpuk harta sebanyak-banyaknya? Atau, menyia-nyiakan waktu, uang, dan tenaga Anda untuk hal-hal yang tidak berfaedah? Apakah Anda hanya hidup untuk diri sendiri, tanpa disiplin, mengira Anda bisa menikmati kemudaan, kesempatan, dan kesehatan yang sama untuk selama-lamanya?
So, singles, jangan lagi berharap periode lajang Anda segera berganti ke periode lain yang Anda sangka lebih baik. Semua masa punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Entah Anda syukuri atau kutuki, tiap-tiap masa itu akan berakhir. Hidup adalah pilihan. Maka pilihlah untuk menikmati setiap tahapan hidup yang Tuhan berikan. Jangan sampai kelak menyesal karena menyia-nyiakan masa lajang Anda.
Kebebasan waktu, berteman, dan melayani Allah adalah berkat yang tiada duanya untuk para lajang. Gunakan masa single Anda untuk membangun diri menjadi pribadi yang luar biasa di dalam Tuhan. Let’s rock your single life!
*Gereja GKDI saat ini terdapat di 35 kota. Kami memiliki kegiatan Pendalaman Alkitab di setiap wilayah, jika Anda membutuhkan informasi ataupun berkeinginan untuk terlibat didalamnya, hubungi kami di contact Gereja GKDI Official:
WhatsApp 0821 2285 8686 atau Facebook / Instagram GKDI Official
Artikel terkait: Kobarkan Semangat Hidup: Raih Kekuatan di dalam Kelemahan
Video inspirasi:
Last modified: Aug 23