Written by gery 9:55 am Biblical Talk, Devotionals, Lifestyle, Quite Time & Pray

7 Hal Ini Sering Dilupakan Orang Kristen dalam Pertobatan, Adakah di Kita?

bertobatlah - gereja gkdi - cover

Pesan dalam Alkitab sebenarnya sederhana saja. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat” (Matius 3:2). 

“Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” Suka atau tidak, inilah inti dari hidup mengikut Yesus.

Kita sering mendengar tentang perlunya meninggalkan dosa-dosa besar seperti kebohongan, pencurian, atau perzinahan. Namun, ada satu hal yang sering kita lupakan ketika berbicara tentang pertobatan: meninggalkan kebiasaan hidup lama yang tidak membangun. 

[adrotate banner=”4″]

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang hal-hal tersebut, yang meskipun tidak selalu berupa dosa, tetap perlu ditinggalkan untuk mencapai pertumbuhan rohani yang sejati.

Ingat, bertobatlah – karena Tuhan akan datang pada waktu yang tidak kita sangka (1 Tesalonika 5:2).

Bertobatlah dari 7 Hal-Hal ini

bertobatlah - gereja gkdi - 1

1. Kehidupan yang Terikat pada Masa Lalu

Salah satu hal yang sering menghambat pertumbuhan rohani adalah keterikatan pada masa lalu. Filipi 3:13-14 mengatakan, “… aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Mengapa masa lalu bisa menjadi penghalang? Karena kita sering kali terjebak dalam kenangan dan penyesalan yang membuat kita sulit bergerak maju. Misalnya, kegagalan di masa lalu bisa membuat kita ragu untuk mencoba hal baru yang Tuhan panggil untuk kita lakukan. 

Oleh karena itu, kita harus belajar untuk melepaskan masa lalu dan fokus pada panggilan Tuhan untuk masa depan kita. Mari bertobatlah, dan kerjarlah rencana Tuhan.

2. Pola Pikir Duniawi

Roma 12:2 dengan jelas mengatakan, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna.” Pola pikir duniawi sering kali membuat kita lebih memikirkan hal-hal materi dan kepentingan pribadi daripada kehendak Tuhan.

Pola pikir ini bisa tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam pekerjaan, hubungan, dan cara kita menghabiskan waktu.Contohnya, kita bisa mengejar prestasi duniawi, popularitas, atau kekayaan – dan lupa untuk hidup benar di hadapan Tuhan.

Meninggalkan pola pikir duniawi berarti mengutamakan nilai-nilai kerajaan Allah dalam setiap keputusan dan tindakan kita. Mari bertobatlah!

3. Kebiasaan yang Tidak Sehat

Sering kali, kita terjebak dalam kebiasaan yang tampaknya tidak berdosa, tetapi sebenarnya menghalangi pertumbuhan rohani kita. Misalnya, terlalu banyak menonton televisi, menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial, atau kebiasaan makan yang tidak sehat.

1 Korintus 6:19 mengingatkan kita, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, – dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”

Jangan lupa, kita bukan lagi tuan atas diri kita. Tuhan sudah menebus kita, tubuh jiwa dan roh – sehingga seluruh hidup kita layak dipakai untuk memuliakan Tuhan.

Kebiasaan tidak sehat ini dapat menguras waktu dan energi kita yang seharusnya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat secara rohani. Oleh karena itu, kita perlu disiplin dalam mengatur waktu dan menjaga tubuh kita sebagai bait Roh Kudus.

Mari, bertobatlah.

[adrotate banner=”15″]

4. Hubungan yang Tidak Membangun

bertobatlah - gereja gkdi - 2

1 Korintus 15:33 mengatakan, “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Hubungan yang tidak sehat atau tidak membangun bisa menjadi penghalang besar dalam perjalanan rohani kita. 

Kita perlu bijak dalam memilih dengan siapa kita bergaul. Ini bukan berarti kita harus memutuskan hubungan dengan semua orang yang tidak seiman, tetapi kita harus lebih selektif dalam memilih teman dekat dan circle yang kita masuki.

Dengan siapa kita bergaul, akan membentuk diri kita.

5. Ibadah yang “Bolong”

Ibadah yang teratur adalah fondasi penting dalam kehidupan Kristen. Baik dalam bersaat teduh, menghadiri pertemuan ibadah, sampai pergi ke gereja.

Namun, sering kali kita lalai dalam hal ini. Ibrani 10:25 mengingatkan, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

Ketidakdisiplinan dalam ibadah, mulai dari telat bergereja atau bahkan tidak beribadah sama sekali, dapat melemahkan iman kita. Oleh karena itu, penting untuk memiliki disiplin rohani yang kuat dan teratur dalam beribadah kepada Tuhan.

6. Abai Terhadap Mereka yang Membutuhkan

Matius 25:40 berkata, “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Kurangnya kepedulian atau tidak peka terhadap kebutuhan sesama juga merupakan hal yang perlu ditinggalkan.

Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menjadi terang dan garam dunia. Ini berarti kita harus aktif dalam menunjukkan kasih dan kepedulian kepada mereka yang membutuhkan, baik melalui tindakan nyata maupun doa.

Bertobatlah Selagi Sempat

Pertobatan bukan hanya tentang meninggalkan dosa-dosa, tetapi juga tentang meninggalkan cara hidup lama yang tidak membangun. Dengan demikian, kita dapat mengalami pertumbuhan rohani yang sejati dan hidup yang lebih berkenan di hadapan Tuhan.

Biarlah kita semua terus memperbaiki diri setiap hari, agar semakin serupa dengan Kristus dan menjadi saksi yang menginspirasi bagi dunia.

Related articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 353 times, 1 visits today)

Last modified: Jul 30

Close