Written by Gery 10:45 am Devotionals, Biblical Talk, Character, Lifestyle, Self Development, Spiritual Life

Informasi Benar dan Palsu, Bagaimana Membedakannya?

informasi - gereja gkdi - cover

Kita hidup di era informasi, namun ironisnya, kita sulit membedakan mana yang benar dan salah. Terus menerus kita dibombardir dengan pengetahuan, mulai dari media sosial, situs berita, dan berbagai platform lainnya. Sebagian benar, sebagian abu-abu, dan sebagian lainnya dusta.

Tantangan kita sebagai orang percaya pun menjadi unik. Kita memiliki pengetahuan yang luas, namun kita juga perlu waspada. Tak jarang, kita terjebak dalam dilema. Sulit membedakan mana yang benar, dan mana yang keliru.

[adrotate banner=”4″]

Uji dan Pastikan

Alkitab mengajarkan kita, “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik” (1 Tesalonika 5:21). Di sinilah kuncinya. Ujilah semua yang kita lihat dan dengar, karena itu semua akan memengaruhi apa yang kita pikir dan rasakan.

Ribuan macam konten dan informasi melalui kita setiap harinya. Beberapa terasa mudah dicerna, seperti konten video makanan dan berita. Akan tetapi, ada juga berita yang terkesan tendensius, menyudutkan satu pihak dan membenarkan pihak lain. Ada juga berita viral yang belum pasti kebenarannya. 

Oleh karena itu, kita perlu memeriksa dan memastikan, mana yang benar dan mana yang keliru. Semua informasi yang kita terima umumnya dapat dikategorikan dalam 3 bagian berikut.

Tiga Jenis Informasi

informasi - gereja gkdi - 1

Informasi yang Benar. Ini berdasarkan fakta dan bukti yang dapat diverifikasi. Sebagai orang Kristen, kita diajak untuk “berbicara kebenaran dalam kasih” (Efesus 4:15 BIMK), yang berarti kita juga harus mencari dan membagikan informasi yang benar.

Ciri-cirinya: dibagikan di banyak media, ada bukti berupa foto/video, dan disaksikan oleh banyak orang.

Informasi Abu-Abu. Jenis ini seringkali berada di antara benar dan salah. Mungkin saja masih ada kebenaran, di dalamnya namun juga disertai dengan asumsi atau interpretasi yang bisa menyesatkan. Di sini, kita perlu hikmat dari Tuhan, seperti yang diajarkan dalam Yakobus 1:5, untuk memahami dan memeriksa informasi ini dengan benar.

[adrotate banner=”15″]

Ciri-cirinya: faktanya benar terjadi, namun menonjolkan opini atau pandangan yang seolah dibuat-buat. Bisa juga terdapat banyak versi tentang sebuah kejadian.

Disinformasi. Merupakan informasi yang sengaja dibuat untuk menyesatkan. Ini adalah bentuk kebohongan, dan Alkitab jelas mengatakan, “Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu” (Amsal 4:24). Sebagai orang Kristen, kita harus menjauhi dan tidak menyebarkan disinformasi.

informasi - gereja gkdi - 2

Ciri-cirinya: berita atau konten yang disebarkan bersifat palsu, fitnah, atau tidak pernah terjadi.

Oleh karena itu, kita harus hati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi. Kita bisa melakukannya dengan memeriksa, memverifikasi, dan membandingkan berita. 

Di sinilah pentingnya memiliki hikmat dan kebijaksanaan. Sebagai pengikut Kristus, kita perlu menjadi contoh terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran. Bagaimana sifat kita dalam mencerna dan menyebarkan informasi? 

Marilah kita terus mengedepankan kebenaran dan juga kasih.

Berhati-hati dengan Informasi

Membedakan informasi benar dan palsu adalah tantangan yang harus kita hadapi setiap hari. Sebagai orang Kristen, kita memiliki tanggung jawab untuk berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan berita apapun yang kita terima. 

Marilah kita berdoa dan meminta hikmat dari Tuhan dalam menghadapi banjir informasi di zaman ini, agar kita dapat “menguji segala sesuatu; peganglah yang baik” dalam segala hal.

Related articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 112 times, 1 visits today)

Last modified: Aug 1

Close