Written by David Marcellino 9:12 am Devotionals, Biblical Talk, Marriage, Relationship, Spiritual Life • 6 Comments

Cara Efektif Nyatakan Kebenaran dengan Kasih kepada Pasangan

Apa yang Anda lakukan ketika mendapati pasangan Anda melakukan hal yang tidak benar? Mungkin sebagian orang akan memilih diam karena takut menyakiti atau ingin menghindari konflik. Sebagian yang lain memilih mengatakannya, dan menerima risiko pertengkaran atau perang dingin dalam keluarga.

Sebagai pasangan Kristen, kita tidak hanya diharapkan untuk berani menyatakan kebenaran kepada pasangan, tetapi juga mengungkapkannya dengan kasih. Namun, pada praktiknya, Anda butuh langkah-langkah bijak agar yang Anda ungkapkan dapat diterima dengan baik. Jadi, apa saja yang perlu kita terapkan saat menyatakan kebenaran kepada pasangan?

Kebenaran di Dalam Kasih: Menumbuhkan Pernikahan

Bagi saya, menyatakan kebenaran kepada pasangan bukanlah hal sulit. Saya berani menegur atau menasihati istri kalau ada perkataan dan tindakannya yang tidak benar. Kenyataannya, tidak semua yang saya katakan dapat diterima istri begitu saja. Atau, ia menerima tetapi dengan berat hati. Itulah yang kami alami sebelum saya tahu bagaimana caranya menyatakan kebenaran di dalam kasih.

Lebih sering, kebenaran yang dinyatakan tanpa disertai kasih membuat pasangan Anda marah dan tidak terima. Bukankah pertengkaran kerap terjadi ketika Anda hanya mau mengoreksi pasangan Anda dan memberi nasihat? Saat ini terjadi, justru Anda akan dianggap tidak adil dan tidak berempati kepada pasangan.

… tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. – Efesus 4:15

Tuhan ingin kita menyatakan kebenaran di dalam kasih agar kita bertumbuh dalam segala hal, termasuk dalam pernikahan. Berikut ide-ide yang dapat Anda kombinasikan untuk melakukannya:

1. Katakan di Waktu yang Tepat

Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. – Amsal 25:11

Ketahuilah, ada hal-hal tertentu yang pasangan Anda tidak ingin orang lain ketahui ketika Anda menyampaikannya, bahkan di depan anak-anak sekalipun. Ada juga yang tidak suka mendengar kalau ditegur saat sedang sibuk.

Mengatakan kebenaran dengan kasih harus melihat waktu yang tepat. Tertulis dalam Amsal, sikap ini sama berharganya dengan apel emas dalam pinggan perak. Kapan pasangan Anda biasanya punya mood baik? Apakah saat makan malam? Menjelang tidur? Kenali waktu yang tepat untuk menyampaikan kebenaran kepadanya. Kalau ia tidak suka Anda menegurnya di depan anak-anak, hormati keinginannya dan bicaralah di tempat yang tenang. 

2. Bicarakan Hanya Satu Perkara

Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. 

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. – Kolose 3:12-13

Jangan pernah mengungkit lagi kesalahan pasangan yang telah Anda maafkan. Kebiasaan mengungkit kesalahan ini, selain tidak menghargai pengampunan Tuhan, juga dapat mengalihkan fokus pembicaraan Anda. 

Contoh: Anda mengatakan, “Kamu sudah tiga kali melakukan kesalahan ini.” Lalu, pasangan akan membela diri dengan menjelaskan kembali alasan pertama dan kedua yang pernah terjadi. 

Saya pernah melakukan kekeliruan ini, menyertakan kisah-kisah lama ketika menunjukkan kesalahan yang dilakukan istri saya berulang-ulang. Istri pun kemudian bersikap defensif. Akibatnya, apa yang ingin saya sampaikan justru teralihkan fokusnya karena kami malah membahas masalah lain yang seharusnya sudah selesai. 

Apakah Anda sering menggunakan cara ini saat menegur pasangan? Kalau ya, ingatlah: Tuhan telah mengampuni dan tidak mengingat-ingat kesalahan Anda. Alih-alih menyatakan kebenaran di dalam kasih, mengungkit-ungkit kesalahan justru membuat pasangan merasa dihakimi. Terapkanlah prinsip kasih karunia kepada pasangan. Fokuslah pada satu perkara, saat itu saja.

3. Gunakan Kata yang Membangun

Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. – Efesus 4:29

Sebelum menyampaikan kebenaran, ada baiknya Anda pikirkan lebih dahulu pemilihan kata-kata Anda.

Contoh kalimat yang harus Anda hindari:

“Kamu seorang pecundang.”

“Kamu tidak akan bisa berubah.”

Gunakan kata-kata yang membangun, seperti pujian dan ucapan yang positif. Mengapa Anda harus pelit memberi pujian jika itu membuat pasangan Anda merasa dikasihi? Mengapa harus menggunakan kata-kata yang merendahkan, kalau Anda bisa mendorongnya untuk memperbaiki diri dengan kalimat yang penuh kasih?

4. Ungkapkan dengan Lembut

Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. – Efesus 4:32

Inti perkataan Anda akan lebih mudah dipahami oleh pasangan jika disampaikan dengan lembut. Dulu, saya terbiasa bicara dengan intonasi tinggi kepada istri. Bukannya diterima, seringnya ucapan saya malah jadi pemicu pertengkaran. Istri pun merasa tidak dikasihi. Kini, saya telah belajar untuk menunjukkan kasih kepada istri, dan salah satunya adalah lewat ujaran yang lemah lembut.

Bagaimana Anda ingin diperlakukan oleh pasangan Anda? Bukankah dengan ramah dan mesra? Kalau begitu, marilah mulai dari Anda sendiri. Ucapkan kata-kata yang ramah dan mesra agar pasangan Anda mengerti bahwa Anda menyatakan kebenaran karena Anda mengasihinya.

Meskipun sulit, kita harus menyampaikan kebenaran kepada pasangan. Namun, keberanian menyatakan kebenaran juga harus dibarengi dengan kasih. Jika Anda gagal melakukannya, jangan lantas berputus asa. Mintalah bantuan Tuhan dengan berdoa dan membaca firman setiap hari, serta lakukan langkah-langkah di atas. Selamat mencoba!

Gereja GKDI saat ini terdapat di 35 kota. Kami memiliki kegiatan Pendalaman Alkitab di setiap wilayah, jika Anda membutuhkan informasi ataupun berkeinginan untuk terlibat didalamnya, hubungi kami di contact Gereja GKDI Official:

WhatsApp 0821 2285 8686 atau Facebook / Instagram GKDI Official

Artikel terkait:

Video inspirasi:



(Visited 246 times, 1 visits today)

Last modified: Mar 27

Close