Written by 3:58 am Devotionals, Biblical Talk, Character, Community, Lifestyle, Relationship, Self Development, Spiritual Life

Kasih Yesus dalam Lima Roti dan Dua Ikan, Seperti Apa Ya?

lima roti dan dua ikan - gereja gkdi - cover

Saya yakin, kisah lima roti dan dua ikan sangat familiar buat kita. Cerita ini merupakan kisah Yesus yang memberi makan ribuan orang hanya dengan segelintir makanan. Lima ribu laki-laki – tidak termasuk perempuan dan anak-anak – dikenyangkan dengan satu mukjizat.

Kita terkagum dengan mukjizat Yesus karena semua orang makan sampai kenyang, bahkan ada sisanya. Akan tetapi, jika kita lihat lebih dalam, ada sesuatu yang lebih luar biasa dalam kisah ini. Kisah lima roti dan dua ikan mencerminkan kasih Yesus yang begitu besar bagi umat-Nya.

[adrotate banner=”4″]

Peristiwa dalam Matius 14:13-21 ini menggambarkan bagaimana kasih Yesus mendorong diri-Nya untuk memberi makan kepada orang banyak. Lima roti dan dua ikan, makanan sederhana yang dimiliki seorang anak, menjadi sarana bagi Yesus untuk menunjukkan belas kasihan. Dia tidak menyuruh orang banyak itu pergi; sebaliknya, Ia malah melayani mereka.

Sederhana saja. Yesus melihat kebutuhan, tergerak, dan memenuhinya. Tanpa gengsi, malu, ataupun banyak gembar-gembor. Kisah Yesus memberi makan orang-orang adalah contoh sempurna tentang dua hal: pertama, bahwa Yesus adalah Allah yang mengasihi. Kedua, sebagaimana Yesus peduli akan orang di sekitarnya, kita pun layak untuk juga peduli.

Belajar dari Lima Roti dan Dua Ikan

Yesus adalah Allah yang Mengasihi

lima roti dan dua ikan - gereja gkdi - 1

Pertama, kita dapat melihat bagaimana belas kasihan Yesus diungkapkan dalam tindakan-Nya. Yesus tidak hanya merasakan simpati atau iba, tetapi Ia bergerak oleh belas kasihan untuk bertindak dan memenuhi kebutuhan orang banyak. Matius 14:14 sendiri berkata, “Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.”


Tuhan kita bukanlah Tuhan yang jauh dan tidak peduli. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang dingin, sewenang-wenang, dan seenaknya dengan ciptaan-Nya. Ia adalah Tuhan yang hadir, peduli, dan mengerti kebutuhan kita. Sebagaimana dikatakan di Mazmur 145:9, “Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.”

Betapa beruntung kita memiliki Allah seperti ini!

Karena Yesus Peduli, Kita pun Peduli

lima roti dan dua ikan - gereja gkdi - 2

Kedua, kita sebagai orang Kristen terpanggil untuk peduli seperti Yesus. Peduli seperti Yesus adalah mengasihi tidak hanya dengan perkataan, namun benar-benar berbuat.

Tepat seperti dikatakan rasul Yohanes di 1 Yohanes 4:19, “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” Kepedulian sesungguhnya adalah ketika kita tergerak untuk memberi. Sudahkah kita memberi atau menolong orang yang membutuhkan hari ini?

[adrotate banner=”15″]

Kisah lima roti dan dua ikan mengajarkan kita tentang belas kasihan Tuhan dan juga menjadi contoh bagi kita untuk berbelas kasihan. Sebagai orang Kristen, marilah kita memandang orang-orang di sekitar kita dengan mata penuh cinta, dan berani bertindak, memberikan apa yang kita miliki untuk memenuhi kebutuhan mereka. 

Sebagai penutup, mari renungkan Ibrani 13:16, Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.” Seperti Yesus, marilah kita diisi dan digerakkan oleh belas kasihan.

Related articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 917 times, 1 visits today)

Last modified: Sep 26

Close