Written by Joice Hutagaol 2:38 pm Biblical Talk, Devotionals, Quite Time & Pray, Relationship, Spiritual Life

7 Perkataan Yesus di Kayu Salib. Nomor 3 Bikin Kaget, Bukan Pertobatan Kaleng-kaleng

7 perkataan yesus di kayu salib - gereja gkdi - cover

Dengan mengulas 7 perkataan Yesus di kayu salib melalui artikel ini, tentu saya mempunyai tujuan dan kerinduan yang besar bagi para pembaca. Saya mengulasnya dengan tujuan agar kita tidak sekadar menghafal apa saja yang Yesus katakan ketika di kayu salib. Namun pertama, agar kita dapat mengerti dan menyelami lebih dalam penderitaan Yesus, yang kemudian akan membuat kita lebih mengasihi-Nya. Kedua, agar kita memiliki hati yang sama seperti hati Yesus.

Apa Saja 7 Perkataan Yesus di Kayu Salib? Mari Kita Mulai Mengulasnya

1. Ya Bapa, Ampunilah Mereka

Dalam Lukas 23:34 tertulis, “Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.”

Yesus mati untuk setiap orang, juga bagi orang-orang yang berada di dekat Yesus pada saat proses penyaliban. Mereka yang menghina, menyerang, meludahi, menganiaya, mempermalukan, dan yang menyalibkan Yesus. Tapi, Yesus berkata agar Bapa di sorga mengampuni mereka.

Kata “ampunilah” dalam bahasa Inggris “forgive” berasal dari kata aslinya “aphiemi”, yang berarti “pisahkan mereka dari dosa”.

Kita bisa melihat dengan jelas hati Yesus dari perkataan-Nya ini. Ketika Yesus tergantung di kayu salib, Yesus sangat terhubung dan mau bicara dengan Bapa. Hati Yesus yang menerima kekurangan orang lain dan mau mengampuni serta mendamaikan orang lain dengan Bapa.

Kita dapat belajar untuk memiliki hati yang sama dengan hati Yesus. Ketika berada dalam keadaan sulit dan menyakitkan, kita selalu mau terhubung dengan Bapa. Bukan hanya untuk menyampaikan isi hati kita, namun juga meminta pertolongan dari Tuhan.

Kita juga belajar untuk memiliki hati yang bisa mengampuni sesama. Coba ingat, orang-orang yang menyakiti Anda? Bagaimana sikap Anda ketika mereka menyakiti, menyerang, menghina, memfitnah, dan memperlakukan Anda tidak adil? Secara manusiawi, wajar jika Anda akan merasa kecewa, rasanya ingin membenci mereka. Namun, belajar dari hati Yesus yang mengampuni dan hati-Nya sama sekali tidak membenci orang-orang yang bersalah kepada-Nya. Bahkan, Yesus meminta agar mereka dipisahkan dari dosa.

Dari perkataan Yesus yang pertama ini, apakah Anda masih semangat dan merasa tertarik untuk belajar dari perkataan Yesus lainnya dalam tulisan 7 perkataan Yesus di kayu salib ini?

2. Sesungguhnya Hari Ini Juga Engkau Bersama Aku di Firdaus

7 perkataan yesus di kayu salib - gereja gkdi - 1

Dalam Lukas 23:43 tertulis, “Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.

Ada seorang penjahat yang bersama-sama disalib dan berada di sebelah Yesus, meminta ampun dan memohon agar Yesus tidak melupakannya. Jika seseorang mendapat hukuman disalib, artinya bahwa dia seorang penjahat yang melakukan kejahatan yang sangat besar, bukan kejahatan biasa. Tapi, Yesus tidak membeda-bedakan orang. Yesus mengatakan bahwa si penjahat kelas kakap itu, diampuni dosanya dan saat itu bersama dengan Dia di Firdaus.

Hati Yesus sangat luarbiasa, terlihat dalam perkataan-Nya yang kedua ini. Dia mau berbicara dan memberikan kesempatan bagi si pendosa. Bagaimana dengan kita, kalau saat ini kita melihat seseorang yang melakukan kejahatan besar yang sudah dianggap menjadi sampah masyarakat? Melihat orang yang bebal, yang sangat keras hatinya dan belum mau bertobat? Mungkin saja kita memandangnya sebelah mata, dan memberi label bahwa orang itu tidak akan berubah. 

Lihat perkataan kedua dari 7 perkataan Yesus di kayu salib ini, Yesus memberi contohan dan betapa Yesus memiliki hati yang tidak tertandingi. Inilah saatnya kita untuk berubah dan memiliki hati seperti hati Yesus. Memberikan kesempatan bagi orang lain untuk terus diampuni dan dapat diterima oleh Tuhan.

3. “Ibu, Inilah Anakmu” – Ini 1 dari 7 Perkataan Yesus di Kayu Salib yang Mengisahkan Pertobatan Luarbiasa

Di Yohanes 19:26-27 tertulis, “Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!. Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.”

7 perkataan yesus di kayu salib - gereja gkdi - 2

Yohanes, seorang rasul yang dulunya egois, yang suka membuktikan diri, emosional, dan susah mengendalikan diri, namun dapat diubahkan hanya dengan perkataan yang sangat menyentuh, “inilah ibumu!”. 

Yesus yang merasakan kesakitan di kayu salib namun masih memikirkan siapa nantinya yang akan merawat Maria, ibu-Nya. Yesus melihat siapa yang memiliki hati yang sama seperti hati-Nya, memiliki kepedulian yang besar. 

Merawat seorang ibu (orangtua) tidaklah mudah. Mulai dari merawatnya, menjaga kesehatan dan memastikan makanan yang baik baginya, mendengarkan cerita dan keluh kesahnya, dan sebagainya.

Yesus melihat hati Yohanes yang penuh kasih. Inilah alasan Tuhan memilih Yohanes menggantikan-Nya merawat ibu-Nya. Hanya karena 1 perkataan Yesus dari 7 perkataan Yesus di kayu salib ini, Yohanes mengalami pertobatan yang luarbiasa.

Kita belajar untuk bisa memiliki hati yang penuh kasih sama seperti kasih yang dimiliki Yesus. Bukan melihat masa lalu kita, perlakuan buruk kita, namun bagaimana kasih kita kepada sesama. Maria menggambarkan sesama yang kita perlu kasihi, kita jaga, kita perhatikan dan berikan rasa peduli yang tinggi.

4. Allahku, Allahku, Mengapa Engkau Meninggalkan Aku?

Dalam Markus 15:34 tertulis, “Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Perkataan ini merupakan perkataan yang paling melekat di ingatan kita jika mengingat 7 perkataan Yesus di kayu salib.

Yesus di salib, artinya dosa seluruh dunia ditanggungkan kepada Dia. Disitulah pertama kali Ia merasakan terpisah dari Allah, karena Allah itu kudus, sementara Yesus menanggung kutuk semua dosa. Pada saat itu terjadi guncangan yang sangat besar, Yesus merasa syok besar. Itulah mengapa Ia berkata mengapa Allah meninggalkan-Nya. Dia merasakan sepi, sendiri, terpisah dari Pribadi yang sangat dekat dengan-Nya, yaitu Allah Bapa.

Bertobat artinya bahwa hubungan kita dipersatukan kembali dengan Bapa. Yesus terpisah dari Bapa bukan karena Ia tidak bertobat, melainkan karena Ia mengambil semua dosa kita agar hubungan kita dipersatukan kembali dengan Allah. Di saat itulah hubungan kita juga diperdamaikan kembali dengan keluarga kita, teman, saudara, dan orang-orang lain di hidup kita.

Maukah kita bertobat? Kalau kita selalu hidup dalam dosa dan tidak mau bertobat, itu akan menjadikan hati kita rusak. Jangan sampai kita berada pada titik yang tidak bisa lagi berbalik. Olehnya, ketika Yesus sudah menanggung dosa kita di kayu salib, mari kita mau ambil serius untuk bertobat, sehingga kita dipersatukan lagi dengan Allah.

Jangan sampai kita tidak memahami makna terdalam dari perkataan yang familiar ini yang merupakan satu dari 7 perkataan Yesus di kayu salib.

5. Aku Haus

Dalam Yohanes 19:28 tertulis, “Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: “Aku haus!

Perkataan ini sangat mengejutkan kita, karena kita tahu bahwa Yesus bukan tipe orang yang egois yang memikirkan diri-Nya (keinginan-Nya) yang sedang haus. Namun, perkataan ini merupakan salah satu dari 7 perkataan Yesus di kayu salib.

Perkataan ini keluar dari mulut Yesus karena hukuman-Nya tidak sama dengan orang lain yang dihukum mati (disalib) pada saat itu. Penyiksaan bagi Yesus sampai ke Golgota sangatlah berat, sampai Yesus tidak sanggup memikul kayu salib-Nya sendiri. Berbeda dengan penjahat lainnya, karena Yesus mendapatkan cambukan dan penyiksaan yang teramat berat.

Darah Yesus banyak sekali tercurah dan sampai habis, sehingga badan-Nya menjadi dingin. Inilah yang membuat Yesus merasa haus. Haus secara fisik karena kehilangan banyak darah, dan haus karena terpisah dari Bapa. Namun, yang luarbiasa, tidak ada tulang-Nya yang dipatahkan (Yohanes 19:36). Sejak semula sudah dikatakan bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang tidak bercacat cela.

Bagaimana dengan kita? Sejak Anda dilahirkan sampai saat ini atau sejak Anda mengenal/menerima Yesus hingga saat ini, apakah Anda sama sekali bisa menahan kesetiaan dengan tidak berdosa sama sekali? Yesus selama hidup-Nya benar-benar hidup tanpa cela dan menjaga diri-Nya tidak berdosa. Mari, renungkan makna perkataan “Aku haus” yang menjadi salah satu dari 7 perkataan Yesus di kayu salib.

6. Sudah Selesai

Dalam Yohanes 19:30 tertulis, “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.”

Dari perkataan Yesus itu, apa yang dimaksud dengan “sudah selesai”? Seperti dikatakan di atas, bahwa Yesus selama hidup-Nya tidak bercacat cela. Jika diperkirakan usia hidup Yesus sebagai manusia di dunia ini selama kurang lebih 36 tahun. Apakah mudah bagi kita jika hidup tanpa dosa selama 36 tahun? Tentu tidak mudah. Namun, Yesus menjalani hidup-Nya dengan menjaga diri tanpa bercacat cela selama itu. Inilah yang dimaksud “sudah selesai”. 

Filipi 2:8, Yesus merendahkan diri-Nya bahkan sampai mati di kayu salib. Ini yang dimaksudkan “sudah selesai”: 36 tahun untuk selalu berkenan kepada Bapa, untuk tidak bercacat, untuk selalu taat pada perintah Allah. Berjuang selama itu agar rancangan Allah sejak ribuan tahun tidak menjadi gagal. Semua bergantung pada Yesus. Tidak boleh gagal, jangan sampai bercacat cela. Sungguh tanggung jawab yang sangat luarbiasa.

Seberapa jauh kita menjadi orang yang taat kepada Tuhan? Seberapa jauh kita mau berjuang untuk hidup kudus dan menjadikan tubuh kita sebagai persembahan yang harum bagi Tuhan? Mari, kita belajar berjuang untuk setia dan taat seperti Yesus.

Kata “sudah selesai”, ternyata bukan perkataan terakhir dalam 7 perkataan Yesus di kayu salib. Mari, kita lihat perkataan-Nya berikut ini!

7. Ya Bapa, Ke Dalam Tangan-Mu Kuserahkan Nyawa-Ku

7 perkataan yesus di kayu salib - gereja gkdi - 3

Dalam Lukas 23:46 tertulis, “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.”

Ini menunjukkan penyerahan total dari Yesus kepada Bapa. Semasa hidup-Nya, saat disalib, bahkan sampai pada kematian-Nya, Yesus menyerahkan segalanya bagi Bapa.

Mari, kita menjadi orang yang sungguh taat dan berserah penuh pada Tuhan sampai akhir hidup kita.

7 perkataan Yesus di kayu salib ini sungguh menginspirasi hidup kekristenan kita. Tidak hanya mengetahui apa yang menjadi perkataan Yesus, namun kita bisa lebih dalam menyelami hati Yesus.

Dengan kembali mengulas 7 perkataan Yesus di kayu salib, tentu kita banyak belajar dan diingatkan dengan tegas untuk bisa mengampuni sesama, mengasihi dan mendamaikan orang lain dengan Tuhan, berubah untuk memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap sesama, mengambil tanggung jawab dan mau menyerahkan hidup kita secara total kepada Tuhan sampai pada akhir hidup kita.

Artikel ini disadur dari khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Charles Setiawan dalam ibadah Jumat Agung di Gereja Kristus di Indonesia beberapa waktu lalu. Apakah pesan yang telah kita terima pada saat mendengar khotbah tersebut masih tetap melekat pada diri kita saat ini? Mari, kita renungkan lebih dalam pengorbanan Yesus melalui tulisan ini, 7 perkataan Yesus di kayu salib.

Related Articles:

Gereja GKDI terdapat di 37 kota di Indonesia.
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:




Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp

(Visited 61 times, 1 visits today)

Last modified: Mar 28

Close