Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menyaksikan berbagai peristiwa yang menunjukkan banyaknya kejahatan di dunia ini. Mulai dari tindak kekerasan, penipuan, hingga perbuatan tidak adil yang merugikan banyak orang. Melihat realitas ini, mungkin timbul pertanyaan dalam benak kita, “Jika manusia banyak berbuat jahat, kenapa mereka masih disayang oleh Tuhan?”
Kasih yang Tak Terbatas
Pertama-tama, perlu kita mengerti bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan kasih sayang yang tak terbatas. Meskipun manusia sering kali berbuat kejahatan, Tuhan tidak pernah berhenti mencintai ciptaan-Nya. Hal ini karena cinta Tuhan tidak tergantung pada perbuatan baik atau buruk kita, melainkan pada kenyataan bahwa kita sebagai ciptaan-Nya.
Jika kita sebagai orang tua, akankah kita membenci anak kita sendiri yang berbuat kesalahan? Apakah statusnya sebagai ‘anak’ ikut hilang jika ia terlibat tindak pidana? Tentu tidak. Jika manusia saja seperti itu, apalagi Tuhan. Tuhan selalu mengasihi dan menganggap kita ‘anak-Nya’, terlepas dari segala reputasi kita.
Dalam Alkitab, terdapat banyak ayat yang menegaskan kasih Tuhan kepada manusia, termasuk kepada mereka yang jatuh dosa. Misalnya, dalam Roma 5:8, dikatakan, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Ayat ini menunjukkan bahwa meskipun manusia banyak melakukan kejahatan, Tuhan tetap mencintai kita dan bahkan mengirimkan Yesus Kristus untuk menebus dosa kita.
Kasih Tuhan Seharusnya Membuat Kita Berbalik
Selanjutnya, kejahatan yang banyak dilakukan oleh manusia tidak membuat Tuhan berpaling dari kita. Sebaliknya, kesalahan-kesalahan yang kita buat justru menunjukkan betapa kita membutuhkan kasih dan pengampunan dari-Nya.
Seperti yang tertulis dalam 1 Yohanes 1:9, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Ayat ini menekankan bahwa Tuhan selalu siap mengampuni kita, meskipun kita telah sering menyakiti hati-Nya.
Tentu ini bukan berarti kita sengaja berbuat dosa, agar Tuhan menyayangi kita. Sebaliknya, kita menyadari bahwa kita cenderung jahat dan berdosa (Kejadian 8:21), sehingga kita mencari Dia.
Mengapa Tuhan masih menyayangi manusia yang berbuat kejahatan? Jawabannya terletak pada tujuan penciptaan manusia itu sendiri. Tuhan menciptakan kita untuk hidup dalam hubungan yang harmonis dengan-Nya, juga agar Ia mampu mengasihi kita. Meskipun kejahatan mengganggu hubungan tersebut, Tuhan tidak pernah menyerah untuk memulihkannya.
Tuhan masih mencari dan menginginkan untuk mengasihi kita. Kasih dan kesabarannya adalah kesempatan agar kita berbalik dari segala dosa kita. Maukah kita bertobat?
Allah Menginginkan Pertobatan
Tuhan menginginkan kita untuk berbalik dari kejahatan dan kembali kepada-Nya, seperti yang dinyatakan dalam Yehezkiel 33:11, “Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup.“
Kasih Tuhan kepada manusia yang berbuat kejahatan adalah bukti dari kasih karunia-Nya yang tidak terbatas. Dia tidak mengukur cinta-Nya dengan seberapa besar atau sedikit dosa yang kita lakukan. Sebaliknya, Ia menawarkan kesempatan untuk pertobatan dan pemulihan hubungan dengan-Nya, terlepas dari apapun kesalahan yang telah kita lakukan.
Kasih Tuhan yang Lebih Besar dari Kejahatan Kita
Kesimpulannya, meskipun manusia banyak berbuat kejahatan, mereka tetap disayang oleh Tuhan karena kasih-Nya yang tidak tergantung pada perbuatan kita.
Tuhan ingin agar kita semua untuk meninggalkan jalan dosa dan kembali kepada-Nya, sehingga kita dapat hidup dalam kasih dan damai yang telah Ia sediakan bagi kita. Ini adalah pesan harapan dan pemulihan, menunjukkan bahwa tidak ada seorangpun yang terlalu jauh dari jangkauan kasih dan pengampunan Tuhan.
Related articles:
- 3 Ciri Ini Tanda Kamu Ada di Pergaulan Sehat. Yuk, Temukan!
- Runtuhnya Yerikho: 6 Strategi Anti Gagal Menaklukkan Tembok Kehidupan (Part 1)
- Tidak Ada Kata Terlambat untuk Mengubah Hidup Anda
- Pemilik Alam Semesta (Tuhan) Mau Kenal Kita secara Pribadi. Bagaimana Respon Kita?
- 4 Ciri Kemunafikan Orang Farisi, Adakah di Diri Kita?
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Feb 15