Written by Gery 4:27 am Devotionals, Biblical Talk, Character, Community, Family, Lifestyle, Relationship, Self Development

3 Jenis Lidah Menurut Amsal, yang Manakah Kita?

lidah - gereja gkdi - cover

Lidah tampak seperti organ tubuh yang kecil. Namun, fungsinya jelas tidak kecil. Ia berfungsi untuk merasakan rasa makanan, dan memampukan kita berbicara. Semua kata-kata yang kita ucapkan, adalah karena organ yang satu ini.

Oleh karena itu, tidak heran lidah ada kuasanya. Sebuah kata yang diucapkan dapat memberikan kebahagiaan, tetapi juga dapat menyakiti. 

[adrotate banner=”4″]

Kuasa di Dalam Perkataan

lidah - gereja gkdi - 1

Sebagaimana dijelaskan dalam Yakobus 3:5 (BIMK): “Meskipun lidah kita itu kecil, namun ia dapat menyombongkan diri tentang hal-hal yang besar-besar.” Lidah memang memiliki kekuatan yang luar biasa. Perkataan yang ia keluarkan dapat menjadi senjata, atau memberikan semangat. Ia dapat membangun, atau menjadi penyebab kerusakan. 

Mengapa demikian? Karena di balik perkataan ada hati, pikiran, dan niat. Apa yang kita ucapkan adalah cerminan dari apa yang ada di dalam hati kita (Lukas 6:45).

Amsal memberikan gambaran tentang tiga jenis lidah, yang masing-masing memiliki dampak dan konsekuensi tersendiri:

[adrotate banner=”15″]

Lidah yang seperti Pedang Tajam (Amsal 12:18)

Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.” Ayat ini menggambarkan kata-kata yang menyakitkan dan merugikan. Bila kita berbicara tanpa pertimbangan, kita bisa melukai perasaan orang lain, merusak hubungan, atau bahkan menghancurkan reputasi seseorang. 

Bagaimana agar perkataan kita tidak menyakiti? Kita perlu menahan diri sebelum berkata-kata. Pikirkanlah: apa kata-kata saya bermanfaat, atau justru menyakiti?

Lidah yang Berbohong (Amsal 12:19)

lidah - gereja gkdi - 3

Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata.” Kebenaran akan selalu bertahan, sementara kebohongan hanya sementara. Meskipun mungkin pada awalnya kebohongan bisa menguntungkan, tetapi akhirnya kebenaran akan terungkap dan dampak dari kebohongan bisa jauh lebih buruk.

Tidak ada kebohongan yang baik. Bohong atau bohong putih, semuanya sama saja. Firman Tuhan jelas dalam hal ini: “janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya” (Imamat 19:11).

Lidah yang Penuh dengan Kehidupan (Amsal 10:31)

lidah - gereja gkdi - 4

Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat.Lidah orang benar penuh dengan berkat, menguatkan, dan memberi kehidupan kepada orang lain. Perkataan yang baik bisa memberi semangat, memberikan harapan, dan bahkan bisa mengubah hidup seseorang.

Bayangkan ketika kita sedang lesu, tidak bersemangat. Lalu datang teman kita yang memberi kata-kata motivasi, menguatkan kita. Kita menjadi bersemangat kembali, bukan? Demikianlah perkataan kita menjadi kuasa yang baik.

Bagaimana Perkataan Kita?

Dari ketiga jenis lidah ini, kita ditantang untuk merenung: manakah yang paling sering kita gunakan? Apakah kita sering melukai dengan kata-kata, berbohong, atau malah memberkati dengan perkataan kita?

Sebagai penutup, sangat penting bagi kita untuk selalu mempertimbangkan setiap kata yang keluar dari mulut kita. Seperti dijelaskan dalam Amsal 21:23, “Siapa memelihara mulut dan lidahnya,memelihara diri dari pada kesukaran.” Oleh karena itu, marilah kita selalu bijak dalam setiap perkataan, karena perkataan memiliki kuasa.

Related articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 3,872 times, 1 visits today)

Last modified: Sep 11

Close