Bagi anak muda, salah satu isu yang kerap muncul adalah pacaran beda agama. Banyak pasangan yang merasa hubungan mereka kuat meski berbeda keyakinan. Namun, apakah itu benar-benar sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan?
Memilih pasangan dan memulai sebuah hubungan cinta adalah salah satu keputusan hidup yang dianggap personal. Sebagian besar orang muda saat ini mungkin berpikir, “Asal cocok dan bahagia, apa salahnya?”
Namun, kita yang percaya tahu bahwa hubungan dan pernikahan tidaklah cuma soal kebahagiaan belaka. Ini adalah sebuah ikatan yang Tuhan ciptakan, dan Tuhan ingin kita menjalinnya dengan orang yang seimbang dalam iman.
Sebelum memutuskan untuk pacaran beda agama, berikut empat pertanyaan yang perlu kita tanyakan pada diri sendiri.
[adrotate banner=”4″]
Apakah Hubungan Ini Mendekatkan Saya Kepada Tuhan?

1 Korintus 15:33 mengatakan, “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Jika pertemanan saja bisa banyak memengaruhi kita, apalagi dalam pacaran. Dengan siapa kita berpacaran akan menentukan banyak hal: sikap, sifat, tujuan hidup, dan yang paling penting hubungan dengan Tuhan.
Jika kita menjalani pacaran beda agama, bisakah kita mendekat kepada Tuhan? Bisakah kita berharap bahwa pasangan kita akan membawa kita lebih dekat dengan-Nya?
Jika Pacaran Beda Agama, Apakah Kami Memiliki Nilai yang Sama?

2 Korintus 6:14 mengajarkan: “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang tidak percaya.” Paulus mengatakan hal ini karena ia tahu bahayanya berpasangan dengan orang tidak seimbang: nilai yang tidak sama.
Berpasangan dengan orang yang seimbang memberi kita keuntungan. Kita dan pasangan meyakini kebenaran firman Tuhan, sehingga mudah untuk menjalani hubungan. Dalam pacaran beda agama, bisakah kita berharap dirinya mempraktikkan nilai-nilai Alkitab?
Apakah Tujuan Kami Sama?

Hubungan yang kuat tidak hanya didasarkan pada perasaan, tetapi juga tujuan yang sama. Amos 3:3 mengatakan, “Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” Sayang, banyak orang mengabaikan hal ini. Hubungan pacaran yang baik tidak berjalan atas cinta saja, tetapi juga visi, tujuan yang sama.
Perbedaan keyakinan pasti akan menghasilkan tujuan dan visi yang berbeda. Masalahnya, bisakah kita betul-betul menerima visi yang berbeda itu? Bisakah kita berkompromi, apalagi jika tujuan orang itu sangat berbeda dengan kita?
Akhirnya, memilih pasangan yang seimbang adalah pilihan terbaik. Percaya Tuhan Yesus dengan segenap hatinya (Matius 22:37), dekat dengan Tuhan, berkarakter baik, dan punya visi yang sama.
Pilihlah Pasangan yang Seimbang
[adrotate banner=”15″]
Ketika kita mempertimbangkan untuk menjalin hubungan dengan seseorang, penting untuk selalu mengutamakan apa yang Tuhan inginkan. Sebab, Tuhan pasti tahu apa yang terbaik untuk kita.
Untuk para pemuda-pemudi, renungkanlah: pacaran sejatinya memang harus dengan orang yang seimbang. Yaitu, sama-sama percaya kepada Tuhan Yesus dan memiliki visi atau tujuan yang sama dalam hidup. Dengan demikian, hubungan kalian akan semakin kuat dan diberkati oleh Tuhan.
–
Related articles:
- Pacaran dengan Kudus? Bisa! Ini 3 Caranya – Gereja GKDI
- 4 Kesalahan Wanita dalam Hubungan Asmara yang Harus Dihindari
- Tips Sukses Jalani LDR yang Langgeng dan Bahagia
- Menemukan “Ribka-mu”
- Muda dan Gaul Di Mata Tuhan | Inspirasi & Motivasi Kristen | Blog
- Berani Tampil Beda: Panggilan Sejati Anak Muda Kristen
[adrotate banner=”13″]
–
[adrotate banner=”11″]
Last modified: Sep 12