Written by Gery 3:09 am Biblical Talk, Devotionals, Quite Time & Pray, Spiritual Life, Uncategorized

Kata Hati, Apakah Sesuai Kata Tuhan?

kata hati - gereja gkdi - cover

Dalam perjalanan hidup, sering kali kita mendengar ungkapan “Ikuti kata hati.” Kata hati dianggap sebagai kompas yang membimbing kita dalam setiap keputusan. Namun, pertanyaannya adalah, apakah kata hati selalu sesuai dengan kata Tuhan?

Hati-Hati dengan Kata Hati!

Kata hati bisa sangat subjektif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk emosi, keinginan, dan pengalaman pribadi. Sementara itu, firman Tuhan adalah kebenaran absolut yang tidak berubah dan selalu adil. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengevaluasi apakah niat hati kita sejalan dengan apa yang diajarkan dalam Alkitab.

Yeremia 17:9 mengatakan, “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?” Ayat ini mengingatkan kita bahwa hati manusia bisa menyesatkan. Ketika kita terlalu mengandalkan kata hati tanpa menimbangnya dengan firman Tuhan, kita bisa tersesat dari jalan yang benar.

[adrotate banner=”4″]

Sebaliknya, Mazmur 119:105 menyatakan, “Firman-Mu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Ayat ini menggarisbawahi pentingnya firman Tuhan sebagai panduan dalam hidup kita. Daripada hanya mengikuti apa yang dikatakan hati, kita harus mencari petunjuk dan kebijaksanaan dalam Alkitab untuk memimpin langkah kita.

Yang Menyenangkan, Belum Tentu Benar

kata hati - gereja gkdi - 1

Kata hati mungkin sering kali mendorong kita untuk mengambil jalan yang mudah atau menyenangkan menurut kita. Namun, tidak semua yang terasa baik atau benar menurut kata hati kita adalah kehendak Tuhan. Belum tentu juga apa yang kita rasa baik itu bermanfaat buat kita.

1 Yohanes 2:16 mengingatkan, “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. ” Oleh karena itu, sangat penting untuk membedakan antara keinginan kita sendiri dan apa yang Tuhan inginkan bagi kita.

Dalam menghadapi keputusan hidup, kita diundang untuk berdoa dan meminta hikmat dari Tuhan. Yakobus 1:5 menjanjikan, “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, – yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit –, maka hal itu akan diberikan kepadanya. ” Melalui doa, kita dapat menerima bimbingan dan kekuatan untuk mengikuti kehendak Tuhan, bukan sekadar kata hati.

[adrotate banner=”15″]

Memang, mengikuti firman Tuhan daripada kata hati kita sendiri mungkin tidak selalu mudah. Akan tetapi, ketika kita memilih untuk taat kepada Tuhan, kita akan menemukan kehidupan yang benar-benar berbuah dan memuaskan.

Yohanes 14:21 mengatakan, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.

Dengar Firman Tuhan

Dalam kesimpulannya, meskipun kata hati bisa memberikan petunjuk, kita tidak boleh mengandalkannya sepenuhnya tanpa mempertimbangkan firman Tuhan. Ingatlah untuk selalu menimbang kata hati kita dengan kebenaran Alkitab dan meminta hikmat dari Tuhan dalam setiap keputusan. Dengan demikian, kita dapat berjalan di jalan yang telah Dia tetapkan bagi kita, yang penuh dengan kebenaran, keadilan, dan kasih.

Related articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 342 times, 1 visits today)

Last modified: Feb 27

Close