Mengambil peluang atau kesempatan adalah cara untuk bertumbuh. Demikian juga dalam hidup rohani.
Terutama dalam hidup rohani, penting untuk melihat dan mengambil peluang yang Tuhan berikan. Kita tak bisa hanya percaya Yesus dan diam saja, sembari berharap kita dapat bertumbuh menjadi lebih baik. Tidak bisa; kita harus ambil dan manfaatkan peluang.
Kali ini, kita akan melihat kisah seorang yang bertumbuh karena berani mengambil peluang: Zakheus.
[adrotate banner=”4″]
Siapa Zakheus?
Siapakah Zakheus ini?
Kata Lukas 19:2-3, ia adalah seorang pemungut cukai yang kaya, dan bertubuh pendek. Patut diketahui bahwa pemungut cukai adalah profesi yang begitu dibenci masyarakat Yahudi zaman itu. Pasalnya, mereka berkolaborasi dengan orang Romawi – yang notabene penjajah – untuk memungut pajak dari orang-orang taklukan Romawi. Termasuk orang Yahudi.
Mereka menjadi kaya karena dapat bonus jika mampu mengumpulkan pajak melebihi target. Bayangkan saja rentenir pada masa kini. Sama-sama kaya raya dari hasil memeras uang orang lain.
Namun, ketika Zakheus mendengar bahwa Yesus akan datang, Alkitab mencatat bahwa ia “berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek” (ayat 3).
Mari kita berhenti sebentar. Zakheus, yang dianggap orang berdosa, punya hati untuk bertemu dengan Yesus. Luar biasa bukan? Meskipun Zakheus kaya, punya segalanya, ia mau melihat siapa Yesus itu.
Zakheus Memanfaatkan Peluang
Lalu apa yang dia lakukan? Diam saja dan menyerah? Tidak.
Ia pergi memanjat pohon ara (ayat 4) untuk bisa bertemu dengan Yesus. Luar biasa! Inilah tipe orang yang tidak menyia-nyiakan peluang. Apa motivasinya untuk menemui Yesus, kita tidak pernah tahu. Namun, kita bisa lihat betapa Zakheus tidak melewatkan kesempatan ini.
Hasilnya tidak disangka-sangka. Di ayat 5 kita melihat, Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: ”Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Adakah Zakheus hanya menerima Yesus di rumahnya? Mendengar khotbah, lalu mengucap terima kasih? Tidak.
[adrotate banner=”15″]
Zakheus kemudian berkata, ”Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat” (ayat 8). Respon Yesus pun tak kalah hebat, ”Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham (ayat 10).”
Apa yang bisa kita pelajari dari Zakheus? Ia tidak diam. Ia tidak menunggu kesempatan lewat begitu saja. Zakheus memanfaatkan peluang yang ada, dan hidupnya pun berubah.
Demikian juga dalam hidup rohani. Kita perlu aktif menggunakan kesempatan yang ada untuk bertumbuh, makin mengasihi Tuhan.
Bagaimana Memanfaatkan Peluang
Adakah sesuatu yang ingin Anda tumbuhkan? Misalnya, makin rendah hati? Makin memberi? Bisa lemah lembut, dan menguasai diri? Anda perlu aktif berjuang agar Anda dapat bertumbuh.
Peluang ada begitu banyak, menunggu untuk Anda manfaatkan. Namun, bagaimana cara untuk memanfaatkannya?
Melihat Peluang
Seperti Zakheus, kita harus peka dan siap mengenali peluang yang diberikan Tuhan. Kesempatan untuk tumbuh rohani sering kali datang dalam bentuk yang tidak terduga. Kita harus membuka mata dan hati kita untuk melihat kesempatan yang datang.
Mengambil Tindakan
Ketika Zakheus melihat peluang, ia tidak ragu untuk bertindak. Demikian pula, kita harus berani mengambil langkah iman, walaupun mungkin ada hambatan atau tantangan. Mengambil tindakan adalah kunci untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Kesediaan untuk Berubah
Zakheus menunjukkan kesediaannya untuk berubah dan memperbaiki hidupnya. Peluang untuk pertumbuhan rohani sering memerlukan perubahan dari dalam diri kita. Kita harus bersedia untuk belajar, bertobat, dan berubah sesuai dengan kehendak Tuhan.
Mau Bertumbuh? Ambil Peluang
Zakheus mengajarkan kita bahwa melihat dan mengambil peluang adalah kunci untuk bertumbuh secara rohani. Seperti Zakheus, kita harus peka terhadap apa yang Tuhan berikan, berani mengambil tindakan, dan bersedia untuk berubah.
Mari kita terus mencari dan memanfaatkan setiap kesempatan yang Tuhan sediakan, agar kita dapat tumbuh dan berkembang dalam iman kita. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33).
Related articles:
- Petrus: Kegagalan dan Transformasi Hidup Si Penjala Ikan
- Maria & Marta: Mengenal Tuhan Vs. Menjalankan Kewajiban
- Mazmur 63: Kala Daud ‘Bucin’ kepada Tuhan
- Memulai Hal Baru? Siapa Takut!
–
[adrotate banner=”13″]
–
[adrotate banner=”11″]
Last modified: Jan 10
