Written by gery 7:48 am Bible & Character, Biblical Talk, Devotionals, Quite Time & Pray, Spiritual Life

Ishak dan Allah yang Setia dalam Hidup Kita

ishak - gereja gkdi - cover

Ishak adalah sosok penting dalam sejarah iman Kristen. Dia adalah anak yang lahir sebagai penggenapan janji Allah kepada Abraham dan Sara. Melalui kehidupan Ishak, kita dapat melihat betapa setia Allah dalam menepati janji-Nya, tidak hanya kepada Abraham dan Sara, tetapi juga kepada kita semua yang percaya. 

Nama Ishak seringkali kita kaitkan dengan kebesaran dan kesetiaan Allah yang tidak pernah gagal. Namun, apa hubungannya dengan hidup kita? Bagaimana Ishak dapat menjadi inspirasi dalam hidup ini?

[adrotate banner=”4″]

Penggenapan Janji melalui Ishak

ishak - gereja gkdi - 1

Kisah ini dimulai dari Abraham, yang menerima sebuah janji: keturunan.

Dalam Kejadian 17:19, Allah berfirman kepada Abraham, “”Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.

Ishak adalah janji yang sangat diidam-idamkan oleh Abraham dan Sara. Mereka sudah tua, dan secara manusiawi, mustahil bagi mereka untuk memiliki anak. Namun, Allah tidak pernah gagal menepati janji-Nya.

Kejadian 21:1-3 mengisahkan bahwa pada saat yang tepat, Allah memberikan seorang anak kepada mereka, dan mereka menamai dia Ishak. Ini membuktikan bahwa janji Allah tidak pernah terlambat. Allah setia, bahkan ketika kita meragukan jalan dan waktu-Nya.

Kisah ini juga mengajarkan kita, bahwa Allah adalah Tuhan yang berkuasa atas segalanya – termasuk waktu. Dalam Kejadian 18:14, Allah berkata, “Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan?” Janji Allah kepada Abraham dan Sara yang terpenuhi melalui kelahiran Ishak adalah bukti nyata dari kuasa dan kesetiaan Tuhan.

Simbol Kesetiaan Allah

Nama Ishak sendiri berarti “tertawa,” yang mencerminkan respons Sara ketika mendengar janji Allah bahwa dia akan memiliki anak di usia lanjut (Kejadian 18:12). Meskipun awalnya tawa itu muncul dari ketidakpercayaan, pada akhirnya tawa itu berubah menjadi sukacita ketika janji Allah digenapi.

Kita bisa melihat bahwa Allah adalah Allah yang setia, bukan hanya kepada Abraham dan Sara, tetapi kepada seluruh keturunan mereka, yang pada akhirnya mencakup semua orang yang beriman. 

[adrotate banner=”15″]

Dalam Roma 9:7-8, Paulus menjelaskan bahwa tidak semua yang berasal dari Israel adalah keturunan Abraham secara rohani, tetapi orang-orang yang percaya kepada Allah melalui iman itulah yang menjadi keturunan sejati. Kita semua, sebagai orang percaya, termasuk dalam janji ini. 

Kesetiaan Allah kepada Abraham juga berlaku bagi kita.

Allah yang Setia dalam Hidup Kita

ishak - gereja gkdi - 2

Jika Allah setia kepada Abraham dan Sara dengan menggenapi janji-Nya melalui kelahiran Ishak, kita juga dapat yakin bahwa Allah akan setia dalam hidup kita. Mazmur 145:13b berkata, Tuhan setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.” Janji-janji Allah tidak terbatas pada masa lalu. Dia masih aktif, masih setia, dan selalu menggenapi janji-Nya dalam hidup kita sekarang.

Ketika kita mengalami tantangan dan kesulitan, kita dapat belajar dari kisah ini bahwa Allah bekerja sesuai dengan waktu-Nya yang sempurna. Mungkin kita merasa bahwa janji-janji Tuhan terlambat atau mustahil digenapi, namun kita harus ingat bahwa Allah yang sama yang setia kepada Abraham dan Sara juga setia kepada kita.

Kesetiaan Allah tidak pernah berubah. Sama seperti Dia menepati janji-Nya kepada Abraham, Dia juga akan menepati janji-janji-Nya dalam hidup kita. 2 Timotius 2:13 mengatakan, “Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa bahkan ketika kita ragu, Allah tidak akan pernah mengingkari janji-Nya.

Bukti Kesetiaan Tuhan

Ishak adalah bukti nyata dari janji Allah yang digenapi. Kehadirannya di dunia bukan hanya sebagai penggenapan janji kepada Abraham dan Sara, tetapi juga sebagai tanda bahwa Allah adalah Tuhan yang setia dalam segala hal. Kita belajar dari kisah Ishak bahwa kesetiaan Allah tidak pernah berubah. Jika Dia setia kepada Abraham dan Sara, demikian juga Dia akan setia kepada kita.

Dalam setiap langkah hidup kita, kita dapat berpegang pada janji Allah seperti Abraham dan Sara berpegang pada janji kelahiran Ishak. Meskipun situasi mungkin tampak mustahil, kita dapat percaya bahwa Allah yang setia kepada Ishak juga setia kepada kita hari ini dan selamanya.

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 332 times, 1 visits today)

Last modified: Sep 20

Close