Kitab Yosua adalah salah satu kitab yang paling saya sukai. Membacanya seperti membawa saya ke sebuah petualangan gagah berani yang ditutup dengan dengan manis dan penuh haru. Ketika saat teduh saya tiba pada pasal-pasal terakhir kitab Yosua, saya membacanya dengan meneteskan air mata. Terharu serta sedih melihat akhir perjuangan sosok yang begitu berpengaruh dalam kehidupan bangsa Israel.
Yosua adalah salah satu tokoh yang sangat menginspirasi, terutama dalam hal keberaniannya. Bagi kita yang ingin belajar untuk lebih berani dalam konteks yang positif dan sesuai kehendak Tuhan, mungkin Anda bisa pelajari dan telusuri kitab Yosua ini lebih jauh.
Berkenalan dengan Sang Pemberani – Yosua.
Apa yang membuat Yosua begitu spesial? Bahkan Alkitab memberikan satu slot alias satu kitab berisi 24 pasal hanya untuk membahas kisah Yosua ini.
Siapakah Yosua itu? Yosua ini adalah seorang dari suku Efraim dengan nama lengkap Hosea bin Nun (Bilangan 13:8,16). Dan Musa menamai dia, Yosua. Dia adalah salah satu dari kedua belas pengintai yang dikirim Musa untuk mengintai tanah perjanjian, yaitu Kanaan.
Sepeninggal Musa, dia adalah orang yang dipercayakan untuk memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanan. Menariknya, dari ribuan orang yang keluar dari Mesir, hanya Yosua dan Kaleb, yang mencicipi tanah perjanjian yang Tuhan janjikan itu (Bilangan 14:38). Bahkan, Musa, pemimpin bangsa Israel dan Harun, imam besar, tidak ikut masuk ke tanah perjanjian.
Tentunya, Yosua ini adalah tokoh yang sangat istimewa. Bagaimana bisa hanya mereka berdualah yang berhasil mengecap tanah perjanjian itu? Bagaimana ia bisa sukses memimpin bangsa Israel menduduki tanah Kanaan. Keberaniannya yang seperti apa yang perlu kita tiru? Mari kita pelajari lebih lanjut.
3 Area Keberanian Yosua
1. Dare to be Different – Berani Tampil Beda karena Iman
Iman Bangsa Israel
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Yosua adalah salah satu dari dua belas pengintai yang dikirim Musa untuk menyelidiki tanah Kanaan. Ia dan Kaleb adalah dua dari sekian ribu orang yang masih hidup dan punya kesempatan menikmati tanah perjanjian dari Tuhan. Apa alasannya?
Selesai dari mengintai tanah Kanaan, inilah pendapat kesepuluh pengintai lainnya (bukan Yosua dan Kaleb) tentang negeri tersebut.
“Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita…” (Bilangan 13:31)
Kesepuluh pengintai lainnya terintimidasi degan seberapa makmur dan besarnya orang-orang yang tinggal di di sana. Akhirnya, seluruh bangsa Israel menjadi bersungut-sungut. Bahkan mereka berencana untuk pulang ke Mesir (Bilangan 14:1-4).
Tuhan membebaskan mereka dari Mesir, menunjukkan begitu banyak mukjizat sebagai tanda perlindungan dan penyertaan-Nya. Namun, mereka masih belum punya iman, bahwa kali ini pun, Tuhan pasti akan menyelamatkan mereka.
Iman Yosua dan Kaleb
Iman yang berbeda kita temukan pada Yosua dan Kaleb.
“Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.” Bilangan 14:7-9
Yosua dan Kaleb adalah kaum minoritas dalam hal ini. Mereka bisa saja ikut kehilangan iman, menjadi takut, dan tidak berani menyuarakan iman mereka. Bahkan, di Bilangan 14:10 tertulis bahwa, “Segenap umat itu mengancam hendak melontari kedua orang itu dengan batu.” Namun, hal itu tidak menggoyahkan iman mereka.
Tidak mudah untuk tetap teguh di dalam iman kita di tengah orang-orang yang tidak percaya. Ketika berada di tengah keluarga atau lingkungan yang hidup tidak sesuai standar Tuhan, misalnya korupsi, tidak disiplin, suka berbohong, beranikah kita tetap hidup sesuai dengan iman yang kita percayai?
Dapatkah kita tetap berdiri teguh di saat orang-orang disekitar kita tidak mendukung kita, karena jalan mereka tidak sesuai dengan jalan Tuhan? Butuh keberanian untuk mempertahankan, memperjuangkan, bahkan menyuarakan iman kita. Seperti Yosua dan Kaleb, apakah kita berani tampil beda karena iman?
2. Dare to Start – Berani untuk Melangkah
Memulai segala sesuatu yang baru tidaklah mudah. Butuh keberanian dan tekad untuk mulai. Ada banyak hal di mana Yosua berani untuk melangkah, seperti:
- berani menggantikan Musa memimpin bangsa Israel
- berani berperang untuk menduduki tanah Kanaan
- berani menyeberangi sungai Yordan dengan iman.
Salah satu peristiwa yang menarik adalah saat Yosua memimpin mereka menyeberangi sungai Yordan.
Di dalam Yosua 3:15 tertulis, “Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu — sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai —”
Tuhan meminta Yosua memimpin bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan. Namun, tabut Allah harus mendahului bangsa itu menyebrang. Di dalam kejadian ini, Tuhan menunjukkan mukjizat-Nya lagi di hadapan mereka. Uniknya, pada saat kaki para imam pengangkat tabut itu dicelupkan ke air, sungai tersebut terbelah menjadi dua, sehingga bangsa itu dapat menyeberang di tanah yang kering.
Kita hidup di zaman di mana orang butuh melihat bukti dulu baru percaya. Secara pribadi, saya lebih suka melihat air sungai terbelah dahulu, jalannya kelihatan dulu, baru saya menyeberang. Namun, kadangkala, seperti bangsa Israel, kita perlu melangkah dulu, baru Tuhan tunjukkan jalan-Nya.
Kekhawatiran, ketakutan, dan keraguan dapat membuat kita tidak melangkah kemana-mana. Uniknya, jika para imam tidak mengambil langkah pertama mencelupkan kaki ke dalam sungai, sungai itu tidak akan terbelah. Untuk memulai sesuatu yang baru, untuk menghidupi iman kita, dibutuhkan keberanian. Keberanian untuk melangkah di jalan Tuhan, meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan.
Bagaimana dengan kita? Mari kita belajar dari Yosua, untuk berani melangkah dengan iman.
Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat (we live by faith and not by sight) – 2 Korintus 5:7
Faith is taking the first step even when you don’t see the whole staircase. – Martin Luther King Jr.
3. Dare to Ask – Berani untuk Meminta
Berani untuk meminta adalah salah satu teladan Yosua yang sangat menarik. Yosua bukan hanya berani untuk tampil beda, berani untuk melangkah, tetapi ia juga berani untuk meminta.
Permintaan paling ekstrem apa yang pernah kita minta kepada Tuhan? Meminta pasangan hidup, kesehatan, atau apa? You name it. Yosua pernah meminta hal yang mungkin tidak pernah terbayang sedikitpun di pikiran kita.
Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel:
“Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!” Maka berhentilah matahari dan bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur?
Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh. Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN. – Yosua 10:12-14
Wow. Yosua meminta kepada Tuhan agar matahari dan bulan berhenti, sehingga ia dapat lanjut berperang. Dan hebatnya, Tuhan mengabulkan permintaan Yosua. Dikatakan bahwa, “Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian.”
Jika Anda berada di posisi Yosua, beranikah Anda meminta Tuhan menghentikan matahari dan bulan? Bagi saya pribadi, mungkin terpikirkan saja tidak. Namun, Yosua berani meminta hal yang spesifik dan besar.
Bagaimana Caranya agar Kita Berani Meminta?
Mengapa Yosua bisa seberani itu meminta kepada Tuhan? Tentu saja, karena Yosua punya hubungan yang dekat kepada Tuhan dan punya iman yang besar. Seumur hidupnya, ia telah melihat begitu banyak mukjizat yang Tuhan lakukan. Dan kali ini pun, ia yakin, Tuhan sanggup membuat satu mukjizat lagi. Tuhan sanggup mengabulkan permintaan-Nya.
Hari ini, bagaimana doa kita? Apakah selama ini kita tidak berani meminta, karena hubungan kita tidak dekat dengan Tuhan? Apakah kita tidak berani meminta karena kita ragu bahwa Tuhan sanggup menjawab? Atau karena begitu banyak dosa yang kita lakukan, sehingga kita tidak berani datang kepada-Nya?
Bangunlah hubungan yang dekat dengan Tuhan. Hidup benar dan jauhi dosa. Ia sangat ingin kita dekat kepada-Nya. Itulah sebabnya, Ia mau kita memanggil-Nya dengan sebutan “Bapa.” Kemudian, beranilah meminta. Namun, berani meminta tidak berarti Tuhan pasti akan mengabulkan semua permintaan kita. Itu adalah haknya Tuhan. Bagian kita adalah meminta, seperti yang dikatakan dalam Matius 7:7, “Mintalah maka akan diberikan kepadamu…”
Bahkan, Tuhan sendiri pun mengajarkan kepada murid-murid-Nya untuk meminta hal-hal yang besar.
Ia berkata kepada mereka: “… Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. – Matius 17:20
Jadi, beranilah meminta.
–
Yosua memberikan teladan keberanian kepada kita. Dare to be different, dare to start, and dare to ask. Yang manakah yang Anda mau praktekkan terlebih dahulu?
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.” – Yosua 1:9
–
Related Articles:
- Sukses Memimpin dengan 5 Pelajaran Berharga dari Yosua
- Tiang Awan dan Tiang Api: Penyertaan Tuhan di Masa Sulit
- Perjuangkan Iman Anda Sampai Akhir
- Ingat 3 Hal Ini ketika Ketakutan Meliputi
- Berani, Karakter Vital bagi Pertumbuhan dan Perubahan Hidup
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Mar 18