Written by Adimin Chandra 10:57 am Devotionals, Biblical Talk, Character, Lifestyle, Self Development, Spiritual Life

Bertahan Melewati Badai Hidup, Ini 3 Caranya! – Gereja GKDI

Gkdi-Bertahan-Cover

[adrotate banner=”4″]

Bertahan saat menghadapi tantangan hidup? Sudah tentu, tidak mudah. Apalagi, kesulitan pasti menghadirkan situasi yang sangat tidak biasa. Seperti naik kapal di tengah badai hebat, di mana hanya ada bahaya dan keputusasaan dari semua arah. Dalam situasi seperti ini, menyerah adalah keputusan termudah.

Namun, meskipun sulit, bertahan dalam masa-masa sulit itu harus dilakukan. Bukan hanya bertahan, melainkan juga menang. Menang atas keraguan dan keputusasaan.

Seseorang yang Pernah Bertahan

Gkdi-Bertahan-1

Seorang teman dekat saya pernah merasakan beratnya saat badai kehidupan melanda.

Pada tahun 2021, saat Covid-19 masih merajalela, dia kehilangan pekerjaannya. Ia putus asa sekali, bahkan hampir saja menyerah. Bagaimana tidak? Istri yang tidak bekerja, ditambah dua orang anak yang masih sekolah. Apalagi, saat itu sedang tahun ajaran baru. 

Pada saat yang sama, anak pertamanya membutuhkan komputer untuk bersekolah. Bagaimana memenuhi keperluan itu? Sementara, kebutuhan lain terus saja berjalan.

Yang mengagumkan, teman saya tidak menyerah. Dia bekerja apa saja asal benar untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia membuang semua rasa malu. Semua ia lakukan demi keluarga, termasuk menggunakan uang pesangon untuk membeli komputer bagi anaknya.

Yang membuat saya salut, kesulitan tidak mengurangi kasihnya kepada Tuhan. Dia tetap bersemangat beribadah dan membantu mengenalkan Kristus kepada orang lain. 

Kabar baiknya, sekitar 6 bulan kemudian dia dipanggil kembali untuk bekerja di perusahaan sebelumnya. Teman saya ini tidak menyerah dalam kesulitan. Ia bertahan.

Ingin Bertahan, Bagaimana Caranya?

Kisah teman saya di atas bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Ketika badai menerpa, sikap kita dalam menghadapinya akan menentukan hidup kita kelak. Menyerah atau bertahan adalah pilihannya.

Jika kita ingin bertahan menghadapi musim-musim kehidupan yang penuh tantangan, langkah di bawah ini dapat membantu kita.

1. Berserah Kepada Bapa

Gkdi-Bertahan-2

Adakah satu kekuatan yang jauh melampaui kemampuan manusia? Tuhan adalah jawabannya. Sayang, kita sering lupa.

Saat saya melihat cerah dan teriknya matahari, saya teringat akan penciptanya, Tuhan yang Maha Kuasa.

Mazmur 8:3-4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: 

apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 

Seperti Mazmur di atas, langit, bulan, dan bintang adalah ciptaan Tuhan. Tuhanlah yang telah mengatur dan menempatkan semuanya dengan sempurna. Dia adalah Allah yang Maha Besar, tetapi Dia tetap memperhatikan kita, manusia ciptaan-Nya.

Jika demikian hebatnya Tuhan, haruskah kita berlarut-larut dalam kekhawatiran? Haruskah kita menyerah dan putus asa? Sudah selayaknya kita berserah dan bertahan. 

Mazmur 55:22 Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. 

Itulah kuncinya: menyerahkan segala kekhawatiran ke dalam tangan Tuhan. Allah akan bertindak. Ia akan memelihara hidup kita. 

2. Jangan Berhenti, Terus Berlari!

Gkdi-Bertahan-3

Saat ombak kehidupan menerjang, kita dapat tergoda untuk berhenti berusaha. Saat seolah tidak ada harapan lagi, tidak punya apa-apa lagi, haruskah kita berhenti dan tidak melakukan apapun?

Seorang pahlawan takkan mendapat kemenangan jika berhenti berjuang dan menyerah. Sikap itu juga seharusnya kita teladani. Kita perlu untuk terus berjuang menjalani hidup ini. Jangan biarkan tantangan membuat langkah kaki dan langkah iman kita terhenti!

Berhenti sejenak untuk berdoa dan berserah adalah baik, tetapi selanjutnya kita harus berlari, terus bertindak. Kita perlu terus berusaha dan tidak putus asa. Masih ada cara-cara yang kreatif dan benar untuk melanjutkan hidup

Selama ada nafas, selama ada Tuhan, selalu masih ada jalan dan harapan.

1 Korintus 9:24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!

Berhenti akan membuat kita ditelan ombak. Berlari akan membuat kita bisa menyelamatkan diri dari tsunami kehidupan.

3. Tetap Menjaga Hati

Gkdi-Bertahan-4

Ada dua hal yang biasanya terjadi saat badai kehidupan menerjang. Menjadi semakin kuat dan dewasa, atau menjadi makin jahat. Maksudnya? Saat kita tidak menjaga hati, kita bisa semakin jahat. Kita menjadi tidak bersyukur, banyak mengeluh dan mengutuki Tuhan, dan ragu akan kuasa-Nya. Di saat itulah kita menjadi rentan akan godaan Iblis.

Saat itulah, kita perlu tetap menjaga hati. Saat hidup sedang sangat sulit, kita perlu menjaga hati kita dengan lebih intens.

Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. 

Dari mana semua hal dalam hidup ini bermula? Hati kita. Pikiran, perkataan, dan bahkan perbuatan semua berasal dari hati. Itulah alasan bagi kita untuk terus menjaga hati, utamanya di tengah saat-saat sulit.

Ketika keadaan sulit menerpa, adakah kita tetap menjaga hati? Apakah kita tetap percaya bahwa Tuhan akan menepati janji-Nya, dan mengantarkan kita dari kesulitan?

Menjaga hati akan memberi kita kekuatan untuk bertahan. 

Bertahan dalam masa-masa sulit jelas bukan hal mudah. Badai datang menghampiri tanpa kita bisa tebak. Di saat itulah, kita perlu memilih: apakah kita akan berputus asa, atau mau berpegang kepada Tuhan?

Bersama Tuhan, percayalah bahwa kita mampu bertahan menghadapi tantangantantangan yang ada!

Related Articles:

[adrotate banner=”11″]

(Visited 4,534 times, 7 visits today)

Last modified: Oct 5

Close