Orang sering dipuji karena pengetahuan. Pasalnya, ia dipandang sebagai kunci keberhasilan. Kebanyakan orang lebih suka bergaul dan mendekatkan diri dengan orang yang berwawasan luas.
Memiliki banyak pengetahuan tentu memberi kita banyak manfaat. Tapi, kaya pengetahuan, bisa membawa kita kepada keangkuhan. Kita bisa merasa, kita yang paling tahu. Dan, dengan mudahnya, menganggap orang lain yang tidak se”tahu” kita, lebih rendah. Benarkah ia bisa mengarah pada kesombongan?
[adrotate banner=”4″]
Pengetahuan dan Sifatnya

Pengetahuan atau ilmu adalah pemahaman atau kesadaran yang diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan. Jika seseorang makin banyak tahu, secara tidak sadar ia akan merasa ‘lebih’ dari orang-orang di sekitarnya. Apalagi jika apa yang ia ketahui berhasil mengantarkannya pada kesuksesan.
Jangan heran ada ungkapan, “informasi mahal harganya!” Memang, dengan informasi yang tepat, orang bisa mendapat keuntungan. Apalagi jika informasi itu langka. Namun, makin langka informasi itu, bisa jadi makin besar kepala pemegangnya.
Dalam 1 Korintus 8:1, dikatakan, “Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.” Paulus berbicara tentang daging yang dipersembahkan pada berhala. Mereka yang tahu banyak, tanpa kasih, tentu menjadi sombong.
Alasannya? Mereka merasa lebih suci dibandingkan mereka yang tidak tahu. Itulah mengapa Paulus mengingatkan, bahwa pengetahuan (sebagaimana segala hal) harus didasari dengan kasih.
[adrotate banner=”15″]
Pengetahuan Tanpa Kasih
Ketika pengetahuan tidak diimbangi dengan kasih, ia bisa mengarah pada sikap sombong dan merendahkan orang lain.
Ilmu yang hanya digunakan untuk meningkatkan status sosial atau kekuasaan pribadi, tanpa memperhatikan kesejahteraan orang lain, adalah contoh yang menyimpang dari maksudnya.
Dalam Amsal 16:18, dikatakan, “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.” Siapapun, jika sudah dikuasai kesombongan, hanya menunggu waktu sampai terhempas.
Pengetahuan dengan Kasih

Di sisi lain, pengetahuan yang diimbangi dengan kasih bisa menjadi alat yang kuat untuk membangun dan menguatkan.
1 Korintus 16:14 mengajarkan, “Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!” Ilmu dan informasi yang disertai kasih akan membawa kedewasaan spiritual dan hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.
Bukankah baik jika kita, yang mengetahui firman Tuhan, dapat membagikannya dengan orang lain? Atau, kita yang tahu akan satu hal, dapat membuat hidup orang jadi lebih baik? Itulah mengapa mengetahui saja tidak cukup. Jika yang kita tahu itu bisa digunakan untuk membantu orang lain, di situlah apa yang kita tahu berguna.
Bukan Hanya Mengetahui, Tetapi Menggunakan
Pengetahuan memang bisa membuat sombong, tetapi itu tergantung bagaimana kita menggunakannya. Ilmu yang kita miliki, diimbangi dengan kasih dan kerendahan hati akan membawa pertumbuhan yang sehat, baik secara spiritual maupun dalam hubungan dengan sesama.
Sebagai orang Kristen, kita diajak untuk terus belajar sambil menjaga hati kita agar tidak jatuh ke dalam perangkap kesombongan.
Dengan demikian, pengetahuan bukanlah hal yang negatif; yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakannya dengan kasih dan kerendahan hati.
Related articles:
- Lakukan Ini Agar Kelemahan Kita Dipakai Tuhan
- Menjadi Remaja Kristen dengan Motivasi Hidup yang Benar dan Kuat
- Motivasi dan Disiplin: Cara Hebat untuk Produktif
- Ketika Rencanaku Bukan Rencana Allah
- Batas Tipis Antara Sombong Rohani dan Benar di Mata Tuhan
–
[adrotate banner=”13″]
–
[adrotate banner=”11″]
Last modified: Jan 8
