Seberapa besarkah alam semesta ini? bagaimana Tata Surya terbentuk? Mengapa kehidupan bisa muncul di Bumi? Adakah kehidupan di luar Bumi?
Seberapa sering kita bertanya pertanyaan-pertanyaan diatas? Terlebih dari itu, seberapa sering kita mendapat jawaban dari seseorang yang ahli di bidangnya atas pertanyaan-pertanyaan diatas?
Pada tanggal 8 Juli kemarin jemaat Jakarta berkesempatan untuk mendapat workshop tentang proses penciptaan alam semesta dan probabilitas terciptanya kehidupan – yang dihubungkan dengan iman seorang murid Yesus dari brother Dan Zachary, jemaat dari Virginia. Dan dan keluarganya kebetulan sedang berlibur di Asia Tenggara dan menawarkan diri untuk memberikan workshop kepada jemaat Jakarta.

Dan Zachary
Dan Zachary adalah Program Director untuk Energy Policy and Climate Program di John Hopkins University, salah satu universitas terbaik di Amerika. Beliau memiliki latar belakang pendidikan Ph.D dalam bidang Nuclear Science, Master dalam bidang Space and Atmospheric Physics, dan sarjana dalam bidang Physics – semua dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Latar belakang profesional beliau adalah dalam bidang general relativity, black holes, dan nuclear physics. Akhir-akhir ini beliau bekerja dalam area kebicakan untuk energi dan perubahan iklim, yang telah menghasilkan panduan untuk pemerintah lokal dan internasional. Terlepas dari semua itu, Profesor Dan sangat bersemangat dalam mengajar orang tentang Tuhan. Dia sedang menulis buku yang berjudul A Leap in Science and a Step of Faith, yang kebetulan juga merupakan judul dari workshop-nya.
Pada jam 13.30 Jemaat mulai memadati bangku ruangan. Acara workshop dimulai dengan pujian yang dipimpin oleh tim musik married ministry. Setelah menyanyikan 2 buah lagu, pendeta Franky maju untuk berdoa. Beliau adalah PIC dari acara ini.

Pendeta Budi memperkenalkan Dan kepada jemaat
Setelah berdoa, pendeta Budi maju untuk memperkenalkan Dan Zachary kepada jemaat. Ruangan yang dipenuhi oleh jemaat Jakarta dan sekitarnya antusias mendengarkan sambutan pendeta Budi. Setelah memberikan sambutan dan perkenalan Profesor Dan maju dan memulai pelajaran dalam bahasa Inggris, pendeta Budi bertugas untuk menerjemahkan. Workshop ini akan dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi pelajaran dan sesi tanya jawab.
Profesor Dan membuka pelajaran dengan menampilkan slide yang berisi foto ikan-ikan kecil yang bergerombol membentuk bola untuk menghindari pemangsa. Ia menjelaskan bahwa hal-hal seperti ini menarik perhatiannya. Kekagumannya akan kompleksitas alam semesta inilah yang membuatnya tertarik untuk mempelajari sains.

Sesi pelajaran dalam workshop
Selama kurang lebih 20 menit pertama ia membahas latar belakang pekerjaannya. Ia pernah ditempatkan di beberapa fasilitas di Eropa, termasuk diantaranya di fasilitas Compact Linear Collider Test Facility di Geneva – Swiss, tempat dimana ilmuan mencoba untuk merekayasa event Big Bang dengan cara menabrakan atom dengan kecepatan yang amat tinggi. Dia juga pernah ditempatkan di fasilitas yang mempelajari komet dan pergerakan bintang.
Setelah itu Profesor Dan membahas tentang probabilitas terciptanya kehidupan di alam semesta, dimulai dari proses terciptanya alam semesta itu sendiri (teori Big Bang), posisi kita di dalam sebuah galaksi, jenis bintang yang tepat, posisi dalam Tata Surya, penempatan benda-benda langit, hingga karakteristik Bumi yang memungkinkan terjadinya sebuah kehidupan. Dia mengajak jemaat untuk bersama-sama menghitung seberapa kecilnya persentase sebuah planet yang mendukung terjadinya kehidupan. Jemaat tampak takjub setelah mengetahui bahwa kemungkinan hal itu terjadi amat sangat kecil.
Setelah kurang lebih 1 setengah jam, pendeta Budi mengumumkan bahwa sekarang saatnya untuk istirahat sejenak. Setelah 15 menit break jemaat kembali ke tempat masing-masing. Song ministry kembali maju dan memimpin pujian sebelum pelajaran kembali dilanjutkan.
Sesi pelajaran dilanjutkan dengan Profesor Dan yang membuka buku Roma 1:19-22. Setelah membaca ayat tersebut ia mengatakan “Waktu kita melihat alam semesta dan isinya, kita melihat ciptaan-Nya. Saya merasa kagum ketika mengetahui bahwa Alkitab mencatat hal-hal yang terjadi jauh di masa lalu (proses penciptaan di kitab Kejadian). Ini membuktikan bahwa adanya sang pencipta”. Ini adalah ayat pertama yang dibuka oleh Profesor Dan. Ia menjelaskan bahwa dia terlebih dahulu menjelaskan apa yang telah diketahui oleh ilmuan dan berharap hal tersebut menguatkan iman kita akan kebesaran Tuhan.

Suasana workshop
Profesor Dan menutup sesi pelajaran dengan mengatakan bahwa dengan data-data yang dia tampilkan dan jelaskan, kita harusnya menjadi yakin bahwa Tuhan sudah mendesain masa depan yang baik untuk kita, sebab ia mempersiapkan segalanya selama milyaran tahun – hanya untuk kita. Dia mengajak jemaat untuk mengambil langkah iman.
Setelah sesi pelajaran selesai, pendeta Budi mengumumkan bahwa sekarang saatnya untuk sesi tanya jawab. Pertanyaan yang akan ditanyakan kepada Dan harus dikirim lewat pesan Whatsapp yang ditampilkan di layar. Profesor Dan menjawab kurang lebih 10 pertanyaan sebelum akhirnya sesi tanya jawab berakhir.
Salah satu pertanyaan yang ditanyakan adalah “Apakah ada makhluk hidup diluar Bumi? Jika ya, bagaimana hal itu akan mempengaruhi iman anda?” , Profesor Dan menjawab “Saya percaya Yesus telah datang ke Bumi untuk menyelamatkan kita. Apa artinya jika ada mahkluk hidup lain diluar sana? Ini adalah pemikiran pribadi saya. Terkadang kita memposisikan Tuhan di dalam kotak yang kecil padahal kita tidak mengerti kekuatan dan kompleksitas Tuhan. Tuhan tidak hidup dalam waktu. Tuhan tidak terikat oleh hal-hal yang kita ketahui. Tuhan tidak terikat oleh masalah-masalah dan pertanyaan kita. Secara personal saya tidak percaya akan adanya kehidupan diluar Bumi, namun jikalau ternyata ada, itu tidak akan mempengaruhi iman saya akan Tuhan sama sekali.”
Tuhan tidak hidup dalam waktu. Tuhan tidak terikat oleh hal-hal yang kita ketahui. Tuhan tidak terikat oleh masalah-masalah dan pertanyaan-pertanyaan kita.

Brother Dan saat sesi tanya jawab
Setelah sesi tanya jawab pendeta Budi menutup acara dengan doa. Setelah doa, para jemaat bergegas mengerumuni Profesor Dan untuk mengucapkan terima kasih dan bertanya lebih lanjut. maklum, ia hanya menjawab 10 pertanyaan dari kurang 30an pertanyaan yang dikirimkan.
Pelajar dari Profesor Dan Zachary sangat membantu jemaat dalam mengerti lebih lagi bahwa Tuhan berkuasa atas alam semesta, bahwa kita sangat special dimata-Nya. Dia mempersiapkan alam semesta ini selama milyaran tahun untuk akhirnya ditempati manusia, bahkan rela turun ke Bumi yang diciptakannya untuk menebus dosa kita.
Artikel terkait: Live Life Community – A Place Called Home
Last modified: Aug 21