Written by gery 9:19 am Bible & Character, Biblical Talk, Devotionals, Spiritual Life

Kesetiaan: Mempertahankan yang Baik, Meskipun Harganya Mahal

kesetiaan - gereja gkdi - cover

Jika kita menghargai kesetiaan, apalagi Tuhan.

Kita suka dengan orang-orang yang setia. Orang yang konsisten dan mau mengikuti kita, baik suka maupun duka. Tak heran, sifat setia adalah sebuah harta yang berharga.

Tak heran kita suka sekali dengan orang yang seperti ini. Namun, kita tahu bahwa mencari orang yang setia jelas tidak mudah (Amsal 20:6). Seperti apa sih orang yang setia itu? 

[adrotate banner=”4″]

Orang-Orang Rekhab: Contoh Kesetiaan yang Menginspirasi

Beruntungnya, Alkitab kembali hadir dengan contoh yang mengagumkan.

Salah satu kisah yang menggambarkan kesetiaan dengan sangat jelas adalah kisah orang-orang Rekhab dalam kitab Yeremia 35.

Siapakah orang-orang ini? Mereka adalah keturunan Rekhab orang Keni, yang masih bersaudara dengan Musa (Hakim-Hakim 1:6). Dalam Yeremia 35, Tuhan memerintahkan Nabi Yeremia untuk menguji kesetiaan mereka. Yeremia membawa mereka ke Bait Allah dan menawarkan anggur untuk mereka minum. Namun, mereka ini menolak.

Mereka tegas mengikuti ajaran nenek moyang mereka, Yonadab bin Rekhab: tidak minum anggur, tidak membangun rumah, dan hidup dalam tenda-tenda sebagai pengembara. 

Tuhan sangat menghargai kesetiaan mereka. Melalui Yeremia, Tuhan menyampaikan bahwa orang-orang Yehuda seharusnya belajar dari kesetiaan orang-orang Rekhab. 

Tuhan menjanjikan berkat kepada mereka, bahwa akan selalu ada keturunan Rekhab yang melayani-Nya (Yeremia 35:19).

Meneladani Mereka yang Setia

kesetiaan - gereja gkdi - 1

Apa yang bisa kita pelajari dari orang-orang Rekhab? 

1. Kesetiaan Mahal Harganya

Untuk bisa setia, tak jarang kita mesti berkorban. Orang-orang Rekhab menolak kenyamanan demi menjaga perintah nenek moyang mereka.

Bayangkan, mereka tak punya rumah tetap, tak minum anggur, tak bertani, dan hidup mengembara. Semua karena perintah Yonadab. Apa alasan mereka menaati perintah itu? Kita tak tahu. Akan tetapi, mereka taat melakukannya. 

Inilah contoh yang patut kita ikuti, untuk setia kepada apa yang Tuhan perintahkan. Sudah tentu ada kalanya kita akan menderita, namun kita tahu bahwa mengikut Tuhan adalah pilihan terbaik.

Kata Tuhan di Matius 16:24,  “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku.” Kesetiaan bukanlah sesuatu yang mudah atau murah. Kita harus menolak godaan dunia, meninggalkan kenyamanan, atau menghadapi tekanan dari sekitar hanya untuk tetap teguh pada kebenaran firman Tuhan.

2. Tuhan Akan Menjaga

Namun kita tahu, akan ada upah besar bagi mereka yang menang (Wahyu 2:7, 11). Juga, Tuhan akan menjaga mereka yang setia.

Tuhan selalu menghargai kesetiaan umat-Nya. Dalam kisah orang-orang Rekhab, kita melihat bagaimana Tuhan berjanji untuk menjaga keturunan mereka karena kesetiaan mereka. 

[adrotate banner=”15″]

Demikian juga dengan kita. Meskipun kadang-kadang kesetiaan menuntut pengorbanan dan perjuangan, kita bisa yakin bahwa Tuhan melihat setiap tindakan ketaatan kita.

1 Korintus 15:58 mengingatkan kita, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”

Tuhan tidak pernah melupakan mereka yang setia kepada-Nya. Bahkan ketika dunia mungkin tidak memperhatikan atau mengakui pengorbanan kita, Tuhan yang melihat segala sesuatu akan memberikan upah yang layak.

Tantangan Kesetiaan di Zaman Sekarang

kesetiaan - gereja gkdi - 2

Di zaman modern ini, kesetiaan sering kali diuji. 

Dunia menawarkan banyak hal yang bisa mengalihkan kita dari Tuhan: materialisme, kesuksesan duniawi, dan gaya hidup yang serba mudah. Namun, sebagai orang percaya, kita baiklah tetap setia kepada Tuhan. Apapun harganya. 

Tuhan tidak meminta kita untuk hidup dalam kemiskinan atau kekurangan seperti orang-orang Rekhab, tetapi Ia meminta kesetiaan kita dalam menghadapi tantangan-tantangan rohani di sekitar kita.

Satu contoh sederhana adalah bagaimana kita tetap setia kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah kita tetap menjaga hubungan kita dengan Tuhan melalui doa dan membaca firman, meskipun kita sibuk? Apakah kita tetap setia berbuat kebenaran, meskipun lingkungan kita menekan untuk berkompromi?

 Dalam Amsal 3:3, firman Tuhan berkata, “Janganlah kiranya kasih dan kesetiaan meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu.”

Tetap Setia Meski Mahal Harganya

Kesetiaan adalah panggilan setiap orang percaya. Melalui kisah orang-orang Rekhab, kita belajar bahwa untuk setia sering kali menuntut pengorbanan, tetapi Tuhan menghargai mereka yang tetap teguh. 

Seperti yang dikatakan dalam Wahyu 2:10, “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”

Related articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 2,149 times, 1 visits today)

Last modified: Sep 10

Close