“Wah, hoki banget lu!” kata seseorang kepada temannya. Sang teman baru saja menang undian berhadiah mobil. “Pake dukun mana nih, biar mantap?”
“Dukun dari mana?” rengut sang teman, sedikit kesal. “Kalau gue untung, ya untung aja lah!”
[adrotate banner=”4″]
Kisah di atas memang fiksi, tetapi kita belajar bahwa keberuntungan – atau hoki – adalah sesuatu yang di luar kendali kita. Pendeknya, sebuah kebetulan. Adakah hidup kita, entah sebagian atau seluruhnya, dikendalikan oleh kebetulan?
Tak Pernah Ada yang Kebetulan
Keberuntungan memang terkesan random. Atau kebetulan. Namun, kita tahu bahwa hidup tak pernah soal kebetulan.
Alkitab mengajarkan kita bahwa seluruh bagian dalam hidup kita berada dalam kendali Tuhan. Sebagai contoh, dalam Matius 10:29-31, dikatakan bahwa bahkan burung pipit yang jatuh ke tanah pun berada dalam pengawasan Bapa di surga. Jadi, ketika kita mengalami momen-momen keberuntungan, sebenarnya kita sedang menyaksikan penyertaan Tuhan dalam hidup kita, bukan sekadar hoki.
Ada juga pandangan, bahwa beruntung adalah ketika usaha bertemu dengan kesiapan. Jadi, kita beruntung karena kemampuan kita sendiri. Namun, ingatlah Amsal 16:9 yang mengatakan, “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.” Ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap kesuksesan atau keberuntungan, ada tangan Tuhan yang membimbing.
[adrotate banner=”15″]
Maka, sikap yang tepat adalah dengan bersyukur. Mengakui bahwa setiap keberuntungan adalah berkat dari Tuhan merupakan bentuk penghormatan kita terhadap kebesaran dan kebaikan-Nya.
Hoki sebagai Alat Tuhan
Hoki sering kali hadir dalam bentuk yang tidak kita duga. Kadang, ia datang sebagai kesempatan yang tidak terduga atau pertolongan di saat yang tepat. Misalnya, Anda membutuhkan sesuatu, dan secara tak terduga seorang teman membawakan sesuatu yang Anda butuhkan tersebut? Atau misalnya, Anda berdoa supaya tidak turun hujan karena mau pergi ke suatu tempat, dan hujan baru turun setelah Anda sampai ke sana?
Itu pun termasuk dalam keberuntungan. Bukan sekadar keberuntungan, tetapi pertolongan Tuhan.
Jangan lupa bahwa Tuhan menolong kita. Mazmur 54:6 berkata, “Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku.” Ini berarti apa yang kita anggap sebagai hoki, sebenarnya adalah cara Tuhan bekerja dalam hidup kita.
Tuhan menggunakan momen-momen yang kita anggap hoki ini untuk mengajarkan kita, sehingga kita melihat penyertaan-Nya. Keberuntungan bisa menjadi sarana Tuhan untuk menyampaikan pesan atau membuka pintu baru dalam hidup kita.
Hoki: Bukan Akhir, Tetapi Awal
Akhirnya, penting untuk diingat bahwa hoki bukanlah tujuan akhir dalam hidup kita sebagai Kristen. Efesus 2:10 mengatakan, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Hoki adalah salah satu cara Tuhan menuntun kita untuk mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi. Jadi, ketika keberuntungan menghampiri, terimalah dengan hati yang bersyukur, namun tetap fokus pada rencana yang lebih besar yang telah Tuhan persiapkan bagi kita. Dalam segala hal, biarlah hoki yang kita alami membawa kemuliaan bagi nama-Nya.
Bagian dari Rencana yang Indah
Dengan cara pandang ini, kita akan menyadari bahwa setiap hoki bukan hanya sekedar keberuntungan, tetapi merupakan bagian dari rencana indah Tuhan dalam hidup kita. Jadi, selanjutnya ketika seseorang bertanya, “Hoki dalam hidup ini, memangnya ada?” Kita bisa tersenyum dan berkata, “Lebih dari itu, ada penyertaan Tuhan yang luar biasa.”
Related articles:
- Tiang Awan dan Tiang Api: Penyertaan Tuhan di Masa Sulit
- Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau, Benarkah?
- Bingung Menghadapi Tantangan? Sudah Berdoa?
- Kalahkan “Raksasa” Anda dengan 3 Taktik Ini
- Sering Terjebak Drama? Kenali Penyebab dan Solusinya
–
[adrotate banner=”13″]
–
[adrotate banner=”11″]
Last modified: Jan 15
