Untuk menjawab pertanyaan, “Apakah hari Valentine boleh dirayakan?”, tentu kita harus tahu apa yang dimaksud dengan valentine itu sendiri. Juga, apa sih yang biasanya dilakukan pada saat merayakannya?
Sejarah menulis tentang lahirnya hari Valentine (Valentine’s day) yang mengundang adanya pro dan kontra di beberapa kalangan. Konon katanya, Valentine adalah nama salah seorang biarawan yang diakui pada abad ke 3 dalam perayaan agama Romawi kuno. Perayaan agama tersebut dikenal dengan istilah Feast of Lupercalia, yakni perayaan paganisme untuk melawan roh-roh jahat, memurnikan kota, memberikan kesuburan dan kesehatan.
[adrotate banner=”4″]
Valentine Dirayakan Setiap 14 Februari, Ternyata Tidak.

Terlepas dari benar atau tidaknya sejarah hari Valentine tersebut, namun hal yang paling identik dengan Valentine’s day adalah hari dimana orang-orang merayakan kasih sayang atau perasaan cinta mereka. Hampir seluruh dunia menganggap Valentine ini hanya dirayakan oleh pasangan dua sejoli atau mereka yang berstatus pacaran. Valentine’s day juga jatuh di tanggal 14 Februari berdasarkan tanggal perayaan feast of lupercalia.
Jika merujuk pada kisah feast of lupercalia, mungkin Anda tidak akan setuju untuk turut serta merayakan Valentine’s day. Namun, jika Anda tidak mengetahui detail sejarahnya dan mungkin tidak terlalu memusingkan apa yang terjadi dalam perayaan agama Romawi kuno tersebut, tidak salah jika Anda berpikir merayakan Valentine’s day adalah hal yang wajar atau sah-sah saja.
Kembali jika melihat sejarahnya tadi, apakah mereka yang berpacaran merayakan kasih sayang atau perasaan cinta mereka hanya di setiap tanggal 14 Februari saja? Lalu, siapa saja yang boleh merayakan hari Valentine? Apakah hanya mereka yang berstatus pacaran atau yang sudah mempunyai pasangan saja?
Untuk menjawab pertanyaan di atas dan untuk membuat kita lebih mengerti apakah boleh merayakan Valentine’s day atau tidak, mari kita pelajari lebih lanjut.
[adrotate banner=”15″]
Terlepas dari asal muasal terciptanya Valentine’s day, Anda tentu sepakat bahwa setiap manusia harus saling mengasihi. Jika Valentine’s day terlihat seolah membatasi perayaan hanya bagi mereka yang berpasangan saja, namun, firman Tuhan justru memberi perintah agar setiap orang saling mengasihi.
Kasih dan cinta merupakan sebuah ungkapan emosi yang sangat kuat dari manusia. Alkitab sendiri mengajarkan bahwa mengasihi Tuhan dan sesama adalah hal yang utama.
Ada 4 jenis kasih yang diajarkan berdasarkan Alkitab. Mari, kita pelajari lebih dalam!
4 Jenis Kasih di dalam Alkitab
1. Kasih Agape
Kasih Agape adalah jenis kasih tanpa syarat (unconditional love), yang sangat nyata kita dapatkan dari Allah, Tuhan kita. Ayat di bawah ini adalah salah satu bukti Tuhan mengasihi kita dengan kasih Agape.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” – Yohanes 3:16
Bahkan, dalam keadaan berdosa dan ketidakmampuan kita untuk membuat diri kita kudus, Yesus mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan kita. Dalam Alkitab, kasih Agape selalu menunjukkan bentuk kasih Tuhan kepada manusia.
Ketika manusia berupaya untuk mengasihi Tuhan, benar, bahwa itupun disebut juga kasih, namun, bukan kasih Agape. Masih ingat kisah ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya dan bertanya kepada Simon Petrus sebanyak 3 (tiga) kali? Kisah ini tertulis dalam Yohanes 21:15-19. Yesus bertanya 2 (dua) kali dengan memakai kata αγαπαω – AGAPAÔ kepada Petrus. Lalu Petrus menjawab bahwa dia φιλεω – PHILEÔ kepada Yesus. Lalu, sampai pada pertanyaan ke 3 (tiga) kali, barulah Yesus menggunakan kata “Phileo”, dan Petrus tetap menjawab dengan kata “Phileo”.
Hal itu menunjukkan bahwa Agape selalu hanya menggambarkan kasih Allah kepada manusia. Lalu kasih yang kita (manusia) bisa lakukan apa? 3 (tiga) jenis kasih di bawah ini jawabannya.
2. Kasih Filia (Phileo)
Kasih Filia (Phileo) adalah kasih dalam pertemanan, persahabatan, antara sesama manusia namun mereka yang tidak memiliki pertalian darah. Jenis kasih ini jugalah yang kita juga bisa lakukan kepada Tuhan.
“Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” – Yohanes 15:12
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” – Yohanes 14:15
“Barangsiapa tidak mengasihi, maka ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” – 1 Yohanes 4:8
Dari beberapa ayat di atas, kita bisa melihat bahwa kasih Phileo juga menggambarkan kasih atau perasaan Tuhan kepada kita, yang kita bisa aplikasikan kepada sesama kita. Ada banyak contohan kasih Phileo di dalam Alkitab, sebagai contoh kisah persahabatan Daud dan Yonatan (1 Samuel 18), Paulus dan Barnabas (Kisah Para Rasul 9).
Tuhan mengajarkan dan juga menasihatkan kita untuk saling mengasihi sesama kita, dan inilah yang disebut kasih persaudaraan. Sekalipun tidak terikat dalam hubungan darah, namun kasih Phileo adalah pintu untuk kita keluar dari cara dan sikap egois yang hanya mengasihi diri sendiri. Ingat, mengasihi sesama bukanlah pilihan, namun berupa perintah Tuhan.
3. Kasih Storge

Kasih Storge adalah jenis kasih dalam keluarga, antara orangtua dan anak, suami dan istri, saudara kandung, cucu, dan semua orang yang ada dalam lingkaran keluarga. Dalam kasih Storge, kasih sayang muncul dikarenakan adanya hubungan keluarga.
Contoh dalam keluarga Nuh. Tindakan Nuh kepada keluarganya yang ditulis dalam Kejadian 7:7, “Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu.” Terlihat adanya kasih dan kepedulian Nuh yang sangat besar kepada istri dan anak-anaknya, juga menantunya.
Tahukah Anda, bahwa kasih Storge ini sangat penting dan merupakan salah satu dasar yang kuat untuk kita bisa mengasihi sesama kita (yang tidak bertalian darah).
Mengapa kasih Storge sangat penting?
Pernahkah Anda melihat kisah kejahatan yang terjadi di dalam lingkungan keluarga? Tentu, kita tidak menginginkan hal ini terjadi dalam keluarga kita. Lawan dari kasih Storge adalah “astorgous”, yang artinya tanpa kasih sayang. Bahkan dalam 2 Timotius 3:2 dan Roma 1:31 sudah tercatat bagaimana anak-anak bisa menjadi garang dan tidak tunduk kepada orangtua.
Oleh sebab itu, Alkitab sangat detail mengajarkan tentang kasih mesra antara suami-istri (Efesus 5:22-25), orangtua dan anak (Ulangan 5:16, Efesus 6:1), dan saudara sekandung (Kejadian 45:1-28). Ini hanya baru sebagian kecil contoh kasih Storge yang bisa kita teladani.
Mari, sebagai pribadi yang mengaku mengenal Kristus yang adalah kasih, sudah sepatutnya kita mengasihi semua orang yang ada dalam keluarga kita yang Tuhan percayakan untuk berada bersama-sama dalam lingkungan keluarga.
4. Kasih Eros

Kasih Eros adalah jenis kasih yang berhubungan dengan adanya romantisme yang juga mengandung unsur ketertarikan secara seksual. Bisa diaplikasikan dalam hubungan suami-istri, dan adanya ketertarikan antara pria dan wanita yang berpacaran maupun bertunangan.
Kasih Eros bisa dianggap sebagai hadiah dari Tuhan walaupun tidak tertulis secara eksplisit dalam Alkitab, namun dapat dilihat dalam kitab Kidung Agung terdapat ungkapan dan gambaran akan kasih Eros tersebut.
Hari Valentine Vs. Setiap Hari, Hari Kasih Sayang?
Setelah mengetahui 4 jenis kasih yang dijelaskan di atas, kira-kira, apa yang Anda dapat pelajari? Apakah Anda menemukan kaitannya dengan hari Valentine? Apakah ada perintah untuk merayakannya hanya di setiap tanggal 14 Februari saja?
Tentu, kita bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Merayakan hari kasih sayang dan mengungkapkan rasa kasih kita terhadap sesama adalah setiap hari dan setiap saat. Tentu, yang paling utama adalah mengaplikasikan kasih kita terhadap Allah, sehingga inilah yang menjadi modal untuk kita bisa mengasihi sesama dengan cara yang sehat dan benar.
Inti atau pesan yang paling utama adalah hendaklah kita mengasihi Tuhan dan sesama selama kita hidup. Bukan perkara boleh tidaknya merayakan hari Valentine yang kisahnya dihebohkan dan menjadi gempar oleh dunia ini, namun bagaimana kasih sayang dan sikap saling mencintai sesama, kita lakukan berdasarkan kebenaran firman Tuhan.
Ingatlah bahwa Tuhan sangat mengasihi kita (Agape), sehingga sudah sepatutnya kita saling mengasihi sesama manusia (Phileo), dan mengasihi keluarga kita (Storge), dan mensyukuri hadiah dari Tuhan dengan memelihara kasih dengan pasangan kita (Eros).
Mari kita berikan kasih sayang kepada orang-orang disekitar kita setiap hari!
Related articles:
- It’s All About Love! Definisi Cinta Berdasarkan Alkitab
- Jatuh Cinta atau Tetap Cinta?
- Kasih Sayang Orang Tua: Mengutamakan Hati, Bukan Penampilan
- Bahasa Kasih Tuhan
- Bagaimana Cara Mengajarkan Kasih kepada Anak?
[adrotate banner=”13″]
–
[adrotate banner=”11″]
Last modified: Feb 23