Written by Sui Ching 12:12 pm Devotionals, Biblical Talk, Lifestyle, Self Development, Spiritual Life

Meraih Mimpi Bersama Tuhan – Gereja GKDI

Setiap kita pasti punya angan-angan meraih mimpi suatu hari. Salah satunya: mendapat pekerjaan yang sesuai, baik secara skill maupun penghasilan.

meraih-mimpi-gkdi-cover

[adrotate banner=”4″]

Setiap kita pasti punya angan-angan meraih mimpi suatu hari. Salah satunya: mendapat pekerjaan yang sesuai, baik secara skill maupun penghasilan.

Apalagi bagi kamu yang baru saja menyelesaikan kuliah. Mendapat pekerjaan sesuai jurusan terasa seperti mimpi jadi nyata.

Ada mimpi besar yang ingin kamu kejar. Kamu ingin pekerjaan yang sesuai dengan passion kamu. Namun, kenyataan belum tentu seindah itu.

Kamu telah mengirim CV sebanyak-banyaknya, berkali-kali wawancara, namun ujungnya gagal. Bagaimana jadinya?

Apakah mimpi saya bisa menjadi kenyataan? Mengapa begitu sulit setiap kali mendapatkan apa yang saya inginkan? Mengapa hidup saya begitu penuh tantangan?

Jangan patah semangat! Ada hal-hal yang bisa kamu pelajari dalam menggapai cita-citamu. Yuk, kita belajar bagaimana bersama Tuhan kita bisa meraih mimpi kita.

Seimbangkan Idealisme dan Kenyataan

meraih-mimpi-gkdi-1

Kisah Para Rasul 18:3 Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama=sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.

Rasul Paulus yang adalah seorang yang terpelajar, bahkan dididik di bawah pimpinan tokoh Yahudi yang terkemuka pada zaman itu yaitu Gamaliel (Kis 22:3). 

Dengan kata lain, Paulus punya kualifikasi untuk menjadi ahli agama. Namun, Paulus masih bekerja sebagai tukang kemah. Ini agar ia tidak membebani jemaat yang ia pimpin.

Apa yang bisa kita pelajari dari Paulus? Yaitu untuk seimbang dalam idealisme dan kenyataan. Memang, boleh saja mencari pekerjaan sesuai minat dan bakat kamu, tetapi jangan batasi diri. Misalnya, dengan melamar satu jenis pekerjaan yang kamu sukai.

Sebaliknya, kirimkan lamaran di manapun ada peluang. Banyak contoh orang dengan latar pendidikan tertentu, namun sukses dengan pekerjaan yang sama sekali berbeda.

Karena kita tidak pernah tahu, kemana jalan hidup akan membawa kita. Ada lebih dari satu jalan untuk meraih mimpi. Jadi, jangan tutup peluang apa pun dalam hidupmu. 

Anak saya, lulus dari fakultas ilmu komunikasi, awalnya hanya melamar di perusahaan yang sesuai passionnya. Ternyata, ia malah diterima di salah satu bank ternama, dan harus belajar lagi dari nol. Apakah salah? Tidak. Ia mendapatkan gaji yang layak dengan fasilitas mewah lainnya.

So, tidak ada salahnya juga mencoba pekerjaan yang mungkin bukan minat kamu.

Selagi menunggu pekerjaan, kamu bisa mencoba untuk mencocokkan karier dengan dirimu. Apa yang ingin kamu capai, risiko apa yang bisa kamu ambil, dan apa yang tidak kamu inginkan dalam pekerjaan.

Percaya Diri Dengan Kemampuan Yang Kamu Miliki

meraih-mimpi-gkdi-2

1 Samuel 17:49 lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah.

Kamu pasti ingat kisah heroik ini. 

Lebih dari sekadar Daud mengalahkan Goliat, Daud menunjukkan kepercayaan diri meski masih belia (pastinya ia juga percaya kepada Tuhan). 

Ia mendatangi Goliat yang tingginya 6 hasta atau 2,7 meter. Baju zirahnya 5000 syikal atau sama dengan 75Kg.  Ia juga membawa  tombak, yang gagangnya seperti pesa tukang tenun. Dan mata tombaknya itu enam ratus syikal beratnya atau sama dengan 9 kilogram! (1 Samuel 17:4-7)

Dan Daud menghadapinya berbekal sebuah tongkat, ketapel dan sebuah batu kecil!  (1 Samuel 17:40)

Saya teringat saat anak sulung saya sedang interview untuk pekerjaan multimedia. Di saat menunggu giliran, ia mengabari saya melalui pesan. 

Ia mengatakan bahwa ia tidak percaya diri, karena orang-orang yang bersamanya saat itu membawa kamera canggih terbaru dan laptop mahal yang bagus. Mereka pun terlihat piawai dan berpengalaman.

Namun, saya mengatakan kepadanya bahwa ia harusnya percaya diri bukan karena barang-barang bawaannya. 

Ia harus lebih percaya diri dengan kemampuannya. Saya juga mengatakan bahwa mereka yang membawa peralatan canggih dan mewah tersebut, belum tentu diterima. 

Saya menyarankan agar ia keluar ruangan untuk berdoa, dan meminta Tuhan menolongnya dan membantunya.

Akhir dari wawancara hari itu, si sulung lulus masuk ke tahap selanjutnya, bahkan di tahap akhir, ia lah yang diterima oleh perusahaan tersebut!

Berdoa, Mohon Petunjuk Tuhan

meraih-mimpi-gkdi-3

Yohanes 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu

Tuhan sangat ingin memberkati kamu. Ayat ini mengatakan bahwa Tuhan sangat ingin kita meminta kepadaNya supaya kita menerima, sehingga kita dipenuhi sukacita.

Saya ingat  sewaktu si sulung mencari pekerjaan, ia sempat menunggu 3 bulan lamanya, meskipun ketika itu ia belum diwisuda.

Suatu hari ia mendatangi saya dan dengan sedih ia berkata bahwa ia mulai ragu apakah ia bisa meraih mimpi kecilnya untuk bekerja. Apakah suatu hari nanti ia bisa sukses seperti orang lain. Kami menghabiskan malam berbincang panjang lebar, hingga ia merasa tenang dan lega.

Keesokan harinya sewaktu saya dalam perjalanan bekerja, saya berdoa dan memohon kepada Tuhan. Saya memohon agar Tuhan mengabulkan permintaan si sulung sehingga ia bisa meraih mimpi pertamanya.

Dua hari kemudian, dua perusahaan besar sama-sama menyatakan bahwa ia telah lulus seleksi tahap akhir di hari yang bersamaan!

Begitu juga dengan kamu, kamu harus berdoa, datang kepada Tuhan dengan kerendahan hati, dan meminta kepada-Nya. Ia tidak akan menolak permintaanmu.

Meraih mimpi bersama Tuhan bukan mustahil. Mungkin kamu harus melewati banyak proses. Namun teruslah berdoa dan meminta kepadaNya. Tuhan pasti akan menunjukkan jalanNya kepadamu, perlahan namun pasti. 

Si sulung sempat dilema antara memilih pekerjaan sesuai minatnya, atau pekerjaan yang jauh dari ketertarikannya. Namun setelah meminta nasehat, lalu berdoa, ia pun merasa bahwa Tuhan telah menunjukkan pekerjaan yang terbaik. Semua tergantung keputusannya. Ia pun mulai membuang idealismenya dan belajar realistis. 

Ketika kamu berdoa, mohon petunjuk Tuhan, ikuti petunjuk tersebut, niscaya kamu mendapatkan pekerjaan yang terbaik. Suatu saat kelak, kamu pasti akan meraih mimpi kamu. Semoga sukses!

Related Articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 1,744 times, 1 visits today)

Last modified: Apr 4

Close