[adrotate banner=”4″]

Pernahkah Anda merasa hidup ini penuh derita? Terutama ketika masalah dan kesulitan datang silih berganti. Atau, apakah Anda mengalami satu masalah yang belum juga berakhir? Lama Anda berjuang, namun seolah tak ada titik terang.

Anda tak kuat lagi. Sudah banyak yang Anda lakukan, namun hari-hari tetap terasa berat. Anda pun kelelahan secara jasmani maupun rohani.

Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Lelah dengan kehidupan, adalah hal yang wajar dan normal. Semua orang pasti pernah mengalaminya. Yuk, cari tahu bagaimana sikap kita ketika berada di titik ini.

Derita Hidup Membawa Keselamatan

derita-gkdi-1

Yesaya 38:17 Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku: Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapanMu

Di Yesaya 38 terdapat kisah Raja Hizkia ketika ia sembuh dari sakitnya.  Diceritakan  bahwa karena keangkuhannya, dan tidak adanya rasa terimakasih kepada Tuhan, menyebabkan Tuhan murka, dan Hizkia mendapat sakit yang nyaris merenggut nyawanya (2Tawarikh 32:24-25).

Lalu Hizkia berdoa kepada Tuhan dan menangis dengan sangat (Yesaya 38:2-3). Allah mendengar doanya, dan melihat air matanya, sehingga diberikan tanda ajaib. Tuhan Allah memperpanjang umurnya 15 tahun lagi (Yesaya 38:5). 

Apa yang kita bisa belajar dari kisah Hizkia? Penderitaan yang ia alami mengubahkan dirinya. Sembuh dari sakit parah membuat Hizkia bersyukur. Karena telah melalui penderitaan pahit, ia merendahkan hati, bertobat di hadapan Tuhan. Hizkia mengingat kembali, betapa ia melupakan Tuhan yang sudah menyertainya selama ini.

Derita yang Hizkia alami mengubahkan dirinya. Ia selamat, dan berubah hatinya.

Tuhan Memperlakukan Anda Seperti AnakNya

derita-gkdi-2

Derita hidup tidak selamanya buruk. Ketika hidup memiliki banyak pergumulan, masalah dan derita terasa tiada henti, jangan bosan dan lelah karenanya.

Seperti misalnya, hajaran sewaktu Anda kecil. Ingatkah Anda ketika menerima hukuman setelah berbuat salah? Memang, hukuman tidak mengenakkan, namun Anda belajar tentang peraturan, disiplin, dan konsekuensi. Rasa sakit itu membentuk Anda jadi lebih baik.

Demikian pula derita yang kita alami saat ini. Anggaplah hal tersebut adalah ujian kenaikan kelas iman Anda ke level yang lebih tinggi. Ujian untuk membentuk karakter, seperti kesabaran, ketekunan, dan kerja keras.

Ibrani 12:5b-7 “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkanNya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak.”

Jadi jangan lekas merasa Tuhan tidak sayang lagi kepada Anda karena membiarkan Anda menghadapi derita hidup berkepanjangan.

Nantikan Tuhan Bertindak

derita-gkdi-3

Yesaya 30:18 Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasihNya kepada kamu; sebab itu ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!

Seringkali kita bertanya-tanya, kapan Tuhan akan menjawab doa? Mengapa Tuhan tidak langsung saja memenuhi apa keinginan kita? Mengapa kita harus menunggu? Kapan derita ini akan berakhir? 

Nabi Yesaya mengatakan bahwa TUHAN ingin sekali menunjukkan kasihNya kepada kita! Karena Tuhan itu adil, dan dikatakan bahwa orang yang menanti-nantikan Tuhan adalah orang yang berbahagia.

Ketika Ayub dalam penderitaan, Tuhan menantikan saatnya Ia membebaskan Ayub dari derita yang ia alami. Dan ketika Tuhan bertindak, Ayub bukan hanya dibebaskan dari kesengsaraannya saja, Tuhan bahkan memberikan berkat berlimpah melebihi kesengsaraan dan derita yang Ayub alami. Tuhan memberkati Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu! (Ayub 42:10)

Yesaya 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah

Ayat ini mengatakan, bahwa ketika kita menantikan Tuhan, kita akan mendapat kekuatan baru seperti rajawali dengan kepak sayapnya. Kita berlari, tapi tidak lesu, Kita berjalan, mungkin mendaki gunung tinggi, menyeberangi lautan dan turun ke lembah yang dalam, namun tidak menjadi lelah. 

Jadi, nantikanlah Tuhan di dalam derita yang Anda hadapi saat ini. Anda tidak akan menjadi lelah, sebaliknya mendapat kekuatan baru setiap hari!

Related Articles:

[adrotate banner=”13″]

[adrotate banner=”11″]

(Visited 1,096 times, 2 visits today)

Last modified: Aug 25

Close