Kitab Kejadian bukan hanya sekedar pembuka Alkitab, melainkan pondasi dari seluruh rencana keselamatan Allah bagi umat manusia. Dari penciptaan dunia hingga kisah-kisah patriarkal seperti Abraham, Ishak, dan Yakub, kitab ini penuh dengan pelajaran rohani yang memperdalam iman kita.
[adrotate banner=”4″]
Di balik cerita-cerita yang mungkin sudah sering kita dengar, tersembunyi fakta-fakta mengejutkan yang membawa makna baru jika direnungkan dengan hati yang terbuka. Kita akan menelusuri lima fakta dari Kitab Kejadian yang tidak hanya menarik, tetapi juga sangat membangun iman kita.
[adrotate banner=”15″]
Sebelum kita masuk ke poin-poin utamanya, mari buka hati dan pikiran untuk melihat bahwa setiap bagian dari Firman Tuhan, termasuk kitab yang pertama ini, tetap relevan dan hidup bagi kehidupan kita hari ini.
1. Kata “Allah” Muncul Lebih Dari 30 Kali di Pasal Pertama

Fakta ini menunjukkan bahwa fokus utama dalam penciptaan adalah Allah sendiri. Dalam Kejadian pasal 1, Allah disebutkan secara eksplisit berulang kali, menekankan bahwa segala sesuatu berasal dari-Nya dan diatur oleh kehendak-Nya. Ini membuktikan bahwa alam semesta tidak tercipta secara kebetulan, melainkan melalui rancangan ilahi yang sempurna.
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Kejadian 1:1) menjadi dasar keyakinan kita bahwa iman kita berakar pada kebenaran absolut, bukan teori spekulatif. Fakta ini juga mengingatkan kita bahwa Allah adalah pusat dari seluruh ciptaan, bukan manusia. Segala sesuatu diciptakan untuk kemuliaan-Nya, dan ini meneguhkan posisi kita sebagai ciptaan yang bergantung penuh kepada Pencipta.
2. Kejatuhan Manusia Sudah Diketahui Tuhan Sebelumnya, Namun Ia Tetap Menciptakan Manusia

Dalam Kejadian 3, kisah kejatuhan Adam dan Hawa sangat menyedihkan. Namun, yang mengejutkan adalah bahwa Tuhan sudah mengetahui potensi manusia untuk jatuh, tetapi tetap memilih untuk menciptakan mereka dengan kasih. Ini menggambarkan karakter Allah yang penuh belas kasihan dan kasih karunia. Ia tidak pernah menyerah pada ciptaan-Nya.
Justru dalam kelemahan manusia, rencana penebusan-Nya mulai dinyatakan. Kasih Tuhan tidak bersyarat; Ia tetap memberikan kebebasan kepada manusia meskipun tahu resikonya. Ini menunjukkan betapa dalamnya kasih dan komitmen-Nya untuk menjalin hubungan yang sejati dengan manusia.
3. Janji tentang Kedatangan Yesus Ada di Kejadian 3:15

Banyak yang tidak menyadari bahwa janji tentang kedatangan Yesus pertama kali disebut dalam kitab Kejadian. Dalam Kejadian 3:15, Allah berkata kepada ular: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Ini adalah nubuat pertama tentang kemenangan Kristus atas iblis. Fakta ini menunjukkan bahwa sejak awal, Tuhan telah merancang jalan keselamatan. Janji ini bukan hanya pengharapan bagi masa depan, tetapi juga penguatan bagi iman kita hari ini. Tuhan yang berjanji untuk mengalahkan kuasa gelap adalah Tuhan yang juga berjalan bersama kita saat ini.
4. Kitab Kejadian Menunjukkan Bahwa Iman Adalah Kunci Hubungan dengan Allah

Dari tokoh-tokoh seperti Nuh, Abraham, hingga Yusuf, kita melihat bahwa iman mereka kepada Allah membawa dampak besar. Abraham percaya kepada Allah dan itu diperhitungkan sebagai kebenaran (Kejadian 15:6). Fakta ini memperkuat kepercayaan kita bahwa hubungan yang benar dengan Tuhan bukan berdasarkan perbuatan semata, tetapi karena iman kepada-Nya.
Ini adalah prinsip yang terus berlaku sampai Perjanjian Baru dan kehidupan kekristenan kita hari ini. Iman membuka jalan bagi perkenanan Tuhan dalam kehidupan manusia. Keteladanan para tokoh iman di kitab ini mengajarkan kita bahwa kepercayaan kepada Tuhan harus dihidupi dalam tindakan nyata.
5. Tuhan Selalu Hadir dan Bertindak dalam Setiap Perjalanan Hidup

Kitab Kejadian bukan hanya berisi kisah penciptaan atau sejarah leluhur iman kita, tapi juga bukti bahwa Tuhan aktif dalam setiap perjalanan umat-Nya. Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya, tetapi akhirnya diangkat menjadi pemimpin di Mesir.
Dalam Kejadian 50:20 Yusuf berkata, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan.” Ini menegaskan bahwa meskipun situasi terlihat buruk, tangan Tuhan tetap bekerja. Kisah Yusuf mengajarkan bahwa tidak ada kejadian dalam hidup ini yang sia-sia ketika kita menyerahkannya kepada Tuhan. Bahkan penderitaan bisa menjadi jalan menuju maksud Allah yang lebih besar.
Kitab Kejadian Mengajarkan Banyak Hal Yang Membawa Iman Kita Semakin Mengenal Pencipta Kita yang Luar Biasa

Lima fakta dari kitab kejadian ini bukan hanya memberi wawasan baru, tetapi juga memperkuat iman kita. Kitab ini bukan dongeng atau mitos, melainkan dasar kebenaran yang mengungkapkan karakter Tuhan dan rencana keselamatan-Nya.
Melalui kitab kejadian, kita belajar bahwa Allah adalah Pribadi yang berdaulat, penuh kasih, dan setia pada janji-Nya. Iman yang kuat dibangun dari pemahaman yang dalam tentang siapa Allah kita, dan kitab kejadian menyediakan fondasi yang kokoh untuk itu. Mari terus menggali firman-Nya dan memperkuat iman kita hari lepas hari.
Related Articles:
- Baca Alkitab atau Renungan Harian, ya?
- Teladan 3 Tokoh Alkitab yang Bertumbuh Lewat Penderitaan
- 5 Pelajaran Berharga dari Kitab Roma yang Perlu Kita Renungkan
- Belajar Dari Kitab Keluaran, 4 Kesalahan Fatal Bangsa Israel Yang Perlu Kita Waspadai
- 5 Prinsip Alkitab untuk Menghadapi Perubahan Zaman
–
[adrotate banner=”13″]
[adrotate banner=”11″]
Last modified: Jul 2