3 Hal yang Membuat Tuhan Berkata “Aku Mau”

 

12 Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” 13 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya – Lukas 5:12-13.

Orang kusta ini telah berhasil membuat Tuhan menjawab, “Aku mau…” terhadap permintaanNya. Jika saja kita belajar apa yang ada pada dirinya yang membuat Tuhan menjawab demikian dan segera menjamah serta menyembuhkan dia saat itu juga, maka kita akan mendapat juga apa yang kita harapkan dalam hidup ini. Tuhan akan segera menjawab apa yang kita benar-benar harapkan dari Dia.
Tuhan sendiri rela menjadi ‘najis’ demi menyembuhkan orang ini sebab bagi tradisi orang Yahudi jangankan bersentuhan, berdekatan saja dengan orang-orang kusta dapat menjadikan kita menjadi najis dan harus mengikuti ritual keagamaan yang sudah ditetapkan.  Yesus, Tuhan menerobos semua ajaran itu dan tidak menunda-nunda untuk membuat terjadi apa yang diminta dan diharapkan oleh orang yang hina ini, mengapa?

1. Iman yang hanya kepada-Nya

Orang kusta ini benar-benar percaya kepada Tuhan. Iman itu tampak jelas dari perkataan DAN perbuatan orang ini, dari keputusan yang dia ambil dalam hidupnya. Tidak Masuk akal jika ada orang pada masa sekarang ini yang mempertentangkan iman dan perbuatan sebab keduanya harusnya menjadi satu paket, tanpa meniadakan konflik yang bisa terjadi diantaranya. Namun yang jelas, iman tidak dapat dilepaskan dari perbuatan dan perkataan. Sekali lagi, keduanya itu ada bersamaan.

Pertanyaan sejati yang harus kita tanyakan dalam diri kita senantiasa adalah “Benarkah kita percaya padaNYA? Dan apakah iman kita HANYA kepadaNya?” Jika jawabannya adalah YA, maka Tuhan sudah pasti berkenan kepada kita. Dan rasa berkenan Tuhan adalah tiket kita untuk mendapatkan begitu banyak hal luar biasa dalam hidup, serta kekuatan untuk melakukan apa saja, bahkan hal-hal yang orang-orang katakan tak mungkin tidak bisa kita lakukan.

2. Kebergantungan total kepada-nya

Hanya kepada Dia-lah seharusnya kita bergantung dan bukannya kepada apa yang umumnya orang bergantung pada masa sekarang ini. Biasanya seseorang akan bergantung pada kekuatan, jumlah materinya, pengalamannya, kuasa yang ada padanya, atau seseorang yang dikenalnya. Tetapi yang akan membuat Tuhan berkata ‘Aku mau’ pada permohonan kita adalah apabila Dia melihat dengan sungguh bahwa hanya kepada Dialah kita berharap.

Jika kita berharap kepada yang lain selain Tuhan, alkitab mengatakan itu adalah perselingkuhan sebab Tuhanlah yang seharusnya menggerakkan mereka itu semuanya, bukan kita atau relasi kita dengan mereka. Tuhan melihat kita sebagai mempelai terkasihnya. Tuhan adalah Allah yang cemburu dan justru tak akan mengerjakan apapun bagi mereka yang tidak total berharap padaNya.

3. Rela membayar segala resiko

Orang kusta ini benar-benar melanggar aturan orang Yahudi dengan mendekati orang-orang yang tahir. Ia tidak boleh melakukan itu. Tetapi karena begitu yakinnya akan kemampuan Tuhan Yesus dan bahwa Tuhan Yesus akan melakukannya, ia menerobos mereka itu semuanya. Kepercayaan dan kebergantungan pada Tuhan akan menimbulkan banyak resiko, tetapi kita harus membayarnya dan itulah cara menuju jawaban “Aku mau..’”

Bayarlah harga kepercayaan kita kepada Tuhan. Jangan berhenti memercayai dan memercayakan segalanya padaNya, berharap dan bergantung hanya padaNya serta hadapi segala resiko atas kepercayaan dan keyakinan kita padaNya!

 

Diambil dari artikel blog Pendeta Togar Sianturi

*Gereja GKDI saat ini terdapat di 35 kota. Kami memiliki kegiatan Pendalaman Alkitab di setiap wilayah, jika Anda membutuhkan informasi ataupun berkeinginan untuk terlibat didalamnya, hubungi kami di contact Gereja GKDI Official:
WhatsApp 0821 2285 8686 atau Facebook / Instagram GKDI Official

Artikel Terkait: 3 Tips Mengatasi Ketakutan