Written by Gery 12:00 am Devotionals, Biblical Talk, Heart & Feeling, Self Development, Spiritual Life

Sulit Terbuka kepada Tuhan? Mungkin 3 Hal ini Penyebabnya

Terbuka 2-gereja-gkdi cover

Gereja gkdi lagu

Dulu, saya adalah orang yang sangat sulit terbuka kepada orang lain, karena saya merasa terbuka itu menyingkapkan kelemahan dan kejelekan saya. Namun, sulit terbuka kepada orang lain juga mempengaruhi hubungan saya dengan Tuhan. Saya tidak merasa aman untuk terbuka kepada Tuhan, karena saya juga tidak ingin kelemahan-kelemahan saya diketahui Tuhan. Meskipun saya tahu, bahwa Tuhan sebenarnya juga sudah tahu semuanya tentang saya. 

Namun, perlahan-lahan, ketidakterbukaan saya kepada Tuhan mulai terkikis semenjak saya mengikut Tuhan. Suatu pagi, ketika sedang membaca Alkitab, saya merasa tertusuk ketika membaca Mazmur 119 :26, yang berbunyi, “Jalan-jalan hidupku telah aku ceritakan dan Engkau menjawab aku – ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.” Penulis Mazmur merasa akrab dengan Tuhan, sehingga ia nyaman untuk terbuka kepada-Nya. Tuhan pun membalas dengan mengajarkan firman-Nya lebih lagi.

Hal ini membuat saya tersentak. Sudah begitu lama saya suka menyembunyikan hal-hal tertentu dari Tuhan, padahal Ia tahu. Tanpa kejujuran dan keterbukaan, bagaimana Tuhan bisa bekerja dalam hidup saya? 

Mengapa Kita harus Terbuka kepada Tuhan?

Terbuka 2-gereja-gkdi 1

Jika kita merindukan Tuhan bekerja dalam hidup kita, keterbukaan adalah salah satu syarat mutlak. Mungkin kita pernah bertanya: “Tuhan kan sudah tahu tentang saya, kenapa saya harus terbuka?” Ini memang benar, namun Tuhan ingin memiliki hubungan dengan kita. Dari hubungan itulah Ia dapat bekerja dalam hidup kita.

Tertulis di Yohanes 15:5, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Inilah desain Tuhan dalam hidup kita: kita tinggal di dalam Dia, dan kita menghasilkan buah oleh karena Dia.

Pula, bukankah Tuhan ingin kita memanggil-Nya dengan sebutan Bapa (Roma 8:15)? Hubungan seorang bapa atau ayah dengan anaknya menyiratkan keterbukaan. Bagaimana kita bisa menjadikan Tuhan sebagai Bapa jika kita tidak terbuka?

Jika selama ini kita merasa sulit terbuka kepada Tuhan, apakah 3 hal ini penyebabnya?

3 Penyebab Kita Tidak Terbuka kepada Tuhan

1. Dosa

Terbuka 2-gereja-gkdi 2

Ketika kita melanggar hukum Allah, reaksi kita tentu adalah malu dan takut. Lalu kita pun bersembunyi dari Tuhan. Seperti Adam dan Hawa yang tertangkap basah memakan buah pengetahuan, “Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, […] bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman” (Kejadian 3:8). 

Kita sudah tahu akhir dari cerita ini. Ketidakmampuan Adam dan Hawa untuk terbuka akhirnya membuat mereka terusir dari Taman Eden. Namun, pernahkah kita renungkan, bahwa ketidakterbukaan itu juga akan menghalangi rencana Tuhan dalam hidup kita? Terutama jika ada andil dosa di situ.

Untuk merestorasi hubungan dengan Allah, kita perlu mengaku dosa, baik kepada Tuhan maupun sesama kita (Yakobus 5:16). Dikatakan dalam 1 Yohanes 1:9, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”

Adakah kita masih terbuka kepada Tuhan akan dosa-dosa kita? Apakah kita masih meminta bantuan-Nya untuk menang atas dosa-dosa tersebut?

2. Rasa Kurang Percaya

Terbuka 2-gereja-gkdi 3

Di bangku SMP, saya pernah menjadi korban bullying. Ada teman-teman yang dengan sengaja menjadikan saya bahan tertawaan. Karena saya tidak membalas, bullying itu makin menjadi-jadi. Hati saya pun pahit. Akhirnya, saya sulit percaya dengan orang lain, terutama dengan mereka yang sikapnya mirip dengan mereka yang mem-bully saya.

Akan tetapi, tanpa saya sadari, hal ini memburamkan cara saya memandang orang lain. Saya jadi menganggap bahwa semua orang jahat. Sulit bagi saya untuk terbuka dan percaya kepada orang lain. Pula, perasaan ini menyulitkan saya terbuka dengan Tuhan.

Trauma masa lalu bisa jadi pemicu yang menghalangi kita untuk percaya dengan Tuhan. Mengapa? Karena kita cenderung menggunakan pengalaman kita dengan manusia untuk melihat Tuhan. Jika masalah ini tidak ditangani, kita bisa gagal melihat Tuhan yang penuh kasih.

Saya pun memutuskan untuk melawan rasa sulit percaya itu. Di 1 Yohanes 4:18 dikatakan, “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” 

Tuhan tidak sama dengan teman-teman saya, tidak seperti orang-orang lain. Ia adalah Pribadi yang penuh kasih. Ia peduli dengan saya, dan Ia punya rencana yang agung untuk saya.

Jika kita sungguh percaya akan kasih Tuhan, tidak akan ada lagi ketakutan untuk terbuka kepada Tuhan.

3. Ego berlebihan

Terbuka 2-gereja-gkdi 4

Tidak seperti anggapan umum, ego bukanlah sesuatu yang buruk. Memiliki ego dengan kadar yang sehat adalah tanda pribadi yang sehat juga: berpendirian, mampu membuat keputusan, dan bisa mandiri. 

Yang salah adalah ketika ego itu menjadi terlalu besar. Seseorang dapat menjadi egois, terlalu mengandalkan diri sendiri, merasa tidak butuh orang lain, tidak lagi mendengarkan suara atau nasehat orang lain, termasuk suara Tuhan. Kalau sudah begini, orang akan cenderung susah untuk terbuka kepada Tuhan. 

Tertulis di Yakobus 4:6b, ”Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Kerendahan hati adalah salah satu syarat untuk bisa terbuka dan dekat dengan Tuhan. Dan juga, dengan kerendahan hati, lebih mudah bagi kita untuk menerima firman Tuhan.

Terbuka kepada Allah = Hidup yang Diubahkan

Terbuka 2-gereja-gkdi 5

Terbuka kepada Allah adalah syarat penting untuk bertumbuh. Tidak ada kerja Tuhan tanpa keterbukaan. Tuhan juga tidak mampu mengajarkan hikmat-Nya jika kita masih tinggi hati.

Jika Anda rindu untuk mengalami kerja Tuhan dalam hidup Anda, maka sangat penting untuk Anda terbuka kepada-Nya. Hal apa saja yang dapat kita sampaikan atau ceritakan kepada Tuhan? Apapun. Baik itu masalah, pergumulan, dosa, ketakutan, impian, dan harapan Anda. 

Keterbukaan adalah awal dari perubahan! 

Dengan terbuka kepada orang lain, kita bisa lebih dekat dengan mereka. Dengan terbuka kepada Tuhan, tentu hal ini juga dapat membuat kita lebih dekat dengan Tuhan. Apakah Anda rindu untuk bisa terbuka dan memiliki hubungan yang dalam dengan-Nya? Mari bergabung dengan komunitas kami melalui kontak di bawah ini. Komunitas kami siap membantu Anda. 

Tuhan Yesus memberkati.

 

– 

Related Articles:

Gereja GKDI terdapat di 37 kota di Indonesia.
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:




Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp

 

(Visited 1,015 times, 1 visits today)

Last modified: Oct 19

Close