Written by Nancy Pakpahan 7:21 am Devotionals, Bible & Character, Biblical Talk, Quite Time & Pray, Spiritual Life

Bangun Sikap Doa yang Benar lewat Teladan Para Tokoh Alkitab – Gereja GKDI

gkdi lagu

Salah satu teladan hidup Yesus adalah ketekunan-Nya berdoa. Waktu terbaik yang Yesus berikan untuk bercakap-cakap dan bersekutu dengan Bapa-Nya adalah saat fajar. “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana (Markus 1:35).” 

Barangkali Anda sudah mempraktikkan hal di atas, atau menjadikan doa Bapa Kami sebagai panduan. Namun, apakah doa-doa Anda membuat Anda merasakan kedekatan dengan Tuhan? Ataukah, kehidupan doa Anda sedang tawar?

Jika ini yang Anda alami, ketahuilah bahwa Anda tidak hanya dapat meneladani sikap doa dari Yesus saja, tetapi juga dari sejumlah tokoh Alkitab. Siapa mereka?

Salomo: Meminta Hikmat

Raja Salomo adalah pemimpin Israel yang tersohor, terutama karena hikmatnya. Selama era kepemimpinannya, Kerajaan Israel menjadi sangat masyhur dan kuat. Apa rahasia Salomo?

Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” – 1 Raja-raja 3:5

Coba bayangkan sejenak bahwa Anda adalah Salomo. Jika Allah, pemilik alam semesta ini, datang kepada Anda dan mengucapkan hal di atas, kira-kira apa jawaban Anda? Harta yang melimpah? Pasangan hidup? Anak? Rumah? Kesembuhan?

Jawaban Salomo adalah:

“Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” – 1 Raja-raja 3:9

Salomo meminta hal yang paling mendasar dan utama, yaitu hikmat dari Tuhan. Mengapa ia lebih mengutamakan hikmat untuk memimpin bangsa Israel? Mengapa bukan umur panjang, kekayaan, atau nyawa musuhnya? 

Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. – Amsal 9:10

Salomo tahu ia tidak bisa mengandalkan diri sendiri, karena paham betapa sulitnya memimpin sebuah bangsa yang besar, yang juga keras kepala dan tegar tengkuk. Untuk itu, ia butuh kebijaksanaan dan kecerdikan.

Dalam 1 Raja-raja 3:12, kita melihat Tuhan mengabulkan permintaan Salomo dengan memberinya hati yang penuh hikmat dan pengertian. Alkitab mencatat bagaimana ia menjadi orang yang paling berhikmat di sepanjang sejarah manusia. Dengan hikmat inilah, bangsa Israel memasuki masa jayanya.

Apa yang biasa Anda doakan? Pernahkah Anda berdoa meminta hikmat, sesuatu yang krusial dan fundamental, kepada Tuhan? Jika belum, mulailah doakan hal ini. Supaya Anda dapat menemukan solusi untuk menghadapi tantangan-tantangan hidup. Supaya Anda memiliki kejernihan akal budi untuk memecahkan masalah atau membantu sesama. Berdoalah untuk hikmat, karena mengandalkan Tuhan lebih baik daripada bersandar pada pengertian sendiri

Elia: Berdoa dengan Iman

Elia adalah nabi yang terkenal karena iman dan keberaniannya. Ia hidup di masa pemerintahan Ahab, raja yang menuntun bangsa Israel kepada penyembahan allah lain. Ahab membangun kuil dan patung-patung berhala yang menyakiti hati Tuhan, bahkan melebihi kelakuan raja-raja Israel sebelumnya (1 Raja-Raja 16: 29-33).

Yang membuat sosok Elia begitu fenomenal ialah peristiwa ketika ia menantang nabi-nabi Baal di hadapan raja Ahab dan rakyat Israel di Gunung Karmel (1 Raja-Raja 18:20-46). Di sini, Elia mendoakan dua hal dengan penuh keyakinan:

  1. meminta Tuhan menurunkan api ke atas korban yang telah disiram air tiga kali (1 Raja-Raja 18: 36,37)
  2. meminta Tuhan menurunkan hujan (1 Raja-Raja 18:41-42, Yakobus 5:17-18)

Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya. – Yakobus 5:17-18

Setelah berdoa, Elia menyuruh bujangnya naik ke tempat yang lebih tinggi sebanyak tujuh kali, hanya untuk menemukan tanda-tanda bahwa hujan akan turun. Ia begitu yakin pada setiap doanya, dan percaya bahwa ketika ia meminta hujan, Tuhan akan menurunkan hujan. 

Bagaimana sikap iman kita saat berdoa? Apakah kita punya keyakinan yang sama bahwa Tuhan akan menjawab doa kita, seperti halnya Elia? Atau kita berdoa, tapi kita sendiri tidak yakin dengan apa yang didoakan?

Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. – Matius 17:20

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. – Yakobus 1:6

Daniel: Tetap Berdoa Meski dalam Situasi Sulit

Doa adalah kesukaan bagi Daniel. Layaknya pola makan yang sehat, ia melakukannya tiga kali sehari, dengan berlutut, berdoa, dan memuji Tuhan (Daniel 6:11). Meskipun Daniel bekerja sebagai penasihat Raja Darius di kerajaan Media, ia tetap meluangkan waktu-waktu khusus untuk berdoa kepada Tuhan. 

Para pejabat tinggi yang iri kepada Daniel tidak punya alasan untuk menjatuhkannya, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allah (Daniel 6). Dengan siasat, mereka mendorong raja untuk mengeluarkan perintah agar “setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa (Daniel 6:13).” 

Akan tetapi, Daniel tetap tekun berdoa. Ia tidak melepaskan kehidupan doanya, sekalipun dilarang dan terjebak dalam situasi sulit. Ketika akhirnya dilemparkan ke gua singa, ia tidak berhenti berdoa. Tuhan pun menunjukkan kuasa-Nya sehingga singa-singa itu tidak memakan Daniel. 

Mungkin hari ini tidak ada yang melarang Anda berdoa. Jadi, sudahkah doa menjadi kesukaan Anda? Apakah Anda menyiapkan waktu-waktu khusus untuk berdoa? Apakah Anda ingat untuk berdoa dan mengandalkan Tuhan di masa-masa sulit? Daniel mengerti pentingnya membangun hubungan dengan Tuhan lewat doa, dan ia tidak hanya memohon, tetapi juga memuji Tuhan di dalam setiap doanya. 

“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” – Matius 6:6

Tuhan selalu menunggu kita untuk datang dan berdoa kepada-Nya. Ketiga tokoh diatas memberi kita teladan doa, untuk meminta hal terpenting yaitu hikmat, berdoa dengan iman, dan tetap berdoa dalam keadaan sulit, atau sekalipun dilarang. Selamat menikmati waktu indah Anda bersama Tuhan lewat doa. Amin.

Gereja GKDI terdapat di 37 kota di Indonesia.
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:




Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp

(Visited 1,259 times, 5 visits today)

Last modified: Jul 7

Close